Yota Balad, antara Kesungguhan dan Tantangannya
"Sudah menjadi ketentuan Allah, bahwa untuk mencapai sesuatu yang mulia, harus dengan kesungguhan dan mengalami berbagai tantangan dalam kehidupannya."
Itulah kutipan dari catatan kaki, Al Quran, Surah Al Balad ayat 4, seakan-akan melukiskan, refleksi dari perjalanan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pariaman Yota Balad, S.STP, MM yang sedang berjuang menjadi Walikota Pariaman dalam Pilkada 2024-2029.
Bahwa, untuk mencapai kemuliaan, seorang Yota Balad, harus berjihad, berjuang dengan sungguh-sungguh.
Tapi, di depan, harus menghadapi tantangan perjuangan, tantangan kehidupan itu harus dilewati dengan baik, dengan sabar dan tentunya dengan penuh keikhlasan.
Surah Al Balad, merupakan surah ke-90 dalam Al Quran. Surah ini terdiri dari 20 ayat dan termasuk kedalam golongan surah makkiyah.
Pelajaran apa yang dapat diambil dari surah Al Balad?
Keutamaan membaca surah Al Balad, agar terhindar dari murka Allah Swt dan dijauhkan dari rintangan di hari kiamat. Sebagaimana hadist Rasulullah Saw; "Barangsiapa yang membaca surah ini, maka Allah akan memberinya keamanan dari neraka-Nya di hari kiamat, dan menyelamatkannya dari segala halangan."
Dan, adapun isi kandungan surah Al Balad antara lain, Allah Swt bersumpah demi Makkah, bahwa Dia telah menciptakan manusia dengan kesulitan dan kelelahan menghadapi hidup di dunia. Allah Swt mencela pemikiran, keyakinan, dan pandangan manusia, bahwa tidak ada yang mampu mengalahkan mereka.
Maka mengaitakan surah Al Balad ayat empat, dengan perjuangan Sekda Kota Pariaman Yota Balad menuju kursi Pariaman Satu, seakan- akan suporting yang relevan. Ada dorongan semangat yang luarbiasa.
Bahwa, tantangan di depan mata, adalah bagaimana Yota harus berjuang dengan memenangkan hati rakyat. Untuk itu, karier cemerlang yang sudah dibangun, mulai dari Camat Pariaman Tengah, Kepala Satpol PP, Kadishub, Inspektur Kota Pariaman, dan Sekda Kota Pariaman menjadi gambaran dari perjalanan sosialisasi Yota, putra Kampung Baru itu, mengenal dan dikenal wargakota Pariaman.
Maka, ibarat berjalan, sudah banyak yang dilihat Yota, dan berniat serta bercita-cita menjadi walikota merupakan bagian dari semangat hijrah dan jihad. Karena ketika telah selesai dari suatu urusan,ada perintah Alquran, maka kerjakan urusan yang lain dengan sungguh-sungguh.
Maka, sesungguhnya langkah, yang dilakukan Yota, dari sekda ke walikota, dengan dukungan sejumlah tokoh masyarakat kota Pariaman, serta perantau kota Pariaman bukanlah kerja ambisius, karena ini bagian dari gerakkan "hijrah" dan "jihad". Walaupun resikonya Yota Balad, berhenti dari Aparatur Sipil Negara.
Inilah yang namanya konsekwensi, hanya kepada Allah, kita berharap. Semoga Allah meridhoi. Aamiin! ***
Oleh: Wiztian Yoetri, Wartawan Senior
Post a Comment