4 OTG Negatif, Kota Solok Masih "Zona Hijau"
SOLOK - Kota Solok masih mempertahankan statusnya sebagai "zona hijau", atau wilayah yang belum ditemukan adanya virus corona. Dilansir dari situs resmi penanganan virus corona Pemko Solok, https://corona.solokkota.go.id, akumulasi PPT mencapai 1.369 orang, yang telah selesai pemantauan sebanyak 1.226 orang, dan yang sedang dalam Pemantauan sebanyak 143 orang. Sementara, akumulasi ODP di Kota Solok adalah 130 orang, yang telah selesai pemantauan sebanyak 119 orang, dan ODP yang sedang dalam pemantauan sebanyak 11 orang. Akumulasi pasien dalam pemeriksaan (PDP) sebanyak 4 orang, dan dari hasil pemeriksaan swab dinyatakan negatif Covid-19. Sedangkan, jumlah orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 4 orang.Sebanyak 4 OTG tersebut diketahui hasil tracking yang dilakukan. Salah seorang perawat di RSUD Padang Panjang yang dinyatakan positif Covid-19, memiliki orang tua di Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah. Perawat tersebut, memiliki riwayat kontak dengan pasien dari Jakarta di RSUD Padang Panjang, pada tanggal 21 April. Tenaga kesehatan itu mengunjungi Kota Solok pada tanggal 23 dan 24 April. Hasil tes swabnya dinyatakan positif tanggal 30 April. Keluarga yang ditemui di VI Suku, akhirnya menjadi OTG sebanyak 4 orang. Pada tanggal 5 Mei telah diambil sampel swabnya dan diperiksa di Labor FK Unand Padang. Dari hasil Lab yang keluar hari Jumat 8 Mei 2020, hasilnya negatif.
Kabag Humas, Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokomp) Kota Solok, Nurzal Gustim, S.STP, M.Si mengatakan, meski keempatnya dinyatakan negatif Covid-29, tapi tetap mengikuti isolasi mandiri.
"Jumat pagi (8/5/2020), keluar hasilnya. Tapi tetap harus isolasi sampai selesai 14 hari," ucapnya.
Sebelumya, empat warga Kota Solok menjadi OTG setelah diketahui dari hasil tracking, punya kontak erat dengan keluarganya yang sudah positif corona di RSUD Padang Panjang (klaster Panyalaian). Awalnya, 4 orang yang satu keluarga tersebut sempat menolak dilakukan tes swab. Namun, setelah diberi pemahaman oleh petugas akhirnya ia mau ikut tes swab.
Kendala Logistik
Empat warga OTG pada Rabu (6/5/2020) yang sempat protes itu, terkait karena tidak adanya bantuan logistik. Pantauan di lokasi rumah OTG, seorang pria memakai masker sempat mengatakan niat kepada seorang warga untuk keluar rumah membeli makanan, karena tidak adanya bantuan logistik. Sementara ia dilarang untuk keluar rumah. Pria tersebut meminta kepada salah seorang warga untuk meminta bantuan kepada pihak terkait untuk memberikannya suplai logistik.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Solok, Nurzal Gustim menyampaikan, hal tersebut sudah dibahas dalam rapat bersama gugus tugas, camat dan lurah.
"Kemarin itu ternyata sudah ada kesepakatan keluarga dengan petugas bahwa keluarga mereka yang bergantian mensuplai logistik. Pas rapat tadi dengan camat dan lurah. Diminta Lurah untuk mengkoordinir dan mengakomodir itu," ucapnya.
50 Sampel Dites
Sebelumnya, sebanyak 50 warga Kota Solok diambil sampel untuk mengecek adanya penyebaran virus corona (Covid-19) di Kota Solok, di RSUD Kota Solok di Banda Pandung, yang merupakan Posko Covid-19 Kota Solok, Jumat (1/5/2020). Sampel ini, kemudian akan dikirim ke Labor FK Unand Padang untuk diperiksa. Hasil tes tersebut telah keluar dan seluruhnya dinyatakan negatif.
Pengambilan sampel ini, berdasarkan Surat Walikota Solok Nomor 443/-/D.Kes/IV-2020 tanggal 30 April 2020 kepada Satgas Kecamatan dan Satgas Kelurahan se-Kota Solok. Surat ini menjawab surat Gubernur Sumbar Nomor 360/091/Covid-19-SBR/IV-2020, perihal Evaluasi Pelaksanaan pada daerah Zero Covid-19. Kota Solok termasuk salah satu daerah zero Covid-19 yang diharapkan mengirimkan sampel Covid-19 sebanyak 50 sampel.
Sebanyak 50 sampel itu, berasal dari 13 Kelurahan dari 2 Kecamatan yang ada di Kota Solok. Seluruh warga yang diambil sampel, merupakan warga yang memiliki riwayat kunjungan ke daerah pandemi. Seperti Jakarta, Tangerang, Cirebon, Pekalongan, Tanjung Pinang, Batam, Medan, Palembang, Padang, Sungai Rumbai, Bukittinggi, Pesisir Selatan.
Kelurahan Tanah Garam di Kecamatan Lubuk Sikarah, menjadi daerah terbanyak yang diambil sampel, yakni delapan orang, diikuti Kelurahan Kampung Jawa di Kecamatan Tanjung Harapan sebanyak 7 orang. Sementara, Kelurahan Tanjung Paku dan Kelurahan Koto Panjang, sampel yang akan diperiksa, masing-masing satu orang.
Warga yang paling tua yang akan diperiksa sampelnya berusia 69 tahun, berasal dari Kelurahan Tanah Garam. Sementara, warga paling muda yang akan diperiksa sampel berumur 10 bulan dari Kelurahan Aro IV Korong. Sebanyak 50 warga yang diambil sampel tersebut, terdiri dari 28 orang berjenis kelamin laki-laki dan 22 orang perempuan. (PN-008)
Post a Comment