News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Profil Komjen Wahyu Widada, Kabareskrim Lulusan Terbaik Akpol 1991

Profil Komjen Wahyu Widada, Kabareskrim Lulusan Terbaik Akpol 1991

JAKARTA, PATRONNEWS.CO.ID - Komisaris Jenderal (Komjen)  Wahyu Widada kini resmi menduduki jabatan baru sebagai Kabareskrim Polri.

Komjen Wahyu Widada adalah  Kabareskrim Polri sejak 24 Juni 2023 dan merupakan lulusan Akpol 1991 terbaik (Adhi Makayasa). Ia sebelumnya menjabat Kabaintelkam Polri.

Ia menjabat sebagai Kabareskrim berdasarkan surat telegram rahasia Nomor: ST/1393/VI/KEP./2023 yang ditandatangani Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo tertanggal 24 Juni 2023. Wahyu Widada kini menggantikan Komjen Agus Andrianto yang ditugaskan menjadi Wakil Kepala Polri (Wakapolri).

Promosi jabatan Wahyu Widada tersebut tertuang dalam surat telegram rahasia Nomor: ST/1393/VI/KEP./2023 yang ditandatangani Kapolri pada 24 Juni 2023. Lewat surat itu, sebanyak empat perwira tinggi Polri dipromosikan.

Selain Wahyu dan Agus, Komjen Suntana yang sebelumnya menjabat Pati Badan Intelijen dan Keamanan (Baintelkam) kini menyandang jabatan baru sebagai Wakil Kepala Badan Sandi Siber Negara (BSSN). Lalu, Irjen Verdianto Iskandar Bitticaca ditunjuk menjadi Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops).

Siapa Wahyu Widada lebih jauh? Berikut profilnya:

Profil Wahyu Widada

Komjen  Wahyu Widada merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) atau Adhi Makayasa angkatan 1991.

Wahyu Widada dan Kapolri Jenderal Sigit adalah teman satu angkatan. Pria kelahiran Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini pernah menjadi Kapolda Aceh.

Sebelum menjabat sebagai Kapolda Aceh pada tahun 2020, Komjen Wahyu Widada adalah Kapolda Gorontalo 2019 dan Wakapolda Riau 2018.

Wahyu juga pernah menempuh pendidikan kejuruan di Sekolah Penerbang pada 1995.

Sementara untuk pendidikan kedinasan, Wahyu menempuh pendidikan di PTIK pada 1998, Sespim Polri pada 2006 dan Sespimti pada 2014.

Komjen Wahyu Widada tercatat pernah menjabat sebagai Kapolsek Metro Pademangan, Wakapolres Bekasi, Kapolres Pekalongan, Kapolres Metro Tangerang, Kapolres Metro Tangerang Kota, Dirkrimsus Polda Banten.

Dia juga sempat menjadi sekretaris pribadi pimpinan (Spripim) Polda Metro Jaya dan sekretaris pribadi (Sespri) Kapolri.

Saat menjadi Kapolres Metro Tangerang dan Kapolres Metro Tangerang Kota, Komjen Wahyu Widada dan jajarannya mengungkap banyak kasus di antaranya pembunuhan waria di Kepala Dua, mengamankan gereja Christ Cathedral dari ancaman bom, pembunuhan Inneke di Karawaci.

Wahyu dan jajarannya juga mengungkap kasus pembunuhan Kepala Kantor Pos dan Giro Cabang Cipondoh, pembunuhan dosen UI, pembunuhan penjual somay, pengeroyokan siswa SMP hingga tewas.

Saat menjadi Kapolda Aceh, Komjen  Wahyu Widada menghadiahi seorang nenek dengan sebuah rumah layak huni pada akhir Juni 2020.

Komjen Wahyu Widada juga memimpin pemusnahan 10 hektare ladang ganja yang terletak di pegunungan Aceh Besar, pengungkapan mafia penjual organ harimau hingga sisik trenggiling senilai Rp6,3 miliar.

Untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 di Aceh, Komjen  Wahyu Widada juga membentuk Tim Peucrok COVID-19.

Tim ini bertugas memburu pelanggar protokol kesehatan.

Pada Juli 2021, Komjen  Wahyu Widada menjabat sebagai Asisten SDM Polri.

Selanjutnya pada awal 2023 tepatnya apda Februari, Komjen Wahyu Widada ditunjuk sebagai Kabaintelkam Polri menggantikan Komjen Ahmad Dofiri. Kini, Wahyu Widada ditunjuk menjadi Kabareskrim menggantikan Komjen Agus Andrianto.

Biodata Komjen Wahyu Widada

Nama : Wahyu Widada

Tempat dan Tanggal Lahir : Kadirojo, Kalasan, Sleman, D.I.Y., 11 September 1969

Agama : Islam

Profesi : Pati Polri

Pangkat : Komjen

Istri : Winta

Anak : -

Lulusan Akpol : 1991 (Adhi Makayasa)

Instagram : @wahyuwidada

Pendidikan Polri:

Akpol (1991) (lulusan terbaik)

PTIK (1998)

Sespim (2006) (lulusan terbaik)

Sespimti (2014)

Pendidikan Kejuruan:

Sekolah Penerbang (1995)

Pa Interkrim (1996)

Pa Brimob (1996)

National Management Course (2002)

Riwayat Jabatan:

Pama Subdit Poludara Ditsamapta Polri (04—07—1992)

Co Pilot Sat Yaptar Subdit Poludara Ditsamapta Polri (01—03—1994)

Co Pilot Satyaptar Subdit Poludara Ditsamapta Polri (01—01—1996)

Pama PTIK Polri (01—08—1996)

Pama Ditsamapta Polri (01—07—1998)

Paur Ro Bangpers Ditsamapta Polri (01—10—1998)

Paban Muda Kermadik Padya Bangdik Paban III/Dik Spers (01—11—2000)

Kapolsek Metro Pademangan (04—10—2001)

Wakapolres Bekasi (11—10—2004)

Ses Spripim Polda Metro Jaya (23—02—2005)

Kasubbag Mutjabpama Bag Mutjab Robinkar SDE SDM Polri (17—11—2006)

Pamen SDE SDM Polri (12—12—2006)

Kapolres Pekalongan (19—12—2008)

Sespri Kapolri (17—10—2009)

Kapolres Metro Tangerang (29—09—2010)

Kapolres Metro Tangerang Kota (19—10—2011)

Dirreskrimsus Polda Banten[3] (30—05—2013)

Analis Kebijakan Madya Bidang Pidter Bareskrim Polri[4] (26—03—2014)

Staf Kepresidenan (Pamen Bareskrim) (11—09—2015)

Kabagren Rojianstra SSDM Polri (31—12—2015)

Waketbid Minwa STIK PTIK (14—11—2016)

Karojianstra SSDM Polri (18—04—2017)

Wakapolda Riau (14—10-2018)

Kapolda Gorontalo (21—10—2019)

Kapolda Aceh (03—02—2020)

Asisten SDM Kapolri (26—07—2021)

Kabaintelkam Polri (26—02—2023).

Sepak Terjang Komjen Wahyu Widada

Pecat Irjen Teddy Minahasa

Komjen  Wahyu Widada memimpin sidang kode etik eks Kapolda Sumatera Barat, Irjen Teddy Minahasa pada Selasa (30/5/2023).

Sementara Wairwasum Polri Irjen Tornagogo Sihombing menjadi Wakil Ketua KKEP.

Lalu, tiga anggota lain yakni, Irjen Pol Syahardiantono (Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Asep Edi Suheri (Wakabareskrim Polri), Irjen Pol Rudolf Alberth Rodja (Analis Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri).

Berdasarkan video yang diterima, Teddy Minahasa tampak memakai baju dinas polisi lengkap, dengan emblem bintang dua di bahu kiri kanan, tanda pangkat jenderal bintang dua atau Inspektur Jenderal polisi (Irjen).

Teddy Minahasa yang mengenakan masker berwarna abu-abu terekam kamera berjalan memasuki ruang sidang. Ia tampak berjalan di tengah dan diapit dua anggota polisi lain, lalu duduk untuk disidang.

Dalam keputusannya, lima jenderal ini sepakat memecat Mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa.

Irjen Teddy Minahasa dipecat atau diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH) dari Polri karena terbukti terlibat dalam jual beli Narkoba.

Menurut Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan Irjen Teddy adalah terbukti melanggar kode etik profesi Polri karena memerintahkan AKBP Dody Prawiranegara untuk menukar narkoba jenis sabu dengan tawas.

"Terduga pelanggar telah memerintahkan AKBP DP (Dody Prawiranegara) untuk menyisihkan barang bukti narkotika jenis sabu sebanyak 41,4 kg. Yang merupakan tangkapan Satres Narkoba Polres Bukitinggi, dengan mengganti tawas seberat 5 kg," kata Ramadhan saat jumpa pers di Gedung TNCC Polri, Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Pelanggaran lain Irjen Teddy Minahasa juga memerintahkan untuk memberikan sabu tersebut kepada Linda Pujiastuti alias Linda Cepu untuk dijual.

"Serta memerintahkan untuk menyerahkan sabu sebesar 5 kg kepada saudara LP alias AN untuk dijual," ucapnya.

Dalam sidang, Irjen Teddy melanggar Pasal 13 ayat 1 PP Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri juncto Pasal 5 ayat 1 huruf b, pasal 5 ayat 1 huruf C, pasal 8 huruf C Angka 1, Pasal 10 ayat 1 huruf d, Pasal 10 ayat 1 huruf F, Pasal 10 ayat 2 huruf H, pasal 11 ayat 1 huruf a, dan Pasal 13 huruf e peraturan kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode etik profesi dan Komisi kode etik Polri.

Sidang KEPP ini digelar selama 13 jam dan baru selesai pada Selasa (30/5/2023) pukul 22.39 WIB.

Menurut Ramadhan menuturkan bahwa tindakan yang dilakukan Irjen Teddy Minahasa berupa pelanggaran sebuah perbuatan tercela.

"Menjatuhkan sanksi etika berupa pelanggaran sebuah perbuatan tercela," ucapnya.

Atas putusan tersebut, Irjen Teddy Minahasa mengajukan banding.

Sebelumnya, Teddy lolos dari hukuman mati setelah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepadanya dalam kasus peredaraan narkoba pada, Selasa (9/5/2023).

Tim Khusus usut Kasus Tewasnya Brigadir J

Sebelumnya Mantan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Aceh, Komjen Pol  Wahyu Widada mendapat tugas khusus saat masih menjabat sebagai Asisten Kapolri bidang SDM.

Wahyu Widada resmi ditunjuk Kapolri menjadi anggota Tim Khusus untuk mengusut kasus tewasnya Brigadir J atau Yosua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Tak hanya  Wahyu Widada, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga menunjuk empat jenderal lainnya untuk mengusut kasus tewasnya Brigadir J.

Adapun para jenderal yang bergabung dalam tim khusus adalah Wakapolri, Komjen Gatot Eddy Pramono dan Irwasum Polri, Komjen Agung Budi Maryoto.

Nama lain yang bergabung adalah  Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, serta Asisten Kapolri bidang SDM (As SDM) Irjen Wahyu Widada.

"Kita ingin semuanya ini bisa tertangani dengan baik. Saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin Pak Wakapolri, Pak Irwasum, Pak  Kabareskrim, juga ada As SDM," kata Listyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (12/7/2022). (*/PN-001)

Sumber: bangkapos.com

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment