News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Oskar Speck, Penjelajah Jerman yang Menaklukkan 50 Ribu Kilometer dengan Kayak dan Berakhir di Penjara Australia

Oskar Speck, Penjelajah Jerman yang Menaklukkan 50 Ribu Kilometer dengan Kayak dan Berakhir di Penjara Australia

PADA 13 Mei 1932 seorang pemuda Jerman bernama Oskar Speck meninggalkan kota Ulm dengan membawa sebuah kayak lipat dan tekad sederhana untuk mencari pekerjaan di tambang tembaga Siprus. Perjalanan yang awalnya tampak sederhana itu berubah menjadi odyssey luar biasa sejauh lebih dari lima puluh ribu kilometer melintasi sungai, laut, dan benua selama tujuh tahun.

Ia mendayung menyusuri Sungai Danube lalu menembus Laut Aegea dan pesisir Timur Tengah. Dari sana ia bergerak menuju India, Ceylon, Burma, Malaya hingga kepulauan Nusantara. Penduduk di sepanjang jalur yang dilaluinya sering kali terkejut melihat seorang pria sendirian dalam perahu kecil dari kain kanvas dan rangka kayu. Dalam catatannya, Speck menulis bahwa ia bertahan hidup dengan kelapa, sarden, dan air hujan sambil melawan penyakit malaria, badai di laut terbuka, dan perampokan di daerah terpencil.

Kayak lipat miliknya bernama Sunnschien menjadi rumah terapung selama tujuh tahun penuh. Banyak yang menganggapnya gila atau mata-mata, namun Speck terus mendayung dari satu pantai ke pantai lain. Hingga akhirnya ia mencapai perairan Torres Strait di utara Australia pada September 1939. Saat itu ia tidak tahu bahwa Jerman baru saja menyerang Polandia dan dunia sedang memasuki masa perang besar.

Sesampainya di daratan Australia, Speck tidak disambut sebagai petualang hebat. Ia malah ditangkap karena dianggap warga negara musuh. Pemerintah menahannya di kamp interniran selama tujuh tahun. Ia berpindah dari Thursday Island ke kamp di Queensland lalu ke Tatura di Victoria dan akhirnya ke Loveday di Australia Selatan. Dalam masa tahanan itu Speck tetap bersemangat. Ia membantu sesama tahanan memperbaiki alat dan membuat perahu kecil dari bahan seadanya.

Setelah perang berakhir pada tahun 1945 ia dibebaskan. Speck memilih tidak kembali ke Jerman. Ia menetap di Lightning Ridge di New South Wales dan bekerja sebagai penambang opal. Di sana ia hidup tenang dan jarang bercerita tentang masa lalunya. Ketika seorang wartawan menemuinya bertahun-tahun kemudian dan menanyakan apakah ia menyesal, Speck hanya menjawab dengan kalimat singkat Saya puas. Saya tahu apa yang telah saya lakukan.

Oskar Speck meninggal dunia pada tahun 1993 pada usia delapan puluh enam tahun. Kayak lipatnya kini tersimpan di Australian National Maritime Museum di Sydney bersama foto-foto perjalanannya. Benda itu menjadi saksi keberanian seorang manusia yang menaklukkan dunia dengan hanya dua dayung dan tekad yang tak pernah padam. (*/PN-001)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment