News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ini Kandidat Pilihan Bupati Gusmal Dt Rajo Lelo di Pilkada Kabupaten Solok 9 Desember 2020

Ini Kandidat Pilihan Bupati Gusmal Dt Rajo Lelo di Pilkada Kabupaten Solok 9 Desember 2020

Teka-teki pilihan Bupati Solok, Gusmal, SE, MM, Dt Rajo Lelo, di Pilkada Kabupaten Solok 9 Desember 2020 akhirnya terjawab. Sebagai Bupati Solok dua periode, 2005-2010 dan 2016-2021, Gusmal tentu ingin pelanjut estafet pemerintahan di Kabupaten Solok diisi oleh sosok yang memiliki komitmen dan integritas membangun daerah. Siapa yang dipilih Gusmal dari empat Paslon Bupati-Wakil Bupati Solok di Pilkada 9 Desember 2020?

SOLOK - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Solok tanggal 9 Desember 2020 berlangsung di tengah pandemi Covid-19. Empat pasang Calon Bupati-Wakil Bupati Solok sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Solok menjadi kontestan pesta demokrasi. Nomor urut ketiganya juga sudah ditetapkan. 

Keempatnya adalah: 

1. Nofi Candra, SE - Yulfadri Nurdin, SH. Diusung oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

2. Capt. Epyardi Asda, M.Mar - Jon Firman Pandu. Diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

3. Drs. Desra Ediwan Anantanur, MM - Dr. Adli, M.Si. Diusung Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

4. Ir. Iriadi Dt Tumanggung - Agus Syahdeman. Diusung oleh Partai Demokrat, PDI Perjuangan dan Partai Hanura. 

Seluruh Pasangan Calon (Paslon) telah mulai melakukan sosialisasi dan kampanye sejak ditetapkan KPU hingga jelang masa tenang pada 6 Desember 2020. Berbagai upaya menarik simpati masyarakat dilakukan dengan berbagai cara dan media (saluran). Muaranya, adalah bagaimana masyarakat yang memiliki hak pilih, memberikan pilihannya berdasarkan konsep, gagasan, ide, pemahaman dan memiliki keyakinan terhadap calon.

Terbentuknya komposisi pasangan melewati proses yang tidak terprediksi sebelumnya. Rangkaian proses diwarnai manuver politik dan komunikasi antar parpol yang melahirkan kawin paksa antar kandidat. Faktor kedekatan dan hubungan politik yang telah terjalin sangat lama, menjadi tak berarti. Adagium politik, tidak ada kawan sejati dan tidak ada musuh abadi terbukti sangat jelas. Kepentingan politik lah menjadi alasan utama.

Lalu, siapa yang dipilih Bupati Solok, Gusmal, SE, MM, Dt Rajo Lelo, di Pilkada Kabupaten Solok 2020? Dalam wawancara khususnya dengan patronnews.co.id, Gusmal memberi dua versi jawaban sesuai dengan kapasitasnya. Yakni jawaban sebagai Bupati Solok dan jawabannya sebagai pribadi. Terkait pilihannya sebagai pribadi, Gusmal tidak mau mengungkapkannya ke publik. Sebab, menurutnya, dirinya memiliki hubungan yang sangat baik dengan seluruh kandidat. 

Namun, dari posisinya sebagai Bupati Solok, yang sudah hampir 10 tahun memimpin Kabupaten Solok, serta sudah mengikuti tiga kali Pilkada di Kabupaten Solok, Gusmal memberikan sejumlah kisi-kisi, terkait pilihannya di Pilkada Kabupaten Solok 9 Desember 2020. Gusmal mempersilakan masyarakat Kabupaten Solok menilai secara riil. 

"Saya telah tiga kali ikut Pilkada di Kabupaten Solok. Saya merasakan dua kali kemenangan dan sekali kekalahan. Di empat pasang calon yang bertarung saat ini, semuanya punya sejarah berkompetisi ataupun berkoalisi dengan saya. Jadi, tentu saya memiliki nilai plus dan minus dengan mereka. Tapi tentu saja keempat Paslon memiliki keinginan yang sangat kuat untuk membuat Kabupaten Solok lebih maju ke depannya," ujarnya.

Gusmal kemudian merinci "kedekatan" dan hubungannya dengan seluruh Paslon Bupati-Wakil Bupati Solok 2020, sesuai dengan nomor urut.

Paslon Nomor Urut 1, Nofi Candra, SE, dan Yulfadri Nurdin, SH

Bagi Gusmal, Nofi Candra ibarat anak ideologis dalam pentas politik Kabupaten Solok. Hubungan Gusmal dan Nofi Candra sudah berlangsung sangat lama. Bahkan, pada 2010, Nofi Candra sempat digadang-gadang akan mendampingi Gusmal di Pilkada. Dari berbagai momen, Nofi Candra terekam kamera sangat sering mendampingi Gusmal di berbagai kegiatan Pemkab Solok. Terutama kegiatan yang terkait dengan kemasyarakatan. Hadirnya Nofi Candra, seakan memberikan kesan, dirinya "dikader" Gusmal sebagai penerus kepemimpinannya di Kabupaten Solok. 

"Nofi Candra adalah figur anak muda yang memiliki konsep pembangunan yang dibutuhkan Kabupaten Solok," ungkapnya.

Yulfadri Nurdin, SH, bagi Gusmal bukan merupakan orang baru. Tidak hanya sebagai sosok yang "mau" berpasangan dengannya di Pilkada 2015, di saat label Narapidana Korupsi melekat di dirinya. Tapi Gusmal dan Yulfadri sudah "bekerja sama" saat Yulfadri menjadi Anggota DPRD Kabupaten Solok periode 2004-2014. 

"Hubungan saya dengan Yulfadri sudah berlangsung lama. Terutama dalam pemerintahan. Sejak saya menjadi Sekda, Bupati, hingga saat ini beliau mendampingi saya sebagai Wakil Bupati Solok 2016-2021," ujarnya.

Paslon Nomor Urut 2, Capt Epyardi Asda, M.Mar - Jon Firman Pandu

Hubungan Gusmal dan Epyardi Asda berjalan dengan "dinamis". Puncaknya, pada Pilkada 2010, Gusmal berpasangan dengan Edi Erizon, kakak kandung Epyardi Asda. Bahkan, pada Pilkada 2015, Epyardi disebut-sebut ikut mendanai Gusmal-Yulfadri untuk operasional kampanye. Namun, persoalan "mendanai" tersebut membuat hubungan keduanya sempat merenggang, bahkan ikut melibatkan Yulfadri Nurdin. Di berbagai kesempatan, Epyardi seringkali mengungkit-ungkit utang Gusmal-Yulfadri saat Pilkada 2015. Bahkan, rumah Yulfadri di Simpang Rumbio sempat "disegel" terkait persoalan utang ini. 

"Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Epyardi Asda adalah sosok dengan karakter yang kuat. Koneksinya dengan para elit politik dan pemerintah pusat sangat baik. Hal itu bakal sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Solok. Terutama bagi pembangunan, sebab pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Solok sangat kecil. Karena itu dibutuhkan dukungan pendanaan dari tingkat provinsi dan tingkat pusat," ujarnya.

Jon Firman Pandu, bagi Gusmal dipandang sebagai anak muda yang enerjik. Di samping memiliki hubungan erat dengan mertua Jon F Pandu, hubungan Gusmal dan JFP juga terbina dengan baik karena JFP adalah Anggota DPRD Kanupaten Solok 2014-2019 dan Ketua DPRD Kabupaten Solok 2019-2024. 

"Sebagai Ketua DPRD Kabupaten Solok periode 2019-2020, sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Solok dan Anggota DPRD Kabupaten Solok 2014-2019, saya sama sekali tidak memprediksi Jon Pandu bakal maju di Pilkada Kabupaten Solok 2020. Di samping umur yang masih muda, karier politiknya setelah terpilih menjadi Ketua DPRD Kabupaten Solok di tahun 2019, baru saja dimulai. Namun, perintah dari DPP Partai Gerindra, membuat dirinya maju di bursa, sangat saya hargai. Saya senantiasa berharap yang terbaik kepada Jon Pandu terkait pilihannya ini, karena dia adalah anak muda enerjik yang penuh potensi," ungkapnya.

Paslon Nomor Urut 3, Drs. Desra Ediwan Anantanur, MM-Dr. Adli

Desra Ediwan Anantanur, bagi Gusmal merupakan "cinta pertama" dalam politik di Kabupaten Solok. Sebab, menjadi Wakil Bupati yang mendampinginya di periode 2005-2010. Meski, keduanya, juga sempat terlibat dua kompetisi di ranah Pilkada Kabupaten Solok. Yakni saat Desra Ediwan mendampingi Syamsu Rahim di Pilkada 2010 dan mengalahkan Gusmal-Edi Erizon. Demikian juga di kontestasi Pilkada 2015, saat Gusmal-Yulfadri mengalahkan Desra Ediwan-Bachtul. Hal yang paling diingat Gusmal terhadap Desra Ediwan adalah pribadinya yang senantiasa berterus terang. 

"Dari keempat pasangan, harus diakui bahwa Desra Ediwan Anantanur adalah sosok yang paling berpengalaman di pemerintahan. Beliau sudah 10 tahun atau dua periode menjadi Wakil Bupati Solok dan memiliki pengalaman saat saya dan Syamsu Rahim menjadi Bupati Solok. Tentu, dengan dua periode menjadi Wakil Bupati dan tiga kali ikut kontestasi, Desra Ediwan tentu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki pasangan lain. Satu hal yang sangat saya suka darinya, adalah pribadinya yang sangat berterus terang dan menyampaikan apapun secara jujur," tegasnya. 

Dr. Adli, dalam pandangan Gusmal adalah kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sekaligus sosok pengusaha di berbagai bidang, khususnya di bidang pertanian dan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebagai kader PKS, tentu saja basis dukungan utamanya adalah mesin partai. Sebagai pengusaha, "jualan" utamanya adalah perbaikan ekonomi. Menurut Gusmal, Adli merupakan sosok pengusaha di bidang pertanian yang sangat berpengalaman dan dibutuhkan Kabupaten Solok.

"Kabupaten Solok merupakan daerah yang masyarakatnya dominan petani. Disinilah Dr Adli akan sangat unggul dibandingkan dengan calon lainnya," ungkapnya.

Paslon Nomor Urut 4, Ir. Iriadi Dt Tumanggung-Agus Syahdeman

Ir. Iriadi Dt Tumanggung dalam pandangan Gusmal merupakan birokrat senior di Sumatera Selatan. Hubungan Gusmal dan Iriadi terbina secara alami karena banyak kesamaan, di antaranya sama-sama merupakan figur niniak mamak dan berlatar belakang birokrat. Ibarat pepatah rasok aie ka aie, rasok minyak ka minyak (keberpihakan ke latar belakang yang sama), Gusmal secara alamiah "berharap" ke Iriadi. Apalagi, sejarah Bupati Solok sejak pemilihan langsung tahun 2005, selalu dimenangkan oleh sosok berlatar belakang birokrat. Adagium pemerintahan adalah birokrasi, yang seharusnya dipimpin oleh seorang birokrat, membuat namanya sangat diperhitungkan di Pilkada Kabupaten Solok 2020. 

"Karier birokrasi dan karier bisnis Iriadi Tumanggung yang sangat sukses. Hal ini membuat berbagai elemen masyarakat mengharapkannya mampu membawa kesuksesan yang sama di kampung halamannya sendiri, Kabupaten Solok. Iriadi Dt Tumanggung menjadi satu-satunya mantan birokrat yang menjadi kontestan di Pilkada Kabupaten Solok 2020," ujarnya. 

Agus Syahdeman, bagi Gusmal adalah sosok politisi muda Kabupaten Solok yang sangat supel dan mudah bergaul dengan siapa saja. Di Pilkada, Agus Syahdeman sebelumnya pernah maju di 2015. Pada Pileg 2019 lalu, Agus Syahdeman maju sebagai calon Anggota DPRD Sumbar. Meski kalah tipis dari Irzal Ilyas, Agus Syahdeman menjadi Caleg DPRD Sumbar yang meraih suara tertinggi se-Kabupaten Solok. 

"Uncu (panggilan Agus Syahdeman), adalah sosok politisi muda yang dekat dengan masyarakat. Penampilannya yang supel dan mudah bergaul, menjadi kelebihannya. Uncu tidak pernah menempatkan dirinya sebagai elit politik. Sesuatu yang sangat disukai oleh masyarakat, terutama kalangan emak-emak dan pemilih milenial," ujarnya. 

Keputusan di Tangan Masyarakat

Gusmal menegaskan dirinya bersikap netral di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2020. Gusmal juga mengaku dirinya sudah didatangi seluruh Bapaslon, maupun tim pemenangan seluruh kandidat. Dalam pertemuannya, Gusmal senantiasa berpesan agar seluruh kandidat dan tim pemenangan menjalani Pilkada dengan santun, bermartabat dan badunsanak.

"Kepada seluruh kandidat, apabila Rakyat sudah menentukan pilihannya saya berharap semua Paslon harus saling mendukung dan menghilangkan perbedaan. Kabupaten Solok hanya satu. Wilayahnya satu, masyarakatnya satu dan pemerintahannya satu. Seyogyanyalah kita bersatu membangun Kabupaten Solok ke depan sehingga terasa indah perjuangan kita ini," ujarnya.

Namun, dari kisi-kisi yang diberikan oleh Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo, masyarakat Kabupaten Solok lah yang akan menentukan siapa yang dinilai sangat layak memimpin Kabupaten Solok ke depan. Para calon mesti membuktikan, bahwa mereka, dengan segala kelebihan dan kekurangan, bisa meyakinkan pemilih dengan komitmen mereka untuk membangun daerah dan masyarakat. 

Di lain pihak, generasi muda Kabupaten Solok, harus segera mempersiapkan diri, agar setelah proses Pilkada 2020 yang dikenal "sangat gila" ini, ada generasi berikutnya yang mampu membawa suasana lebih sejuk, adem dan badunsanak. (rijal islamy)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment