Kabupaten Solok Jebol, Satu Warga Surian Positif Covid-19
AROSUKA - Pertahanan Kabupaten Solok terhadap serangan wabah corona (Covid-19), akhirnya jebol. Satu warga asal Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Pasien berinisial SF (77) divonis positif dari hasil sampel swab dari laboratorium Unand. Hal itu diungkapkan Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo dalam konferensi pers mendadak di Guest House Arosuka, Kamis malam (16/4/2020). Konferensi pers tersebut dihadiri Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin, Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho, S.IK, Dandim 0309/Solok Letkol ARM Reno Triambodo, serta Kepala Dinas Kesehatan dr. Marzetty Marwazi.Gusmal menyatakan, kronologis pasien berawal pada Senin 13 April 2020, SF datang ke praktik dokter di Surian dengan ditemani menantunya. Ternyata, menantu tersebut merupakan seorang perantau dari Jakarta. Saat menangani pasien tersebut, dokter hanya masker kain biasa. Pasien datang dengan keluhan kebas di lengan kiri. Tidak ada gejala batuk, sesak napas atau lainnya. Suhu tubuh pasien saat itu tercatat 37 derajat celcius. Penyakit penyerta pasien, memiliki riwayat sakit jantung dan hipertensi, yang sudah dideritanya selama 5 tahun belakangan.
"Pada tanggal 14 April, pasien berobat ke RSUD Arosuka dengan keluhan nyeri perut dan sakit di bagian ulu hati. Beliau diantarkan oleh kekuarga. Oleh pihak rumah sakit, pasien langsung diisolasi di RSUD Arosuka. Tanggal 15 April, didapat info dari surveilance tentang satu orang ODP. Lalu, diambil sampel swab, serta dikirim ke Labor Unand," ungkapnya.
Gusmal juga menyatakan bahwa tanggal 16 April sekira pukul 12.00 WIB, pasien minta pulang secara paksa. Pasien mengancam akan berbuat keributan jika tidak diizinkan pulang. Akhirnya, pasien dan RSUD Arosuka meneken surat perjanjian. Kemudian disarankan untuk isolasi mandiri di rumah.
"Sore tadi, keluar hasil dari Labor Unand yang menyatakan hasilnya positif," lanjutnya.
Gusmal menegaskan bahwa terhadap pasien akan dikenakan prosedur perawatan. Gusmal menyatakan pihak keluarga menolak pasien dibawa. Pihaknya kemudian meminta bantuan ke pihak Polres Arosuka dan Kodim 0309/Solok agar pasien segera dibawa Kamis malam.
"Kepada warga kita tersebut, akan diupayakan dirawat di RS M Djamil Padang atau RS Ahmad Mochtar Bukittinggi atau pun Semen Padang Hospital. Jika semuanya penuh, akan dirawat di RSUD Arosuka. Kemudian, seluruh keluarga dan siapa saja yang pernah berinteraksi dengan pasien itu, untuk ditraacking dan diteliti," ujarnya.
Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin yang juga Kepala Posko Utama penanganan Covid-19 Kabupaten Solok, mengharapkan seluruh elemen bergerak maju dan kompak mengahadapi Covid-19. Masyarakat butuh informasi yang valid dan menyejukkan.
"Kita harus bergerak bersama dan kompak. Sehingga, wabah ini bisa kita lalui dengan baik," ungkapnya.
Dandim 0309/Solok Letkol ARM Reno Triambodo, menyatakan pihaknya telah melakukan upaya agar segera membawa pasien tersebut dari Surian dan dibawa ke RSUD Arosuka. Reno juga berharap, seluruh rekan-rekan media untuk mensosialisasi dan mengedukasi masyarakat, dengan memberikan pemberitaan yang baik.
"Tentu kita bersama kepolisian dan masyarakat akan mengupayakan agar pasien segera ditangani sesuai dengan protokol penanganan pasien positif Covid-19," ujarnya.
Kapolres Solok AKBP Azhar Nugroho menyatakan pihaknya akan senantiasa menjdi garda terdepan dalam Gugus Tugas Covid-19 di Kabupaten Solok. Sehingga, masyarakat bisa lebih tenang dan menghadapi masa pandemi ini.
Satu Pasien di Paninggahan
Sebelumnya, satu orang warga Nagari Paninggahan, Kabupaten Solok, Sumbar dilaporkan positif Corona setelah pulang kampung dari Tanggerang. Korban meninggal saat perjalanan darat dan dimakamkan di kampung halaman. Informasi hasil rapat Camat Junjung sirih dan Forkompincam yang beredar di media sosial menyebutkan, korban SR (26) berangkat pulang kampung pada 7 April 2020 lalu lantaran mengidap sakit kanker.
Namun saat sampai di Bakaheuni, kondisi sakit korban tambah parah dan sempat dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Dr. H. Bob Bazar, Kabupaten Lampung Selatan. Korban kemudian meninggal dunia di rumah sakit, dan kemudian diselenggarakan dan dimasukkan dalam peti kemudian langsung dibawa pulang kampung oleh keluarganya melalui jalur darat. Sesampai di kampung halaman, korban kemudian dimakamkan. Korban diantar oleh 9 orang anggota keluarga, 6 di antaranya sudah kembali ke Tanggerang, sementara 3 lainnya tetap di kampung halaman.
Beberapa hari kemudian, hasil rapid test yang dilakukan pihak rumah sakit tempat korban sempat dirawat, menyatakan korban positif Covid-19. Pihak rumah sakit sebelumnya juga sudah mengirimkan sampel swab ke pihak Litbangkes untuk diperiksa lebih lanjut karena korban berasal dari daerah pandemi.
Pada tanggal 13 April 2020, keluar hasil tes laboratorium dari Litbangkes yang menyatakan korban positif Covid-19. Pihak Litbangkes kemudian mengirimkan hasil tes ke pihak Rumah sakit, kemudian pihak rumah sakit menyampaikan informasi kepada Pemprov Sumbar kemudian dilanjutkan ke Dinkes Solok.
Untuk langkah pencegahan dan penanganan, keluarga korban yang baru kembali dari Tanggerang dan menetap di Solok juga akan menjalani serangkaian tes untuk memastikan kondisinya. (PN-008)
Post a Comment