Pemko Solok Berupaya Menjaga Kualitas dan Keaslian Beras Solok
SOLOK, PATRONNEWS.CO.ID - Dalam Menjaga keaslian beras solok yang beredar di pasaran, Pemko Solok Kembali jalin Koordinasi dengan petani, pedagang dan pemilik huller (penjemuran dan penggilingan padi) yang ada di kota solok untuk mengantisipasi hal-hal yang merugikan.
“Kami selalu usahakan untuk berkoordinasi dengan pedagang maupun pengusaha huller dan petani, awal tahun 2024 ini sudah kami lakukan. Sekaligus memastikan persediaan jelang Ramadhan tahun ini tetap terjaga,” ujar Kepala Dinas Pangan Kota Solok, Ade Kurniati, Senin (5/2)
Menurutnya, Kota Solok yang dikenal sebagai salah satu penghasil beras terbaik. Selalu dirumorkan sekian persen saja beras Solok yang ada di Kota Solok. Selebihnya untuk menutupi kekurangan , gabah atau beras didatangkan dari luar Kota Solok.
Ironisnya, menurut informasi yang berkembang, baras atau gabah yang masuk Kota Solok tetap bernama Beras Solok, dengan harga tentu lebih murah dari beras solok murni. Ada juga informasi yang beredar, beras solok hanya sebagai pencampur dari sekian banyak dari jenis beras yang ada di Sumbar, tetapi tetap di-packing dengan nama Beras Solok.
“Itu tidak masuk akal lagi, isu-isu seperti ini sangat mengganggu, bahkan petani dan pedagang pun merasa terganggu, karena mereka menjual beras asli, serta isu-isu itu tidak terbukti secara fakta dan data,” ungkapnya.
Secara hitungan luas sawah, berdasarkan data tahun 2022 didapatkan produksi padi Kecamatan Lubuk Sikarah 17.258 ton, sementara di Kecamatan Tanjung Harapan 3.124 ton, sehingga total produksi padi/ gabah di Kota Solok adalah 20.382 ton.
“Berdasarkan data ini dengan luasan sawah yang ada sekarang sudah melebihi kebutuhan konsumsi masyarakat Kota Solok, tak hanya itu berdasarkan berbagai informasi tersebut, Dinas Pangan Kota Solok, selama tahun 2023 telah menggelar beberapa kali pertemuan antara pemilik huller dengan pedagang grosir beras dan petani itu dilakukan dalam evaluasi dan membuktikan apakah isu-isu itu benar atau tidak, dan tahun 2024 ini pengawasan terkait keaslian beras solok ini akan diperketat.
Berdasarkan operasi di lapangan, ditemukan bahwa gabah Kota Solok ada yang berasal dari Pesisir Selatan, Pariaman, lalu gabah di Kota Solok dibawa ke Batusangkar, Payakumbuh, bahkan Beras Solok dapat dibeli dengan harga beragam, artinya semakin rendah harganya semakin sedikit beras solok murni sebagai pencampur beras tersebut.
“Hal tersebut tentu menjadi perhatian serius bagi Pemko Solok dalam menjaga kualitas dan keaslian beras solok. Ia menyebut sudah ada aturan baku tentang harga beras solok, bahkan harga beras solok dijual di batas Harga Eceran Tertinggi (HET). HET beras premium ada di angka Rp10.000 perkilogram dan harga beras super di angka Rp14.500 per kilogram,” tutupnya. (PN-011)
Post a Comment