News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pejabat Masuk Masjid Bersepatu, Ini Penjelasan Kakan Kemenag Kabupaten Solok, Alizar Chan

Pejabat Masuk Masjid Bersepatu, Ini Penjelasan Kakan Kemenag Kabupaten Solok, Alizar Chan

SOLOK - Postingan foto yang viral di media sosial tentang para pejabat di Kabupaten Solok, Sumbar, yang memakai sepatu saat masuk masjid pada peresmian alih fungsi musala Al Hidayah jorong Pinang Sinawa, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, ditanggapi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Solok Alizar Chan. Menurut Alizar, foto yang beredar tersebut benar adanya. Namun, Alizar menyatakan bahwa ada kronologis dan alasan para pejabat tetap memakai sepatu saat peresmian tersebut. 

Alizar menuturkan, kronologis kejadian berawal saat selesai seremonial dan pengguntingan pita oleh Bupati Solok, Gusmal Dt Rajo Lelo, undangan dipersilakan masuk ke dalam masjid untuk melihat interior surau (musala) yang dijadikan masjid.

"Saat itu, Bupati dan undangan sebenarnya hendak membuka sepatu, panitia mengatakan tidak usah. Alasannya, lantai masjid masih kotor akibat pemasangan keramik yang baru selesai. Serta karpet masjid juga belum dipasang. Setelah itu, undangan masuk ke dalam masjid, dan memang saat itu terlihat lantai sebagian besar masih berdebu. Walau sempat ada keraguan dan bisik-bisik di antara undangan, akhirnya diputuskan untuk masuk tanpa membuka sepatu. Dengan pertimbangan, pertama sebagian lantai masih berdebu dan tidak pakai karpet, kedua, masuk ke dalam bukan untuk salat. Tapi hanya untuk melihat interior saja," ujarnya. 

Alizar juga menuturkan, ada sebagian undangan yang membuka sepatu, namun masuknya bukan dari pintu utama masjid yang menjadi tempat pengguntingan pita, akan tetapi dari pintu lain bangunan.

Terkait masalah ini viral di media sosial dan menimpulkan pandangan beragam di tengah masyarakat, Alizar selaku pihak yang mengikuti acara ini minta maaf.

"Atas nama pribadi saya yang hadir dalam acara tersebut dan ikut memakai sepatu bersama undangan lainnya. Jika hal ini dinilai tidak etis, saya mohon maaf kepada masyarakat. Tapi, hendaknya dipahami, bahwa ada alasan dan kronologis dari kejadian tersebut," ungkapnya. (PN-001)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment