News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Epyardi Asda - Edisar Versus Kotak Kosong di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Epyardi Asda - Edisar Versus Kotak Kosong di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Menakar Arah Politik Edisar Pasca Pensiun

Dampingi Epyardi Asda Melawan Kotak Kosong di Pilkada Kabupaten Solok 2024?

Dari tiga elemen yang khatam sebagai sumber kandidat kepala daerah, yakni politisi, birokrasi dan pengusaha, sosok Asisten 1 Pemkab Solok, Edisar, SH, M.Hum Dt Manti Basa, disebut-sebut berada di pole position (barisan terdepan). Birokrat senior itu, diyakini menjadi pasangan ideal bagi Bupati petahana Capt. Epyardi Asda, M.Mar di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok tahun 2024. Melawan..., kotak kosong!

RIJAL ISLAMY, Solok

Asisten 1 Pemkab Solok, Edisar, SH, M.Hum Dt Manti Basa, bakal pensiun pada 22 Mei 2022. Hal ini sesuai dengan tanggal lahirnya pada 22 Mei 1962. Artinya, Edisar akan pensiun saat usianya 60 tahun. Perlu diingat, hanya segelintir pegawai negeri sipil (PNS) yang "bisa" pensiun di usia 60 tahun. Sebab, usia pengabdian PNS di pemerintahan maksimal di usia 58 tahun. Kecuali, bagi yang "masih dibutuhkan" dengan dipercaya sebagai pejabat eselon II di pemerintahan tingkat II (Pemkab atau Pemko). Edisar adalah salah satunya!

Perjalanan karier Edisar di Pemkab Solok terbilang sangat fluktuatif. Ada kalanya pria asal Guguak, Kecamatan Gunung Talang itu, dekat dengan pimpinannya (Bupati atau Wakil Bupati), dan tak jarang dirinya justru berseberangan prinsip dengan atasannya. Namun, sebagai birokrat yang telah menduduki sejumlah jabatan penting di Pemkab Solok, Edisar dengan kapasitas dan karakternya yang kuat, senantiasa berada di "top level" jabatan di lingkungan Pemkab Solok.

Edisar juga terbilang sebagai pejabat yang unik, namun lekat dengan kontroversi. Berulang kali, namanya mengemuka di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok. Sebagai calon Bupati ataupun Calon Wakil Bupati Solok.

Edisar menjadi satu-satunya pejabat Pemkab Solok yang pernah dua kali menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) atau Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) di Pemkab Solok. Meski tak pernah menjadi Sekda definitif, suami dari Yarminetty itu, telah dua kali dipercaya sebagai pejabat tertinggi di lingkungan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Solok. 

Penunjukan Edisar sebanyak dua kali sebagai Plt ataupun Plh Sekda, tak lain karena kapasitas dan kepiawaiannya, serta sejumlah jabatan penting yang pernah dijabatnya. Seperti Kabag Humas, Kepala Kesbangpolinmas, Kasat Pol PP, Kadis Perhubungan, hingga Asisten 1 bidang Pemerintahan. Edisar juga terbilang sangat dekat dengan Bupati-Bupati yang pernah memimpin Kabupaten Solok. Seperti Gamawan Fauzi, Gusmal, Syamsu Rahim, bahkan dengan Bupati Solok saat ini, Capt. Epyardi Asda, M.Mar.

Sebagai birokrat yang sangat memahami politik pemerintahan, Edisar senatiasa memberi warna pada setiap jabatan Bupati dan Wakil Bupati Solok. Pria yang masih satu keluarga dengan mantan Walikota Solok Alimin Sinapa, mantan Bupati Solok Gusmal Dt Rajo Lelo dan mantan Anggota DPRD Sumbar Bachtul tersebut, selalu menunjukkan dirinya sebagai pribadi yang teguh dengan prinsip dan karakter yang kuat.

Pernah dipenjara karena kasus judi pada 2008 dan pernah dilaporkan oleh Bupati Gusmal karena kasus pencemaran nama baik pada 2020, ternyata, sinar Edisar tak kunjung redup. Bahkan, saat diputuskan bersalah oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) pada 2021 karena dinilai melanggar netralitas ASN di Pilkada Kabupaten Solok 2020, Edisar tetap mampu bertahan. Buktinya, hingga saat ini dirinya tetap menjabat di top level, yakni Asisten 1 Pemkab Solok.

Dunia Politik Menunggu Edisar

Pensiun sebagai PNS pada 22 Mei 2022, Edisar diyakini tidak akan jauh dari Pemkab Solok. Sebagai orang yang memahami birokrasi dan politik pemerintahan, Edisar diyakini bakal langsung terjun ke politik praktis selepas 22 Mei 2022. Dekat dengan tokoh-tokoh politik Kabupaten Solok dan Sumatera Barat, sejumlah partai politik (Parpol) disebut-sebut bakal jadi pelabuhan. 

Lalu, kemana Edisar bakal berlabuh? 

Tiga Parpol papan atas di Kabupaten Solok, yakni Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat disebut-sebut sudah menyiapkan posisi penting bagi birokrat ulung tersebut. Partai Gerindra dan Partai Demokrat menjadi yang terdepan sebagai awal karier Edisar di ranah politik praktis Kabupaten Solok. 

Jika Edisar mampu mendapatkan jabatan pimpinan atau KSB (Ketua, Sekretaris, Bendahara) di Partai Gerindra atau Demokrat, maka Edisar, dengan pengalaman birokrasi dan pemahaman politiknya yang kuat, akan menjadi pendamping dahsyat bagi Capt. Epyardi Asda, M.Mar di Pilkada Kabupaten Solok 2024. 

Partai Gerindra

Jika Edisar mampu mendapatkan Partai Gerindra. Kredibilitas Edisar akan melambung. Edisar akan mampu menyaingi, bahkan melebihi Ketua DPC Gerindra yang juga Wakil Bupati Solok saat ini, Jon Firman  Pandu, SH. Apalagi, dari sisi kekeluargaan, Edisar memiliki "Super Team" di ranah politik. Seperti Ir. Bachtul yang pernah dua periode di DPRD Sumbar. Kemudian ada Armen Prawira Asmara, anak dari Alimin Sinapa, yang merupakan generasi pertama Gerindra di Kabupaten Solok sejak didirikan pada 6 Februari 2008. Tentu saja, faktor kekeluargaan tersebut, bisa membuat perjalanan Edisar makin mulus.

Partai Demokrat

Sebagai partai pemenang ketiga di Kabupaten Solok pada Pileg 2019 lalu, Partai Demokrat akan menjadi magnet kuat bagi Edisar. Jika Edisar bisa masuk ke KSB Demokrat selepas pensiun, akan terjadi kondisi saling menguatkan. Edisar akan memperkuat Demokrat, sebaliknya, Partai Demokrat akan mampu menokohkan Edisar. 

Golkar, NasDem, Hanura, PDI Perjuangan

Tampilnya Golkar, Hanura dan PDI Perjuangan sebagai bagian dari koalisi Epyardi Asda-Jon Firman Pandu, sejatinya ikut mendekatkan Edisar ke para petinggi partai-partai tersebut. Tidak menutup kemungkinan, Edisar akan menjadi bagian dari salah satunya. Apalagi, anaknya Dila Kartika pernah menjadi pengurus di Partai Golkar. Dekat dengan Ketua DPD NasDem, Armen Plani, saat mengusung Syamsu Rahim-Desra Ediwan Anantanur di Pilkada 2020. Selama ini, Edisar juga dekat dengan Ketua Hanura Firmansyah serta serta Ketua PDIP Zamroni.

Melawan Kotak Kosong di 2024

Jika Edisar mampu mendapatkan jabatan pimpinan di sejumlah partai tersebut di atas, bakal ada bargaining (posisi tawar) terhadap Epyardi Asda. Apalagi, Edisar memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh para kandidat lain. Yakni, pengalaman birokrasi dan pemahaman politik di Kabupaten Solok. Alhasil, jika pasangan Epyardi Asda-Edisar terwujud, maka mereka diyakini bakal melawan kotak kosong di Pilkada Kabupaten Solok 2024!

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment