News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mengurai Tiga Tahun Kiprah Athari Gauthi Ardi di DPR RI untuk Sumatera Barat

Mengurai Tiga Tahun Kiprah Athari Gauthi Ardi di DPR RI untuk Sumatera Barat

Mengurai Tiga Tahun Kiprah Athari Gauthi Ardi di DPR RI untuk Sumatera Barat

Sentuh Lubuk Hati Terdalam, Athari Gauthi Ardi Punya Tempat Spesial di Gemirang Sukma Rakyat Kecil

Laporan RIJAL ISLAMY, Solok

"Dunia politik dunia bintang. Dunia pesta pora para binatang. Rakyat lugu kena getahnya. Buah mangga entah ke mana. Tinggal biji tinggal kulitnya. Tinggal mimpi ambil hikmahnya".

Penggalan lirik lagu yang berjudul "Asyik Nggak Asyik" dari penyanyi legenda Virgiawan Listanto, atau lebih dikenal dengan Iwan Fals tersebut, seakan menunjukkan betapa bobroknya dunia politik dan orang-orang yang terlibat di dalammya. Baik itu dari eksekutif maupun legislatif di seluruh levelnya, dari tingkat pusat hingga ke provinsi dan kabupaten/kota.

Namun, ibarat kata bijak "Di tempat tersuci sekalipun tetap ada orang jahat dan di tempat haram jadah sekalipun, tetap ada orang baik". Ya, akan tetap ada orang-orang baik dan orang-orang jahat di tempat, jabatan, profesi dan situasi serta kondisi apapun. 

Di dunia politik yang terlanjur dinilai bobrok, tetap saja ada personal-personal yang menunjukkan tanggung jawab terhadap jabatan dan profesi yang dilakoni. Meskipun, personal-personal tersebut tidak berkoar-koar banyak di berbagai kegiatan, di media sosial, media massa, ataupun di berbagai kesempatan lainnya. Mereka fokus bekerja dan berbuat yang terbaik, terhadap masyarakat dan konstituen yang telah mempercayakan nasibnya ke mereka. Bagi mereka, cukup data-data dan bukti-bukti yang bicara. Cukup masyarakat merasakan kebaikan hati "sang politikus" kepada mereka. Kemudian, menengadahkan tangan untuk mengucapkan doa-doa mustajab, atas kebaikan yang telah dilakukan terhadap masyarakat. Salah satunya, Athari Gauthi Ardi, Legislator DPR RI periode 2019-2024.

Kiprah Athari Gauthi Ardi, selama tiga tahun pengabdiannya di DPR RI

Keberadaan Athari Gauthi Ardi di DPR RI, tidak bisa dilepaskan dari sosok Bupati Solok saat ini, Capt. Epyardi Asda, M.Mar. Athari adalah anak sulung Epyardi dan Emiko yang lahir pada 15 April 1992. "Perseteruan" antara Epyardi Asda, M.Mar, dengan "hampir" semua elemen di Kabupaten Solok, membuat publik seakan melupakan kiprah Athari Gauthi Ardi. Padahal, Anggota DPR RI Komisi V dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, menjadi legislator yang paling banyak berbuat untuk masyarakat Sumbar. Baik dari jumlah program, maupun dari jumlah dana pusat yang berhasil dibawa ke Sumbar, khususnya Kabupaten Solok.

Athari Gauthi Ardi dan Capt. Epyardi Asda, M.Mar tak mungkin terpisahkan. Baik secara hubungan biologis, maupun ideologis politik. Sebagai anak sulung, Athari telah "dikader" sejak Epyardi "terjun" ke ranah politik sejak tahun 2003. Sebagai anak sulung dari 6 anaknya yang semuanya perempuan, Athari bahkan sudah menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pileg 2014. Partai Ka'bah yang menjadi Rumah Gadang Epyardi saat menjadi Anggota DPR RI sejak 2004. 

Dualisme dan konflik yang terjadi di tingkat pusat PPP, membuat Epyardi yang berada di kubu Surya Dharma Ali dan Djan Fariz, "menyeberang" ke Partai Amanat Nasional (PAN). Sebagai anak biologis dan ideologis, Athari tentu harus ikut sang ayah. Kiprah Epyardi selama tiga periode di DPR RI, tak diragukan lagi. Tidak hanya ketokohannya di level nansional, tapi kiprahnya membawa pembangunan ke Sumbar, apalagi terkhusus Kabupaten Solok, Epyardi menjadi tempat mengadu dan menyampaikan aspirasi. Rumahnya di Nagari Singkarak, selalu ramai saat Epyardi dan keluarganya pulang kampung. 

Di Pileg 2019, Epyardi berhasil membawa PAN menjadi partai besar di Sumbar. Hal ini terbukti, dengan terpilihnya Athari Gauthi Ardi sebagai Anggota DPR RI dan PAN menjadi peraih kursi terbanyak di DPRD Kabupaten Solok dengan raihan 6 kursi, sama dengan Partai Gerindra. Athari yang meraih 82.982 suara, juga membantu PAN meraih 2 kursi dari Dapil 1 Sumbar yang meliputi Kota Padang, Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan, Pesisir Selatan, Mentawai, Tanah Datar, Padang Panjang, Sawahlunto, Sijunjung dan Dharmasraya. Asli Chaidir yang merupakan ayah kandung dari Walikota Padang Hendri Septa, mengisi kursi kedua PAN dari Dapil 1, yang meraih 70.057 suara. 

Epyardi Asda pada Pileg DPR RI maju dari Dapil DKI 1 yang meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri. Meski Epyardi meraih suara terbanyak dan bersaing dengan sejumlah tokoh nasional di Dapil DKI 1 seperti AM Fatwa dan Eggi Sudjana, PAN tidak mendapatkan kursi. Belakangan, Epyardi Asda maju sebagai Calon Bupati Solok 9 Desember 2020 berpasangan dengan Jon Firman Pandu, SH, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Solok. Asda-Pandu menang di Pilkada Kabupaten Solok dan dilantik pada 26 April 2021.

Athari Gauthi Ardi, usai dilantik, duduk di komisi V, komisi yang juga ditempati Epyardi Asda sebelumnya. Komisi V, membidangi infrastruktur dan perhubungan, dengan mitra kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional, Kementerian Desa, serta bidang lainnya. 

"Lakek tangan" Athari, sebenarnya langsung dirasakan oleh masyarakat Sumbar, khususnya di Kabupaten Solok. Namun, sayang seribu sayang, awal kiprah Athari di DPR RI dan sebagai "titisan" Epyardi di Senayan, tidak terekspos dengan baik. Ratusan miliar rupiah dana aspirasi/Pokir Athari di Kabupaten Solok dan Dapil 1 Sumbar, tidak begitu diketahui oleh masyarakat luas. 

Sejumlah program yang berhasil dibawa Athari ke Sumbar di antaranya adalah: program bedah rumah, berupa Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), program pemberdayaan Petani Pemakai Air (P3A) untuk irigasi pertanian, program Kota Tanpa Kumuh (KoTaKu), Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Peningkatan Pengembangan Perbaikan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Pengadaan Bus Sekolah, Bantuan BUMNag, Pembangunan Jembatan Gantung, Rusunawa Pesantren, Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK), Sanitasi Masyarakat (Sanimas), Sanitasi Pedesaan (Sanides), Sanitasi Pesantren (Sanitren), Program Desa Wisata, Normalisasi Sungai, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), dan berbagai program lainnya.

Seperti apa kiprah Athari? Mari kita bahas satu persatu di tiga tahun pengabdiannya di Sumbar

Selama tiga tahun kiprahnya di DPR RI, Athari Gauthi Ardi sukses membawa program pusat ke Sumatera Barat senilai Rp256.375.000.000. Terdiri dari Rp46.875.000.000 di tahun 2020, Rp74.675.000.000 di tahun 2021, dan Rp134.825.000.000 di tahun 2022. 

Tahun 2020, Rp46.875.000.000

Setelah dilantik sebagai Anggota DPR RI pada Senin 1 Oktober 2019, Athari Gauthi Ardi langsung beradaptasi dengan pola kerja sebagai "Legislator Senayan". Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2020, yang dibahas di akhir tahun 2019, Athari sukses membawa dana dari APBN ke Sumbar sebesar Rp46.875.000.000, dengan rincian:

- Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) dengan mitra kerja Cipta Karya Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (CK-PUPR) dengan 13 usulan program masing-masing Rp600 juta, dengan total Rp7,8 miliar. 

- Kota Tanpa Kumuh (KoTaKu) dengan mitra kerja CK-PUPR, terdapat 5 unit kegiatan masing-masing Rp1 miliar. Sehingga totalnya Rp5 miliar.

- Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dengan mitra kerja Perumahan PUPR, jumlah usulan sebanyak 1.000 unit. Masing-masingnya sebesar Rp17,5 juta, sehingga total dana pusat untuk program yang lebih dikenal dengan Bedah Rumah itu, sebesar Rp17,5 miliar.

- Peningkatan Pengembangan Perbaikan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) dengan mitra Sumber Daya Air PUPR, junlah usulan Athari sebanyak 75 unit yang masing-masingnya senilai Rp195 juta. Sehingga, totalnya Rp14,625 miliar.

- Pengadaan Bus Sekolah dengan mitra kerja Perhubungan Darat (Hubdar) Kementerian Perhubungan, ada dua unit dengan nilai masing-masing Rp600 juta, sehingga totalnya Rp1,2 miliar.

- Bantuan untuk Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dengan mitra Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), terdapat 5 usulan Athari senilai masing-masing Rp50 juta, dengan total Rp250 juta.

- Dana pembangunan Desa Wisata dengan mitra kerja Kemendes PDTT, terdapat 1 usulan dengan anggara Rp500 juta.  

Tahun 2021, Rp74.675.000.000

Pada tahun 2021, melalui anggaran APBN dan dari beberapa dana aspirasinya, total anggaran yang dibawa Athari Gauthi ke Sumbar meningkat sangat signifikan. Yakni mencapai Rp74.675.000.000, atau meningkat Rp27,8 miliar atau 59,3 persen. Rinciannya adalah:

- PISEW dengan mitra CK-PUPR, terdapat 17 unit kegiatan yang masing-masing senilai Rp600 juta. Sehingga total anggarannya mencapai Rp10,2 miliar.

- KoTaKu dengan mitra kerja CK-PUPR, terdapat 5 unit kegiatan yang masing-masingya Rp1 miliar. Sehingga total dananya mencapai Rp5 miliar.

- BSPS, dengan mitra kerja Perumahan PUPR, Athari membawa Bedah Rumah sebanyak 1.500 unit. Dengan masing-masing unit sebesar Rp20 juta, Athari membawa dana pusat sebesar Rp30 miliar. 

- Rusunawa Pesantren, dengan mitra Perumahan PUPR, Athari membawa usulan satu unit dengan dana fantastis sebesar Rp30 miliar. 

- P3TGAI, dengan mitra SDA PUPR, total perbaikan dan pembangunan irigasi yang dilakukan di 2021 adalah sebanyak 100 unit dengan nilai masing-masing Rp195 juta. Sehingga, total yang dibawa adalah Rp19,5 miliar. 

- Jembatan Gantung, dengan mitra Bina Marga, total dana yang dibawa sebesar Rp6 miliar.

- Pengadaan Bus Sekolah, dengan mitra Hubdar Kemenhub, total satu unit dengan anggaran Rp600 juta.

- Bantuan BUMNag, dengan mitra Kemendes PDTT, jumlah usulan sebanyak 5 usulan, yang masing-masing Rp75 juta. Sehingga total anggarannya senilai Rp375 juta.

- Desa Wisata, dengan mitra Kemendes PDTT, Athari membawa 1 anggaran yang totalnya Rp500 juta. 

Tahun 2022, Rp134.825.000.000

Pada tahun 2022, kiprah Athari Gauthi Ardi sebagai Srikandi Pembangunan dari DPR RI, semakin meningkat dengan fantastis. Di tahun anggaran 2022, nilai program kegiatan yang dibawa sebanyak Rp134.825.000.000, naik sebesar Rp60,15 miliar atau 80,55 persen. Rinciannya adalah:

- PISEW, dengan mitra CK-PUPR, terdapat 6 unit kegiatan dengan masing-masing Rp500 juta. Sehingga total anggaran yang dibawa Athari senilai Rp3 miliar.

- KoTaKu, dengan mitra CK-PUPR, usulan sebanyak 5 unit dengan masing-masing Rp1 miliar. Sehingga totalnya Rp5 miliar.

- Sanitasi Masyarakat (Sanimas) dengan mitra kerja CK-PUPR, terdapat 2 usulan yang masing-masing Rp500 juta. Sehingga totalnya Rp1 miliar.

- Sanitasi Pedesaan (Sanides), dengan mitra CK-PUPR, terdapat 9 unit kegiatan senilai Rp500 juta. Sehingga total anggarannya Rp4,5 miliar.

- Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK), dengan mitra kerja CK-PUPR, terdapat 20 unit kegiatan yang masing-masing senilai Rp200 juta. Sehingga totalnya Rp4 miliar.

- Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), dengan mitra kerja CK-PUPR, terdapat 12 unit kegiatan yang masing-masing senilai Rp400 juta. Sehingga total anggarannya adalah Rp4,8 miliar. 

- BSPS, dengan mitra kerja Perumahan PUPR, di tahun 2022, Athari membawa rehabilitasi atau Bedah Rumah sebanyak 1.750 unit rumah. Masing-masing kepala keluarga mendapatkan dana rehab rumah sebanyak Rp20 juta. Sehingga total anggarannya mencapai Rp35 miliar.

- P3GTAI, dengan mitra kerja SDA-PUPR, terdapat 125 unit kegiatan yang dilakukan dengan nilai masing-masing Rp195 juta. Sehingga, total anggaran mencapai Rp24,375 miliar.

- Normalisasi Batang Lembang, dengan mitra kerja SDA-PUPR, anggarannya senilai Rp19,2 miliar.

- Normalisasi Batang Tapan Pessel, dengan mitra kerja SDA-PUPR, anggarannya senilai Rp32 miliar.

- Pengadaan Bus Sekolah, dengan mitra kerja Hubdar Kemenhub, terdapat dua unit yang masing-masing senilai Rp600 juta. Sehingga totalnya Rp1,2 miliar.

- Bantuan BUMNag, dengan mitra Kemendes PDTT, jumlah usulan sebanyak 5 usulan, yang masing-masing Rp50 juta. Sehingga total anggarannya senilai Rp250 juta.

- Desa Wisata, dengan mitra Kemendes PDTT, Athari membawa 1 anggaran yang totalnya Rp500 juta. 

Lekat di Hati Rakyat Jelata

Berbagai program "andalan" Athari Gauthi Ardi, membuatnya sangat lekat di hati rakyat kecil, alias rakyat jelata. Karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat, yang sebelumnya hanya mendapatkan "angin surga" berupa janji-janji kosong dari berbagai pihak. Baik dari pihak eksekutif, maupun dari pihak legislatif. 

Sejumlah program "andalan" Athari Gauthi Ardi selama tiga tahun kiprahnya di DPR RI:

1. Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)

Program yang lekat dengan nama program bedah rumah ini, Athari Gauthi Ardi total sudah membawa sebanyak 4.250 program. Yakni 1.000 unit pada 2020, 1.500 unit pada 2021 dan 1.750 unit di 2022. Namun, jumlah tersebut, setelah melalui verfikasi dan survei ke lapangan, sejumlah calon penerima dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh petugas Kementerian PUPR. Misalnya, pada 2022, dari 1.500 unit, terealisasi 1.352 unit. 

Bagi masyarakat penerima program BSPS, program yang dibawa Athari tersebut adalah berkah dan anugrah yang tak terhingga. Sebagai masyarakat kelas bawah, alias rakyat jelata, bantuan berupa bahan bangunan tersebut, membuat hati mereka girang-gemirang. Jauh di lubuk hati terdalamnya, masyarakat penerima bantuan, mengaku sudah menempatkan Athari di sukma (jiwa) masing-masing, yang tak akan mereka lupakan sepanjang hayat. 

2. Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)

PISEW merupakan program pembangunan infrastruktur di bidang ekonomi. Program ini, umumnya berupa pembangunan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan ekonomi. Salah satunya pembangunan jalan usaha tani, jalan ke ladang dan infrastruktur ekonomi lainnya. 

3. Peningkatan Pengembangan Perbaikan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI)

P3TGAI merupakan program perbaikan sarana irigasi untuk menunjang produktivitas lahan pertanian. Program ini, lebih banyak dirasakan manfaatnya oleh para petani. 

4. Sanitasi Pesantren (Santren), Sanitasi Masyarakat (Sanimas) dan Sanitasi Pedesaan (Sandes)

Di tahun 2022 ini, pesantren mendapatkan alokasi dana Sanitren untuk perbaikan dan pembangunan mandi cuci kakus (MCK). Untuk Program Sanimas, ditujukan untuk masyarakat agar memiliki fasilitas sanitasi yang sehat. Demikian juga dengan program Sanides 

Program Lain

Selain 4 program andalan yang menyentuh langsung ke masyarakat terbawah tersebut, Athari juga membawa sejumlah program unggulan ke Sumbar. Bahkan, program-program yang dibawa tersebut bernilai puluhan miliar. Seperti Normalisasi Batang Tapan di Pesisir Selatan senilai Rp38 miliar lebih, Normalisasi Batang Lembang di Kabupaten Solok dan Kota Solok senilai Rp19,2 miliar, Desa Wisata, Bantuan BUMNag dan lainnya. Selain itu, juga ada program Kota Tanpa Kumuh (KoTaKu), pembangunan jalan raya (Jalan Lintas Sumatera/Jalinsum) tahun 2020 yang melintasi Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya. 

Berkah Bagi Kota Solok

Tahun 2023 ini, Athari Gauthi Ardi, membuktikan janjinya ke masyarakat Kota Solok. Meski sebelumnya Athari sudah dikenal karena membawa program Normalisasi Batang Lembang ke Kota Solok, namun mega proyek itu dinilai belum begitu menyentuh rakyat kelas bawah. Di tahun 2023 ini, kiprah Athari Gauthi Ardi, benar-benar dirasakan langsung oleh rakyat jelata di Kota Solok. Bahkan, masyarakat yang menerima program pokok pikiran (Pokir) Athari tersebut, mayoritas rakyat kelas bawah dengan status miskin ekstrem. 

Tahun Anggaran 2023 ini, merupakan kali pertama Athari Gauthi Ardi "menyentuh" langsung masyarakat Kota Solok dengan program Pokir-nya. Meski perdana, jumlah program yang dibawanya ke Kota Solok sangat luar biasa. Yakni program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 135 rumah warga kurang mampu, yang lebih dikenal dengan bedah rumah. Kemudian program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) sebanyak 20 titik, yang akrab dikenal sebagai perbaikan dan pembangunan irigasi untuk pertanian. Lalu, program bantuan Sanitasi Masyarakat (Sanimas), sebanyak 70 unit berupa pembangunan WC berikut salurannya yang memenuhi standar kesehatan. 

Selain menyentuh langsung ke masyarakat dan manfaatnya langsung dirasakan, adanya program-program Pokir Athari ini, juga memberikan multiplier effect kepada masyarakat lainnya. Yakni, terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat Kota Solok yang bermata pencaharian sebagai buruh bangunan, tukang, penyedia bahan bangunan, dan masyarakat lainnya. Setidaknya, di setiap program itu ada sekira ada 20 keluarga yang "dapurnya tetap berasap". 

Salah satu warga yang mendapatkan bantuan BSPS, Ismail, mengaku dirinya sempat tidak yakin apakah program ini benar-benar ada. Ismail mengaku, sebelumnya, dirinya bersama warga lainnya, sudah seringkali dijanjikan program bedah rumah tersebut. Namun, ternyata janji-janji itu adalah janji kosong semata. Bahkan, sudah begitu banyak dirinya memfotokopi KTP, KK, dan berbagai dokumen, namun hasilnya hanya sebatas angan. 

"Apa lagi yang mesti saya katakan, selain ucapan terima kasih yang tak terhingga ke Buk Athari Gauthi Ardi. Kami sudah begitu sering dijanjikan oleh yang lain dan hasilnya kosong. Saat tim dari DPD PAN Kota Solok mendatangi saya, jujur saja, awalnya saya agak ragu. Tapi saat disebut program ini dibawa Buk Athari, baru saya percaya. Karena di daerah lain, saya juga banyak mendengarnya. Ternyata, terbukti bahwa dengan program itu, rumah kami yang sebelumnya tidak layak huni, akhirnya bisa layak huni dan sehat," ujarnya polos. 

Saat pekerjaannya dimulai, Ismail mengaku dirinya dan keluarga lainnya, melakukan gotong-royong dengan kerabat lainnya. Sehingga, dengan nilai bahan bangunan yang sama, bagian-bagian rumahnya yang direnovasi lebih banyak. 

"Kami, bersama keluarga dan kaum kerabat lainnya, senantiasa berupaya dan berdoa agar Buk Athari bisa terpilih lagi di 2024-2029. Sehingga, semakin banyak lagi masyarakat yang terbantu dengan keberadaan beliau di DPR RI. Yang jelas, beliau telah memberikan bukti nyata ke masyarakat, bukan janji-janji," ungkapnya. 

Sementara itu, Ketua DPD PAN Kota Solok, Yutris Can, saat meninjau dan melihat langsung sejauh mana pengerjaan penerima manfaat dari Program P3TGAI serta Program BSPS di sejumlah titik di Kota Solok pada Kamis (15/6/2023), mengaku sangat antusias dengan progress (kemajuan) yang ada. Ketua DPRD Kota Solok tiga periode (2009-2014, 2014-2019, 2019-2021) tersebut mengungkapkan selama dirinya menjadi pimpinan DPRD, baru kali ini ada program sebesar ini yang menyentuh langsung masyarakat di Kota Solok. Sehingga, Yutris Can menyebut ini adalah berkah dari Allah bagi masyarakat Kota Solok. 

"Dulu, saat saya di legislatif, bersama pihak eksekutif, senantiasa mencari jalan dan saluran agar program-program nasional itu bisa ke Kota Solok. Namun, hasilnya tak sesuai harapan kita. Tapi, kini program-program nasional itu justru mengalir dengan deras ke Kota Solok. Tentu, ini adalah berkah dan rahmat dari Allah melalui 'tangan' Buk Athari Gauthi Ardi. Allah lah yang telah 'melunakkan hati' Buk Athari, sehingga beliau mau 'membagi' programnya ke masyarakat Kota Solok. Kini, tentu semua terpulang kepada kita, masyarakat Kota Solok, bagaimana membalas 'kebaikan' beliau tersebut," ungkapnya. 

Yutris Can juga menegaskan, pihaknya senantiasa mewanti-wanti pihak-pihak yang terlibat di program ini untuk bekerja lurus dan penuh dedikasi. Baik dalam hal pengerjaan, administrasi dan jangan ada yang berniat "bermain" atau memasukkan kepentingan dan keuntungan pribadi dalam program-program tersebut. Sehingga menurutnya, jika program-program ini sukses, maka akan berkelanjutan di masa mendatang. Serta akan banyak lagi program-program nasional yang akan tiba di Kota Solok.

"Sejak awal kami tegaskan bahwa ini adalah ujian bagi kita semua. Tidak hanya bagi DPD PAN Kota Solok dan Pemko Solok, tapi juga bagi masyarakat Kota Solok. Jika kita sukses melewati ujian ini, maka akan banyak program-program lainnya yang akan diterima oleh masyarakat kita," tegasnya. (***)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment