News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Oksigen Langka, Anggota DPRD Kota Solok Minta Pemko Bangun Instalasi Generator Oksigen

Oksigen Langka, Anggota DPRD Kota Solok Minta Pemko Bangun Instalasi Generator Oksigen

SOLOK - Sejak kasus Covid-19 melonjak beberapa pekan terakhir, terjadi krisis oksigen medis di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Kota Solok. Kondisi mengkhawatirkan ini hendaknya pihak Pemerintah Daerah ikut membantu mengatasi kelangkaan oksigen yang sangat dibutuhkan pasien Covid-19, terutama pasien dengan gangguan pernapasan.

Anggota DPRD Kota Solok dari Partai Golkar Andi Marianto, ST menyarankan Pemko Solok untuk membangun sebuah instalasi generator oksigen atau oxygen generator guna mengantisipasi kelangkaan oksigen untuk kebutuhan medis. Menurutnya, penggunaan generator atau alat penghasil oksigen ini bertujuan agar kebutuhan oksigen tidak sepenuhnya bergantung pasokan dari luar. 

"Langkah itu dilakukan untuk menyediakan cadangan gas oksigen dan mengantisipasi kelangkaan tabung oksigen dalam situasi darurat Covid-19," ungkapnya.

Andi Marianto juga mengatakan, generator oksigen adalah mesin penghasil gas oksigen yang dapat memproduksi gas oksigen sesuai standar medis yaitu 90 persen sampai 95 persen. Menurutnya, mesin ini dapat memproduksi dimana saja dan kapan saja. Yakni selama suplay listrik ada, mesin akan tetap memproduksi gas oksigen. 

"Mesin oksigen generator dapat digunakan alternatif sebagai back up tabung pada rumah sakit jika mengalami gangguan pengiriman atau sebagai sumber utama suplay ke pasien rumah sakit. Mesin ini juga dapat mengisi ke tabung-tabung gas oksigen lainya yang dapat digunakan ke bangsal atau ambulan darurat," ujarnya.

Oksigen Langka di RSUD M Natsir Sejak Awal Agustus

Beberapa waktu lalu, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Natsir di Kota Solok, dilaporkan mengalami kekurangan oksigen medis untuk kebutuhan perawatan pasien terpapar Corona Virus Disease (Covid-19).

"Kelangkaan oksigen ini sudah berlangsung sejak awal Agustus 2021," kata Plt Wakil Direktur (Wadir) Keuangan, RSUD M Natsir Tizal Malik bersama PPTK Oksigen RSUD M Natsir Vivi Isweli di Solok, Jumat (13/8/2021).

Tizal mengatakan peningkatan kebutuhan oksigen juga sempat terjadi pada Juli 2021, tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap pelayanan pasien dan masih bisa diatasi kekurangannya.

"Akan tetapi pada awal Agustus 2021 peningkatan kebutuhan oksigen mencapai 80 persen, ini merupakan puncaknya sehingga berdampak terhadap pelayanan pasien," ujarnya.

Sebelum pandemi Covid-19, tabung oksigen yang diperlukan pasien di RSUD M Natsir Solok sebanyak 50 hingga 90 tabung per hari ukuran besar. Namun setelah pandemi COVID-19 kebutuhan oksigen meningkat menjadi 150 tabung oksigen per hari. Untuk mencukupinya, RSUD M Natsir terus berupaya mencari stok oksigen ke setiap distributor, bahkan hingga ke penyedia eceran.

"Walaupun harga di tingkat pengecer lebih mahal daripada biasanya tetapi kami tetap membelinya demi keselamatan pasien, kami akan tetap usahakan," ucap dia. 

Untuk saat ini, ia menyarankan bagi pasien yang hendak dirawat ke RSUD M Natsir agar dirujuk ke rumah sakit lain karena dicemaskan pasien tersebut tidak mendapatkan pelayanan yang maksimal disebabkan ketersediaan oksigen yang terbatas dan ruangan rawat inap penuh. 

"Kalau untuk pelayanan yang tidak membutuhkan oksigen tidak masalah. Tapi kalau pasien yang membutuhkan oksigen sebaiknya dirujuk ke rumah sakit lain," ujar dia. 

Ia mengatakan RSUD M Natsir sudah mendapat pasokan oksigen sebanyak 100 tabung dari distributor resmi kemudian ditambah bantuan dari Panglima Daerah Militer (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Hasanudin sebanyak 10 tabung. 

Tizal berharap ke depannya ada keterlibatan petinggi untuk menyediakan stok oksigen di Sumbar sehingga pihak rumah sakit tidak mengalami kesulitan mencari oksigen. Karena menurutnya selama ini yang terjadi oksigen selalu langka di tingkat distributor dan tim medis kewalahan. Sekarang persoalannya oksigen itu yang tidak ada termasuk di tingkat pengecer.

RSUD M Zein Painan Produksi 150 Tabung Oksigen Perhari

Sementara itu, di tengah minimnya oksigen medis, pada sejumlah rumah sakit saat ini, RSUD M. Zein Painan, Pesisir Selatan justru mampu memproduksi oksigen medis secara mandiri. Bahkan, RSUD M Zein Painan ini dalam satu hari bisa memproduksi oksigen 150 tabung. 

"Saya baru tahu, kalau RSUD M Zein Painan ini bisa memproduksi oksigen sendiri. Ini Istimewa sekali yang baru saya temui dan saya telah banyak berkeliling di rumah sakit di Sumbar ternyata Pessel kenapa tidak pernah minta oksigen? Ternyata Pessel  sanggup produksi oksigen 150 tabung per hari," kata Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, saat mengunjungi RSUD. M Zein Painan, Sabtu (24/7/2021). 

Dalam kunjungan bersama anggota DPD RI, Alirman Sori beserta Kapolres Pessel, AKBP Sri Wibowo itu, Audy Joinaldy memberikan apresiasi kepada RSUD M Zein Painan, yang telah mampu memproduksi oksigen secara mandiri dengan generator oksigen. Pasalnya saat ini Rumah sakit di Sumbar kekurangan oksigen medis sehingga dengan kemampuannya, kebutuhan oksigen di rumah sakit tersebut dapat dipenuhi tanpa kendala.

"Hasil produksi oksigen yang ada di RSUD juga sebanding dengan kebutuhan oksigen harian bagi pasien. Artinya, secara swasembada RSUD M Zein telah mampu memenuhi kebutuhan oksigen tanpa harus meminta ke pihak lain.

Untuk itu, Audy pun meminta RSUD M Zein dapat meningkatkan produksi oksigen sehingga dapat pula berkontribusi untuk beberapa rumah sakit lain yang membutuhkan saat ketersediaan oksigen habis.

"Meski mampu produksi hingga 150 tabung oksigen per hari, tapi sayangnya kebutuhan di rumah sakit juga segitu. Jadi, ini perlu di-up (ditingkatkan) lagi," kata dia. 

Sementara itu, Direktur Utama RSUD M Zein Painan, Sutarman menjelaskan, kebutuhan oksigen di rumah sakit sudah mulai meningkat seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di Pesisir Selatan. 

"Sebelumnya, waktu kasus Covid-19 terkendali dan tak meningkat signifikan, kebutuhan oksigen hanya 50 tabung per hari. Tapi, kini kebutuhannya meningkat bisa mencapai 100 hingga 150 tabung perhari," ujarnya. (PN-001)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment