News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kisah Pilu Nenek Jusmaniar di Muaro Paneh Solok, Hidup Sebatangkara di Rumah Hampir Roboh

Kisah Pilu Nenek Jusmaniar di Muaro Paneh Solok, Hidup Sebatangkara di Rumah Hampir Roboh

Nenek Jusmaniar (77), hidup sebatangkara di dalam rumah tua nyaris roboh dan sangat tidak layak huni. Empati berbagai pihak di Kabupaten Solok, akhirnya tergugah. Termasuk Pemkab Solok
.

POTRET kondisi memprihatinkan ini pertama kali terekam dalam video singkat yang dibagikan Penjabat (PJ) Wali Nagari Muaro Paneh, Hariswandi, S.T., ke salah satu grup WhatsApp perangkat daerah.

Respons cepat pun langsung datang dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Solok. Dinas Sosial Kabupaten Solok menjadi yang pertama turun ke lokasi pada siang harinya dengan membawa bantuan tanggap darurat, antara lain:

○Paket kebutuhan pokok (beras, minyak goreng, sarden, mie instan)

○Perlengkapan penunjang seperti kasur, selimut, terpal, dan peralatan memasak

Sekretaris Dinas Sosial, Beni Darwata, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk respon cepat terhadap situasi darurat yang dialami oleh nenek Jusmaniar.

“Kami berikan bantuan darurat untuk meringankan beban sementara. Selanjutnya, kami akan telusuri data kepesertaan bantuan sosial nenek, seperti BPJS/KIS, BPNT dan lainnya,” ujar Beni.

Tak berhenti di situ, Dinas Kawasan Permukiman dan Perumahan Rakyat (DKRPP) yang didukung oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD juga bergerak cepat menindaklanjuti. Menjelang malam, tim gabungan mendirikan tenda darurat yang digunakan sebagai hunian sementara bagi Nenek Jusmaniar, guna menjamin kenyamanannya sembari menunggu proses rehabilitasi rumah.

Menariknya, meski malam menjelang dan cuaca dingin mulai menusuk, Kepala DKRPP Retna Humaira, S.T. tetap berada di lokasi dan turut melakukan survei kondisi rumah. Ia tampak bekerja dengan tulus dan penuh empati, didampingi langsung oleh PJ Wali Nagari Hariswandi, S.T.

 “Kami langsung ambil langkah cepat. InsyaAllah akan segera kita proses melalui program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni, tentu berkoordinasi dengan Pemerintah Nagari,” ungkap Humaira.

Sementara itu, PJ Wali Nagari Muaro Paneh mengungkapkan bahwa pihaknya telah lebih dari sebulan mengirimkan surat permohonan bantuan ke BAZNAS Kabupaten Solok, namun belum ada aksi nyata meski survei telah dilakukan.

“Karena belum ada tindak lanjut dari BAZNAS, kami berinisiatif membagikan foto dan video ke grup WhatsApp. Alhamdulillah, langsung direspon cepat oleh Dinas Sosial dan DKRPP,” ucap Hariswandi. 

Ia menambahkan, pihak Nagari kini tengah menyusun rencana aksi kepedulian bersama, melibatkan warga dan unsur terkait untuk bergotong royong mempercepat proses rehabilitasi rumah, terutama jika tersedia bantuan bahan bangunan.

Menanggapi hal itu, Kepala DKRPP menyatakan dukungannya.

 “Kami siap bekerja sama. Pemerintah hadir untuk memastikan seluruh masyarakat Kabupaten Solok dapat tinggal di hunian yang layak dan aman,” tutup Humaira. (*/PN-001)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment