News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Rico Alviano Memberikan Dukungan PLTU Suralaya untuk EBT dan Listrik Pedesaan

Rico Alviano Memberikan Dukungan PLTU Suralaya untuk EBT dan Listrik Pedesaan

Jakarta, PATRONNEWS.co.id - Sebagai Anggota DPR RI dari Komisi XII Rico Alviano Mendukung program listrik pedesaan.Dengan kebutuhan listrik secara nasional semakin meningkat,maka diperlukan pasokan listrik memadai. Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU) Suralaya memiliki potensi untuk berkontribusi program listrik pedesaan.

"Beberapa hari lalu saya dan rekan rekan komisi XII DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PLTU Suralaya yang berlokasi di kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, Provinsi Banten.PLTU ini memiliki potensi Energi Baru Terbarukan ( EBT) ,"ungkap Rico Alviano kepada wartawan sabtu 13 September 2025.

PLTU ini juga turut serta memberi dukungan pemerintah untuk meraih target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT). Pada 2025 ini akan mengimplementasikan co-firing biomassa pada sebagian pembangkitnya.

Di samping Program Listrik Perdesaan (Lisdes) merupakan program pemerintah melalui penugasan kepada PT PLN (persero) untuk melistriki seluruh pelosok desa dengan membangun jaringan distribusi. 

Program ini merupakan program rutin, di mana hingga akhir tahun 2024, sebanyak 83.693 desa dan kelurahan di Indonesia telah menikmati listrik. Tak hanya Lisdes, sejak tahun 2022 hingga 2024 Kementerian ESDM juga menyalurkan 367.212 sambungan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) bagi rumah tangga tidak mampu. 

Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mewujudkan energi berkeadilan melalui penyediaan akses listrik.

PLTU Suralaya memiliki posisi  strategis Karena menyumbang hingga 20% pasokan listrik untuk Jawa dan bali.

"Dengan demikian kami melihat secara langsung bagaimana pembangkit listrik sebesar ini bekerja . Sekaligus memastikan bahwa kebutuhan listrik untuk bangsa kita berjalan bersama dengan tanggung jawab untuk terus menjaga lingkungan dan masyarakat sekitar," beber Rico Alviano.

Di PLTU Suralaya, FABA dimanfaatkan menjadi konblok bahan campuran semen, hingga material untuk membangun ecopark bagi masyarakat sekitar.

Dengan cara ini, limbah yang dulu dianggap beban, kini justru menghadirkan manfaat yang nyata.

Hal senada juga jadi sorotan pengacara peduli dengan lingkungan hidup Eko Kurniawan.

"Listrik merupakan kebutuhan pokok perlu diberikan secara merata.Kalau harga listrik kita tinggi, 11 sen, 12 sen per KWh tentu tidak bisa bersaing dengan negara-negara yang lebih rendah. Jadi membangun listrik itu bukan hanya masalah prosentase elektrifikasi saja tapi bagaimana keberlanjutan sumber energinya," pungkas Eko Kurniawan. (EKO/PN-001)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment