News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sikap Demokrat Tidak Jelas, Desra Ediwan-Agus Syahdeman "Bercerai"

Sikap Demokrat Tidak Jelas, Desra Ediwan-Agus Syahdeman "Bercerai"

SOLOK - Eskalasi dan peta politik Kabupaten Solok, kembali berubah. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Solok, Agus Syahdeman, yang digadang-gadang akan mendampingi Bakal Calon Bupati Solok Desra Ediwan Anantanur, memilih mengakhiri "kebersamaan" mereka. Agus Syahdeman, memilih mundur dari bursa, meski ratusan baliho dan alat peraga kampanye dirinya berpasangan dengan Desra Ediwan sudar tersebar merata di Kabupaten Solok.

Sikap ksatria Uncu (sapaan Agus Syahdeman), ditunjukkan saat menggelar pertemuan dengan Desra Ediwan, mantan Ketua DPRD Kabupaten Solok Hardinalis Kobal, pengurus DPC Partai Demokrat Kabupaten Solok, serta sejumlah wartawan, di sebuah rumah makan di Selayo, Kecamatan Kubung, Minggu sore (2/8/2020). Uncu mengatakan, alasan utamanya mundur dari Bursa Pilkada Kabupaten Solok karena Partai Demokrat tidak jelas. Bahkan menunjukkan sikap bakal mendukung kandidat lain.

"Arah-arahnya itu sudah ada (Partai Demokrat mendukung kandidat lain). Daripada nanti mundur di hari H, lebih baik hari ini. Saya tidak ingin mengorbankan pak Desra Ediwan," ujar Uncu.

Mantan Anggota DPRD Kabupaten Solok dua periode tersebut, juga membantah dirinya mundur mendampingi Desra Ediwan, karena persoalan pribadi. Namun, Uncu tidak menampik dalam eskalasi ke depan dirinya bisa saja akan mendampingi kandidat lain.

"Secara pribadi, kami tidak ada persoalan. Namun, sebagai kader partai, kita akan mengikuti dan selalu siap dengan keputusan partai," ungkapnya.

Sementara itu, bagi Desra Ediwan, ditinggal Agus Syahdeman merupakan kali kedua dirinya "berpisah" dengan calon pasangannya menghadapi Pilkada Kabupaten Solok 2020. Sebelumnya, mantan Wakil Bupati Solok dua periode (2005-2010 bersama Gusmal dan 2010-2015 bersama Syamsu Rahim), telah menebar baliho di seluruh pelosok Kabupaten Solok bersama Sabrana, kader Partai Gerindra, mantan Anggota DPRD Sumbar periode 2014-2019.

"Secara pribadi, kami berdua tidak ada masalah, namun kalau memang ada tekanan dari partai, itu memang di luar kehendak kita. Intinya, tidak ada persoalan antara kami berdua. Dulu Agus Syahdeman datang baik-baik dan saat ini pamit juga baik-baik," katanya.

Meski tidak jadi bersama, Desra mengaku tetap optimistis menatap Pilkada Kabupaten Solok 9 Desember 2020. Desra mengatakan, dalam waktu dekat, dia akan membangun komunikasi dengan bakal kandidat lain. Apalagi, ada sejumlah kandidat yang juga memberikan sinyal kuat untuk berpasangan.

"Target utama adalah memang mencari pasangan di daerah Kabupaten Solok bagian tengah. Apalagi, di kawasan tengah belum nampak muncul adanya bakal calon bupati. Setidaknya, ada sekitar lima nama yang kami jadikan proyeksi. Insyaallah kita tetap fokus maju dan menjalin komunikasi dengan parpol lain," kata Sekretaris Partai Golkar Sumbar tersebut. (*/PN-008)

Sumber: tagar.id, infonews.co.id, suara rakyat.top

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment