News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pelantikan Pejabat Eselon Pemkab Solok Sajikan "Sensasi"

Pelantikan Pejabat Eselon Pemkab Solok Sajikan "Sensasi"

Pelantikan Pejabat Eselon Pemkab Solok Sajikan "Sensasi"

Kostum Pelantikan Disebut Seperti Seragam Security, Brimob, Hingga Densus 88 Anti Teror

Setelah pada 6 Oktober lalu, kostum putih hitam para Walinagari yang mengikuti Rakor "dianggap" sebagai THL, kali ini "seragam" pelantikan dan pengambilan sumpah para pejabat administrator dan pengawas Pemkab Solok, Jumat (29/10/2021), juga menyajikan "sensasi" berbeda. 

SOLOK - Sebanyak 133 pejabat yang terdiri dari 45 orang pejabat III.A, 83 orang pejabat eselon III.B, dan 5 pejabat eselon IV dilantik dan diambil sumpahnya di halaman Masjid Agung Nurul Mukhlisin, Kotobaru, Kecamatan Kubung, Jumat pagi (29/10/2021). Pelantikan di lapangan terbuka yang sebelumnya adalah eks kompleks Kantor Bupati Solok ini, dipimpin oleh Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar, Pj Sekda Medison, S.Sos, M.Si, Kepala OPD Pemkab Solok, dan Athari Gauthi Ardi, Anggota DPR RI dari PAN, yang merupakan anak kandung Bupati Solok. 

Selain pelantikan di lapangan terbuka, pelantikan ini juga tampak berbeda, dengan kostum yang dipakai oleh para pejabat eselon yang dilantik. Pejabat pria memakai baju hitam, celana hitam, sepatu hitam. Sementara, pejabat perempuan memakai warna sama, hanya saja dengan jilbab warna biru, warna khas Partai Amanat Nasional (PAN), salah satu partai pengusung Epyardi Asda dan Jon Firman Pandu di Pilkada Kabupaten Solok 2020 lalu. 

Di bagian lengan sebelah kanan, terdapat emblem "Solok Super Team" dengan emblem merah putih di bagian atas. Sementara, di lengan sebelah kiri, sejumlah pejabat eselon memakai emblem logo Kabupaten Solok. Di bagian depan, terdapat nama pejabat di atas dada kanan, dan jabatan di sebelah atas dada kiri.

Foto-foto pelantikan yang beredar luas di media sosial (Medsos), mendapat tanggapan beragam dan berbagai elemen masyarakat. Ada yang menyebutnya seperti pakaian petugas keamanan (security), seragam aparat kepolisian (Brimob), bahkan ada juga yang menyebutnya sebagai seragam pasukan khusus, layaknya Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror. Bahkan, sejumlah pejabat dan mantan pejabat di Pemkab Solok mengaku baru pertama kali melihat kostum pelantikan seperti ini. Sebab selama ini, pakaian pelantikan adalah stelan jas (safari) bagi pria dan pakaian kebaya atau baju kurung bagi perempuan.

"Saya percaya bahwa di dunia ini yang namanya superman itu tidak ada, yang ada hanyalah super team sebagai mana yang ada dibaju yang saudara pakai saat ini, Solok Super Team (SST). Saya berharap dengan kebersamaan ini, Allah akan mempermudah niat dan tujuan kita dalam mengabdi kepada masyarakat. Sehingga tercapai apa yang diinginkan oleh masyarakat, sehingga kita bisa merasa bangga pernah menorehkan sejarah di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Solok," ujar Epyardi dalam pidatonya.

Epyardi Asda juga menyatakan dirinya sebagai Bupati Solok, sengaja melakukan pelantikan di depan masjid Islamic Center ini, karena mayoritas yang dilantik adalah umat yang beragama Islam. 

"Saya berbicara di depan rumah Allah. Hal ini sengaja saya lakukan, supaya ini menjadi saksi bahwa kita semua disini bertekad, berjanji dengan diri kita sendiri dan yakin janji itu disaksikan oleh Allah SWT," tukuknya.

Mantan Anggota DPR RI tiga periode dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini berharap amanah yang diberikan dapat dibuktikan dengan kenerja yang baik sesuai kapasitas, integritas dan Tupoksi masing masing. Epyardi juga mengingatkan bahwa para pejabat yang dilantik, siap diberhentikan apabila tidak mencapai sasaran dan target selama satu tahun.

"Saya dipilih oleh masyarakat Kabupaten Solok melalui pesta demokrasi. Dengan harapan orang yang dipilih bisa meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri. Sebagai orang yang diamanahkan oleh masyarakat Kabupaten Solok saya mempunyai kewajiban mewujudkan mimpi-mimpi dan harapan dari seluruh masyarakat Kabupaten Solok. Melalui orang orang yang saya percayalah sebagaimana yang sudah saya tetapkan pada hari ini," ujarnya.

Epyardi juga menegaskan bahwa para pejabat yang diberikan jabatan, tidak ada unsur sogok menyogok. Tetapi penempatan sesuai dengan kompetensi dan bidang ilmu yang melekat pada diri masing-masing pejabat.

"Tolong sogok saya tapi bukan dengan uang. Bukan dengan cara menjilat, tetapi dengan kinerja yang bisa bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Solok," ujarnya.

Di akhir kegiatan, dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Solok, Bupati Solok mengimbau kepada seluruh ASN dan setiap lapisan masyarakat yang ingin melaksanakan kegiatan pesta pernikahan di Aula Masjid Agung Nurul Mukhlisin dan diharapkan kegiatan keagamaan agar dipusatkan di Masjid Agung Nurul Mukhlisin (Islamic Center) Kotobaru. (PN-001)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment