News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Semen Padang FC Butuh Pemain dan Pelatih Baru

Semen Padang FC Butuh Pemain dan Pelatih Baru


Deretan Calon Pelatih Baru Semen Padang
* Mamak dan Opa Freddy Paling Berpeluang

SYAFRIANTO Rusli mundur dari jabatannya sebagai pelatih Semen Padang FC usai kekalahan Kabau Sirah atas Persikabo. Posisinya kemudian diisi oleh Welliansyah dengan status carateker. Dalam perjalanannya, Welliansyah kemudian dipermanenkan menjadi pelatih kepala, meski di dua laga awalnya menderita kekalahan dari Arema FC dan Bhayangkara FC. Usai naik status menjadi pelatih kepala, Welliansyah di laga ketiganya hanya mampu meraih hasil imbang 0-0 kala menjamu Persebaya Surabaya. Melawan tim legendaris Indonesia itu, sejatinya Kabau Sirah bisa menggulung Bajul Ijo. Sebab, jelang laga, Persebaya sedang dihinggapi beragam masalah, sekaligus bisa menjadi momentum kebangkitan Kabau Sirah yang sedang terbenam di lumpur degradasi.

Apa beda Syafrianto Rusli dibanding Welliansyah? Sejak lama, Syafrianto dan Welliansyah memiliki level berbeda. Harus diingat dan dikenang, bahwa Syafrianto Rusli adalah sosok yang membawa Kabau Sirah dari Liga 2 musim 2018 ke Liga 1 musim 2019. Sesuatu yang harus diapresiasi. Bukan mengecilkan peran dan kapasitas Welliansyah, namun saat ini Semen Padang FC membutuhkan figur yang mampu mengangkat moral, performa, semangat dan karakter tim.

Kabau Sirah kini bercokol di zona degradasi dengan tiga poin dari enam laga. Laga perdana Welliansyah menghadapi Arema FC berakhir dengan kekalahan. Begitu juga saat laga kedua menghadapi Bhayangkara. Laga ketiga yang seharusnya menghadapi Persija, ditunda karena Tim Macan Kemayoran tampil di final Piala Indonesia menghadapi PSM Makassar. Laga menghadapi Persebaya, Minggu (28/7), seharusnya jadi momentum bagi Welliansyah untuk membuktikan bahwa dirinya layak dan pantas menjadi pelatih sebesar Semen Padang.

Saat ini, desakan suporter setia Kabau Sirah kian lantang. Terutama di media sosial. Mereka menuntut manajemen untuk mendatangkan pelatih baru dan, pemain baru. Sederet nama sudah mulai disebut-sebut bakal membesut Kabau Sirah di sisa kompetisi Liga 1 2019. Muhammad Al Hadad, Aji Santoso, Nilmaizar, Rahmad Dharmawan, Iwan Setiawan, Delfi Adri, Jafri Sastra, Fredy Muli, Widodo C Putro, hingga Jacksen F Tiago, diharapkan segera berlabuh di Bukit Karang Putih. Bagaimana peluang mereka?

Chief Executif Officer (CEO) Semen Padang FC sebelumnya, Rinold Thamrin, memahami keputusan yang diambil Syafrianto. Keputusan mundur dianggap klub sangat ksatria. Penunjukan Welliansyah sebagai karteker untuk empat laga, sejatinya akan menentukan status Welliansyah. Yakni laga melawan Arema FC, Bhayangkara FC, Persija dan Persebaya. Tapi, apa yang terjadi? Justru Rinold Thamrin yang diganti sebagai CEO. Penggantinya, Hasfi Rafiq justru mempermanenkan posisi Welliansyah sebagai pelatih kepala. Meski di dua laga awal justru menderita kekalahan di kandang keramat, Stadion H Agus Salim Padang.

Semen Padang membutuhkan energi baru dan segar untuk mengembalikan mental dan performa tim. Kabau Sirah seperti sudah lupa, bagaimana cara untuk menang di kandang. Bukan menyalahkan pemain, karena siapapun pemain yang bergabung dengan PS Semen Padang, sudah menjalani seleksi ketat. Justru peran pelatih lah yang harus mampu membuat hasil saringan tersebut membawa Kabau Sirah meraih hasil maksimal. Sejumlah nama pelatih yang diisukan bakal menjadi pelatih kepala, tentu tidak sembarangan.

Daftar Pelatih Baru Semen Padang FC

Muhammad Zein Al Hadad, sosok yang sangat dikenang oleh Persija Jakarta. Mamak (panggilan Zein Alhadad) pernah menyelamatkan Persija Jakarta tahun 2017 lalu di setengah kompetisi tersisa, usai ditinggalkan pelatih sebelumnya Paul Camargo. Persija yang saat itu berada di tepi jurang degradasi berhasil dibawa pelatih keturunan Arab tersebut selamat. Usai menyelamatkan Persija, Mamak diganti. Namun, dirinya mengaku tidak masalah, sebab, Mamak memang seringkali berperan sebagai penyelamat tim.

Aji Santoso, legenda Persebaya Surabaya dan langganan pemain Timnas, juga sempat disebut tertarik didatangkan. Namun, pada Senin (15/7) lalu, Aji sudah menandatangani kontrak baru dengan PSIM Yogyakarta.

Nilmaizar, legenda hidup Semen Padang yang juga pernah menangani Timnas. Namun, putra Payakumbuh itu baru saja meneken kontrak membesut Persela Lamongan.

Rahmad Dharmawan, pelatih legendaris Indonesia yang sukses bersama tim-tim papan atas Indonesia. Seperti Sriwijaya FC, Arema FC, Persija. Namun saat ini, Coach RD tengah mesra-mesranya dengan Tira Persikabo, yang saat ini berada di papan atas klasemen.

Iwan Setiawan, eks Persija Jakarta ini, juga bisa menjadi alternatif bagi manajemen Semen Padang.

Delfi Adri, salah satu legenda Semen Padang, kini sedang membesut Semen Padang U-20. Beberapa kali, Delfi Adri yang merupakan "orang dalam" Semen Padang, pernah diposisikan sebagai asisten pelatih. Posisinya seringkali bergantian dengan Welliansyah.

Jafri Sastra, salah satu pelatih asal Sumbar yang sangat disegani di pentas nasional. Jafri menjadi buah bibir saat menjuarai Piala Jenderal Sudirman 2016 bersama Mitra Kukar. Di final, Jafri menghadang Nilmaizar yang saat itu menangani, Semen Padang. Kini, Jafri juga sedang nyaman dengan PSIS Semarang.

Fredy Muli, pelatih kawakan yang pernah membesut tim-tim besar di Indonesia. Seperti Persis Solo, Persibat Batang, PSS Sleman, hingga Persebaya Surabaya. Saat ini, Opa Freddy sedang tidak memiliki tim, usai mundur dari Persibat Batang beberapa hari lalu.

Widodo C Putro, salah satu legenda timnas Indonesia yang sempat menjadi asisten pelatih Timnas. Widodo C Putro, saat ini membesut Persita Tangerang.

Jacksen F Tiago, pelatih papan atas Indonesia ini, sebelumnya sempat mundur dari Persipura Jayapura dan digantikan Luciano Leandro. Namun, pemecatan Luciano Leandro, membuat Jacksen kembali membesut Mutiara Hitam.

Semen Padang, Tim Legenda Sumatera

Persatuan Sepak Bola Semen Padang atau Semen Padang Football Club (SPFC) didirikan pada 30 November 1980. Klub yang didanai oleh pabrik semen tertua di Indonesia tersebut mengawali perjalanan mereka di kancah sepak bola Indonesia dengan mengikuti Divisi 1 Galatama tahun 1980.

Setelah 2 musim berkompetisi di Divisi Galatama, tahun 1982 Semen Padang FC berhasil menjuarai divisi tersebut dan promosi ke Divisi Utama. Mereka juga berhasil menjuarai Piala Galatama 1992 dengan mengalahkan Arema Malang di final, berkat gol semata wayang Delfi Adri.

Skuad semen Padang FC saat menjuarai Divisi I 1982 era Galatama diantaranya adalah Dahlan, Zalfi (Kiper), Suharno, Edi Muchni, Muharman, Hamdani Lubis, Ramlan, Karyadi Rusni, Asfinal, Suranto, Syafrianto Rusli, Setujuwono, Aprius, Lasdi Arman dengan pelatih Jenniwardin.

Perjalanan Semen Padang FC di kasta tertinggi Liga Indonesia yang dimulai sejak 1982 berjalan datar dan nyaris tanpa gelar selama hampir 10 tahun. Semen Padang FC baru bisa meraih gelar dalam dunia sepakbola tanah air yakni menjadi juara Piala Galatama pada 21 Juli 1992.

Adapun skuad mereka kala menjuarai Juara Piala Galatama 1992 diantranya adalah Trisno Affandi, Toni Tanjung (Kiper), Endra M, Hendra Susila, Welliansyah, Joni Effendi, Nilmaizar, Riki Darman, Asfinal, Ahmad Syukri, Taufik Yunus, Afdal Yusra, Anton Syofnevil, Musfadli, Abdul Aziz, Herizon Idrus, Masykur Rauf, Delfi Adri dengan pelatih Suhatman Imam.

Tahun 1993/1994, Semen Padang FC tampil pertama kalinya di Piala Winner Asia dan berhasil menembus 8 besar. Kala itu tim asal Jepang berhasil menyingkirkan Nilmaizar dan kawan-kawan.

Selain itu, catatan apik yang diperoleh Semen Padang FC adalah peringkat 4 ISL 2010-2011, Runner Up Piala Indonesia 2012, Juara IPL 2012, Juara Community Shield 2013, 8 Besar AFC CUP, finalis piala Jenderal Sudirman 2015 dan peringkat 4 piala Presiden 2017. (rijal islamy)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment