Syamsul Azwar: Epyardi Asda, Bupati Fenomenal Berhati Malaikat
Syamsul Azwar menyatakan pendapat segelintir orang yang menyebut Epyardi Asda sebagai sosok yang kasar adalah tidak benar. Menurutnya, Epyardi merupakan bupati fenomenal yang berhati lembut, tidak seperti pemberitaan di media sosial. Mantan wartawan di Kabupaten Solok tersebut, menyatakan anggapan kasar tersebut, karena banyak yang tidak mengenalnya secara dekat. Syamsul Azwar justru menyebut Epyardi adalah sosok berhati lembut, yang bahkan menurutnya mudah menitikkan air mata.
"Banyak kalangan menilai bahwa sosok Bupati Solok satu ini kasar di balik ketegasan dan kedisiplinannya. Mungkin itu sebagian pendapat yang belum begitu mengenal dekat pribadinya. Padahal hatinya begitu rapuh dan terlalu Mudah mengeluarkan air mata bila melihat kondisi daerah daerah terisolir serta orang orang tertindas dan menderita. Sosoknya tak segan-segan mengeruk kantongnya membantu meringankan beban derita orang lain. Apalagi untuk membela rakyatnya," pujinya.
Syamsul Azwar juga menyebutkan, bahwa suara Epyardi akan selalu tegas untuk mempertahankan kebenaran. Serta tak pandang bulu pada siapapun. Bahkan, Syamsul Azwar menyebut bahwa saat ini kondisi Kabupaten Solok begitu viral di media sosial. Percaturan elit serta stabilitas politik makin seru di antara kepentingan kepentingan individual dan dan kelompok-kelompok yang selama ini terkesan "menggerogoti daerah", seakan tersandung benteng yang kuat. Sosok Epyardi Asda menurut Syamsul tampil sebagai salah satu bupati yang fenomenal di republik ini, yang terlihat tetap tenang dan fokus untuk membela kepentingan rakyatnya.
"Suaranya akan selalu tegas untuk mempertahankan sebuah kebenaran. Tak pandang bulu pada siapapun. Sebagai sosok yang berlatar belakang pelaut dan orang kapal ini akan lantang menentang bila sesuatu yang dicermati dan dikerjakan itu salah. Sikap kesalnya akan muncul spontan bila ada sebuah permasalahan yang berpotensi merugikan daerah dan rakyatnya. Sosoknya akan selalu tampil membela rakyatnya yang tertindas. Baik dalam sebuah kebijakan maupun dalam bersikap yang dapat merugikan rakyat kecil. Selama ini, percaturan elit politik serta kepentingan individual dan kelompok-kelompok yang menggerogoti daerah, kini tersandung benteng kuat," ungkapnya.
Syamsul Azwar juga memuji Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok Edisar, SH, M.Hum dan Asisten II Bidang Ekbang Kesra, Drs. Medison, M.Si. Menurut Syamsul, Edisar juga pribadi yang lembut seperti halnya Epyardi Asda. Edisar yang kini sedang menjadi terdakwa di Pengadilan Negeri Kotobaru Solok dalam kasus pencemaran nama baik terhadap mantan atasannya, yakni mantan Bupati Solok Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo, disebut Syamsul Azwar sebagai pribadi berkarakter kuat. Sosok Edisar yang sebelumnya pernah dipidana dalam kasus judi di sebuah ladang, dan ditangkap langsung oleh Kapolres Solok saat itu, AKBP Rosmita Rustam, sekira tahun 2008 tersebut, menurut Syamsul Azwar adalah sosok pekerja keras.
"Pak Edisar adalah pamong senior di Kabupaten Solok yang memiliki karakter kuat. Demikian juga dengan Asisten II, Pak Medison yang senantiasa bekerja keras dan seringkali baru pulang kantor saat senja," ujarnya.
"Kita memiliki pemimpin yang luar biasa. Sulit saya untuk mengungkapkan kata-kata dengan apa yang telah dilakukan pak bupati. Dari lubuk hati saya yang paling dalam, sangat memantaskan kita putra-putri Kabupaten Solok berbangga memiliki pemimpin saat ini. Keinginan pak bupati ke depan betul-betul akan menyajikan program program prorakyat tanpa sarat. Tanpa ada kepentingan individual, kelompok dan golongan. Hanya satu mengabdi dalam ikhlas untuk Kabupaten Solok," ungkap Edisar seperti ditirukan oleh Syamsul Azwar.
Carles Camra: Pernyataan Ketua Forwana untuk Mengamankan Jabatannya
Pernyataan Ketua Forwana Syamsul Azwar tersebut langsung mendapat tanggapan oleh Walinagari Koto Gadang Guguak, Carles Camra. Menurut Carles, pernyataan itu adalah upaya "menjilat" oleh Ketua Forwana ke Epyardi Asda, dengan tujuan mencoba untuk mengamankan jabatannya sebagai Ketua Forwana Kabupaten Solok. Carles yang saat ini sedang berjuang di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait pencopotan dirinya sebagai Wainagari oleh Epyardi Asda, mengaku kecewa dengan pernyataan Syamsul Azwar.
"Apakah Syamsul Azwar tidak membaca, melihat dan mendengar apa yang terjadi di Kabupaten Solok saat ini. Atau, Syamsul Azwar sebagai Ketua Forwana Kabupaten Solok, hanya sekadar mementingkan dirinya sendiri. Yakni mengamankan statusnya sebagai Ketua Forwana. Saya benar-benar kecewa dengan pernyataan Syamsul Azwar," ungkapnya.
Carles Camra juga menuturkan, saat dirinya dicopot sebagai Walinagari Koto Gadang Guguak oleh Epyardi Asda, tidak ada sama sekali tindakan dan perhatian dari Syamsul Azwar sebagai Ketua Forwana Kabupaten Solok. Apalagi untuk berharap adanya pendampingan dari Forwana. Sehingga, menurut Carles, keberadaan Syamsul Azwar sebagai Ketua Forwana Kabupaten Solok sama sekali tidak ada arti.
"Keberadaan Syamsul Azwar sebagai Ketua Forwana, sama sekali tidak memiliki arti. Saat sejumlah walinagari sedang bermasalah, tidak ada sama sekali yang diperbuat oleh Forwana. Saat ini, tidak hanya saya, sejumlah walinagari juga sedang menghadapi 'intimidasi' oleh Bupati Solok dan sedang berjuang dalam proses hukum. Lalu, dimana peran Forwana, dan keberadaan Ketua Forwana Syamsul Azwar. Tapi, kini tiba-tiba muncul dengan mengeluarkan pernyataan yang memuji Epyardi Asda sebagai sosok fenomenal yang berhati lembut, bahkan diserupakan bak malaikat," ungkapnya.
Aliansi Mahasiswa Solok: Epyardi Asda Sosok Luar Biasa, Tegas dan Ikhlas
Sebelumnya, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Solok (AMS) se-Indonesia melakukan audiensi dengan Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar, di Ruang Kerja Bupati Solok, Selasa (7/9/2021). Audiensi itu diikuti oleh Ketua AMS Anggra Islamy Dasya dan sejumlah Anggota AMS. Bupati Epyardi Asda didampingi oleh Kabag Hukum Syamsul Bahri. Usai pertemuan, Anggra menyatakan pertemuan ini merupakan jawaban dari permohonan yang diajukan AMS beberapa waktu lalu.
"Ini adalah pertama kalinya kami atas nama Aliansi Mahasiswa Solok, berdiskusi dan berbincang langsung dengan Bupati. Ini merupakan jawaban atas surat permohonan audiensi yang pernah kami kirimkan kapada Bapak Bupati Solok. Alhamdulillah. Hari ini sudah bisa bertemu langsung dengan Bupati. Kami berdiskusi sekitar dua jam lebih. Sehingga, kami dapat mendengar informasi dari Bupati Solok secara jelas dan utuh," ungkapnya.
Anggra menyebutkan, dalam pertemuan langsung dirinya bersama beberapa perwakilan AMS, memiliki kesan tersendiri. Menurutnya, ternyata Epyardi Asda tidak seperti informasi yang mereka terima dan mereka dengar selama ini. Yakni dari beberapa oknum yang menyebutkan informasi negatif terkait Epyardi Asda selaku kepala daerah.
"Kami melihat sendiri, kesan kami ke Bapak Bupati, orangnya elok (baik dan sopan). Tidak seperti yang digambarkan kepada kami oleh beberapa oknum. Menurut kami, keinginan beliau untuk membangun Kabupaten Solok, kami melihatnya sampai hari ini masih sejalan dengan visi dan misi yang pernah beliau sampaikan sebelumnya. Kemudian, cara beliau menyampaikan kepada kami, tidak ada kesan kasar, tapi lebih kepada tegas. Beliau memang seperti itu bawaannya, artinya itu adalah ciri khas dan karakter beliau. Dari karakter yang tegas itulah nampak keikhlasan beliau untuk membangun Kabupaten Solok," ujarnya.
Selain bicara terkait kepemimpinan Epyardi Asda, Anggra juga mengaku menerima penjelasan betapa pentingnya pengadaan eskavator untuk Kabupaten Solok. Anggra menyimpulkan pegadaan alat berat multi fungsi itu sudah melalui perencanaan yang matang, serta memiliki korelasi yang kuat dengan visi misi Pemkab Solok. Di antaranya yang menjadi program unggulan di bidang pertanian, pariwisata, UMKM dan infrastruktur
"Pengadaan Eskavator itu penting. Karena nantinya dapat dipergunakan dan menjadi kebutuhan untuk membangun infrastruktur pertanian yang ada, membuka akses-akses jalan pertanian baru. Mengingat masih banyaknya lahan tidur yang belum termanfaatkan secara optimal oleh masyarakat kita. Termasuk nantinya alat berat ini juga bisa dipergunakan untuk membuka lahan pertanian baru. Sebab tidak bisa hanya menggunakan tenaga manusia saja, terlebih luasnya bentangan wilayah Kabupaten Solok. Kemudian, selain itu juga memang dapat difungsikan untuk penanggulangan bencana apabila terjadi di Kabupaten Solok, sebab banyak daerah rawan bencana. Eskavator ini akan tersebar di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Solok, dan semua itu ternyata memang sudah sesuai dengan permintaan seluruh walinagari yang ada di Kabupaten Solok," terangnya.
Anggra bahkan meminta masyarakat Kabupaten Solok untuk untuk bisa membaca dan mendalami informasi yang tersebar di media sosial dan media lainnya. Termasuk juga media-media yang memuat tentang kisruh di Kabupaten Solok. Jangan sekadar membaca judul, tapi harus dibaca dan dipahami seutuhnya.
"Masyarakat seharusnya dalam menerima informasi, baik dari media resmi maupun media sosial harus pandai menterjemahkan dengan baik. Karena banyak persoalan pada hari ini, di balik kepentingan rakyat yang lebih besar. Kami juga melihat, dan kuat dugaannya bahwa juga ada konflik kepentingan yang tercium. Walaupun itu media resmi, sebaiknya masyarakat jangan hanya membaca terpaku pada judul saja, tapi sebaiknya dibaca sampai tuntas dan paham apa pesan yang ingin disampaikan oleh media tersebut. Sekaligus juga, untuk menghindari gagal paham dari informasi itu sendiri. Karena judul itu setahu kami, kebanyakan adalah untuk memantik, supaya orang bisa membaca isi berita lebih dalam, lebih utuh," paparnya. (*/PN-001)
Post a Comment