"Tajungkang" Dihantam Badai Pasifik, Kabau Sirah juga Terancam Sanksi Berat
"Tajungkang" Dihantam Badai Pasifik, Kabau Sirah juga Terancam Sanksi Berat
Tiada Lagi Euforia dan Puja-Puji "Tangan Dingin" di Final Liga 2 2023-2024
PADANG, PATRONNEWS.CO.ID - PSBS Biak menjadi jawara Liga 2 2023/2024, pada Sabtu (9/3/2024). Di pertandingan final, Badai Pasifik (julukan) PSBS Biak menjungkangkan (menumbangkan) Kabau Sirah (julukan Semen Padang) dengan agregat sangat telak, 6-0. Di final leg pertama, PSBS Biak, unggul 3-0 di kandang. Kemudian di leg kedua yang digelar di Stadion H. Agus Salim, Padang, PSBS Biak kembali unggul 0-3 menghadapi tuan rumah. Semen Padang meski kalah pada laga kali ini, mereka juga tetap mendapat promosi ke Liga 1 menemani PSBS Biak.
Jalannya Pertandingan leg Kedua
PSBS tetap bermain menyerang meski bermain di laga tandang. Pada lima menit, PSBS menciptakan ancaman pertama lewat sepakan keras D Febriato yang ditepis Fakrurrazi Quba.Enam menit berselang, PSBS membuka keunggulan 1-0 melalui sontekan Alberto Goncalves yang lolos dari perangkap offside usai menyambut umpan dari Osas Saha dengan sundulan kepala.
Memasuki menit ke-17, bola yang ditanduk Vivi Asrizal setelah menerima bola Rosad Setiawan mampu dihalau kiper PSBS, Mariyo Londok.
PSBS menggandakan keunggulan 0-2 lewat Alexsandro Perreira setelah menyosor umpan yang dikirimkan Diandra Diaz pada menit ke-28. Hingga turun minum, tidak ada tambahan gol yang tercipta.
Memasuki menit ke-50, Alberto Goncalves mencetak brace yang memperlebar skor menjadi 0-3. Pada menit ke-81, laga harus dihentikan sementara karena flare yang dinyalakan oleh suporter di beberapa sudut tribune Stadion H.Agus Salim. Asap dari flare pun menyelimuti lapangan pertandingan.
Selain itu, sejumlah suporter terlihat turun ke lapangan, bahkan ada yang membawa flare yang sedang nyala. Karena kejadian ini, laga disudahi sebelum waktu normal dan kemungkinan berdasarkan kesepakatan dari kedua belah pihak. Skor akhir 0-3 menjadi kemenangan PSBS atas Semen Padang FC.
Terancam Sanksi Berat dari Komdis PSSIUlah suporter yang menyalakan flare saat final leg kedua Liga 2 2023/2024. Semen Padang terancam sanksi berat dari Komite Disiplin PSSI. Laga final leg kedua Liga 2 ini digelar di Stadion Haji Agus Salim, Padang, Sabtu 9 Maret 2024. Semen Padang yang tertinggal dengan skor 0-3 diduga menjadi biang kekecewaan suporter.
Saat memasuki menit akhir pertandingan situasi tiba-tiba berubah mencekam. Sejumlah suporter menyalakan flare, beberapa di antaranya dilempar ke arah lapangan. Tak lama berselang, stadion dipenuhi oleh asap. Pertandingan pun terpaksa dihentikan karena kondisi stadion penuh asap.
Pemain dari kedua tim masih sempat berdiri di lapangan menanti situasi kondusif. Namun beberapa saat kemudian, sejumlah penonton mulai masuk ke lapangan. Situasi yang tidak kondusif membuat pemain dari kedua tim lalu masuk ke ruang ganti.
Pertandingan pun dihentikan untuk waktu yang lebih lama. Sementara itu, ketika suasana stadion makin tak kondusif akibat kepulan asap di setiap penjuru stadion, sejumlah suporter berlari keluar untuk menyelamatkan diri.
Setelah menunggu sekitar 30 menit, pada akhirnya, pertandingan tidak dilanjutkan, dan PSBS keluar sebagai juara. Kenyataan pahit pun harus diterima Kabau Sirah. Selain kalah dan gagal juara, mereka terancam sanksi berat dan denda ratusan juta dari Komisi Disiplin PSSI. Apalagi ini adalah laga final Liga 2.
Dikutip dari VIVA.co.id berkaca pada kejadian yang pernah menimpa Persib Bandung dalam laga antara PSS Sleman vs Persib pada 19 Agustus 2022 lalu.
Ketika itu, Persib divonis melanggar Kode Disiplin PSSI Tahun 2018 karena terjadi penyalaan flare dalam jumlah banyak oleh oknum suporter. Dendanya tak main-main. Maung Bandung harus membayar denda sebesar Rp200 juta.
Sanksi lebih berat lagi bisa menimpa Semen Padang yakni akan menggelar pertandingan tanpa suporter. Sanksi berat tersebut yang saat ini juga sedang dirasakan Persib.
Sanksi dijatuhkan Komdis PSSI karena kericuhan oknum suporter ketika melawan PSIS Semarang. Komdis menghukum Persib dengan larangan menyelenggarakan satu laga kandang dengan penonton terhitung seusai pertandingan home.
Tangan Dingin Andre Rosiade?CEO PT Kabau Sirah Semen Padang sebagai pengelola Semen Padang FC, Win Bernadino, mengungkapkan rasa syukurnya terhadap kelolosan "Kabau Sirah" (julukan Semen Padang) ke kasta liga tertinggi Indonesia musim depan. Dia berterima kasih kepada jajaran pelatih, manajemen, pemain, dan suporter.
Secara khusus, Win Bernadino menyebut nama penasihat tim Semen Padang FC, Andre Rosiade, sebagai salah satu kunci kelolosan tim. Menurutnya, Andre Rosiade sangat "all out" mendukung Semen Padang FC sejak putaran pertama Liga 2 periode 2023/2024 dimulai.
"Pak Andre Rosiade tidak hanya sebagai penasihat tim saja, tapi motivator semua. Baik itu jajaran pelatih, manajemen, pemain sampai para suporter. Jadi, tangan dingin beliau turut mengantarkan tim kebanggaan urang awak ini ke Liga 1," kata Win Bernadino dalam keterangan tertulis, seperti dilansir dari detik.com, Kamis (29/2/2024).
Menurutnya, Andre sangat berperan dalam memastikan ketersediaan biaya klub yang mencapai hampir Rp20 miliar dalam mengarungi Liga 2 musim 2023-2024. Menurut Win Bernadino, banyak sponsor yang didatangkan Andre Rosiade, sehingga Kabau Sirah bisa nyaman bertanding home and away dengan jarak yang cukup jauh. Seperti ke Aceh dan Yogyakarta.
"Sebagai penasihat tidak hanya motivasi dan menggalang dana saja. Tapi juga memberikan bonus-bonus yang besar untuk meningkatkan semangat tim. Bahkan sampai ratusan juta, terakhir Rp300 juta saat semi final. Jadi sangat besar peran pak Andre," tuturnya.
Di jagat media sosial (Medsos), lolosnya Semen Padang FC ke Liga 1 musim depan, juga disambut netizen dengan suka cita dan ucapan rasa syukur. Mayoritas ikut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemain, manajemen, pelatih dan suporter yang memberikan dukungan penuh. Namun, pro kontra justru menghangat saat sejumlah media mengatakan bahwa kelolosan Semen Padang FC ke Liga 1 musim karena tangan dingin dari Anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Andre Rosiade. Apalagi, setelah CEO Semen Padang FC, Win Bernadino menegaskan itu dalam keterangan tertulisnya.
Banyak netizen yang mengiyakan, namun banyak juga yang memberikan penolakan. Netizen yang kontra mengingatkan bahwa Kabau Sirah adalah tim sepakbola, bukan alat politik. Menurut mereka, kesuksesan Semen Padang FC, bukan karena peran orang per orang. Tapi rangkaian dukungan dari berbagai pihak, sesuai perannya masing-masing. Yakni pemain, manajemen, suporter, serta doa dari publik Ranah Minang. Baik yang berasal dari seantero Sumbar, maupun di perantauan.
Bicara soal "tangan dingin", sejumlah netizen juga mengingatkan agar publik Ranah Minang tidak melupakan peran krusial dari Delfiadri. Menurut mereka, sebutan "tangan dingin", mestinya lebih pantas dan layak disematkan kepada Delfiadri. (PN-001)
Post a Comment