No Limits Fadly Amran, Miliaran Rupiah Dikucurkan untuk Pendidikan di Padang Panjang
PADANG PANJANG - Untuk dunia pendidikan Walikota Padang Panjang Fadly Amran tidak mau setengah-setengah, bahkan untuk sekolah Fadly sepertinya "no limits". Perhatian besar pemerintah pada program pendidikan di Kota Padang Panjang itu diwujudkan dengan kucuran miliaran rupiah untuk sekolah. Total anggaran sebesar Rp9 miliar digunakan untuk perbaikan fisik dan non fisik di sekolah.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. M. Ali Thabrani, M.Pd, Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan fisik tahun 2020 dari Kemendikbud, digunakan pihaknya untuk berbagai perbaikan dan pengadaan kebutuhan penunjang program pendidikan.
"Untuk fisik, kita lakukan rehab perpustakaan di 2 sekolah, rehab ruang kelas di 3 sekolah, rehab ruang guru di 4 sekolah, rehab toilet di 11 sekolah, pembangunan ruang kelas di 2 sekolah, pembangunan toilet di 6 sekolah, pembangunan ruang UKS di 1 sekolah, pembangunan labor IPA di 1 sekolah, dan pembangunan TBM di 1 sekolah," terang Ali.
Sementara untuk non fisik, jelasnya lagi, digunakan untuk pengadaan peralatan seni budaya di 31 sekolah, alat kesenian tradisional (11 sekolah), peralatan PJOK (23 sekolah), buku koleksi perpustakaan (17 sekolah), media pendidikan (3 sekolah), peralatan labor IPA (1 sekolah), labor komputer (1 sekolah), dan peralatan pendidikan TIK (1 sekolah).
"Alhamdulillah, realisasi DAK ini mencapai 100 persen," jelasnya gamblang.
Realisasi pelaksanaan DAK ini, Kamis 7/1 lalu, ditinjau langsung Walikota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano ke beberapa sekolah. Fadly didampingi Ali Thabrani dan jajaran, Fadly menyambangi SDN 19 Kampung Manggis, Sanggar Kegiatan Belajar, serta SD dan SMP Muhammadiyah.
Di empat lokasi ini, Fadly mencek hasil pengerjaan fisik dan non fisik yang telah dilakukan. Di SDN Kampung Manggis misalnya, dana sebesar Rp 903 juta lebih, digunakan untuk rehab ruang kelas, ruang guru, ruang toilet siswa, pembangunan ruang UKS, pengadaan alat kesenian tradisional dan peralatan seni budaya.
Sementara di SD Muhammadiyah, DAK digunakan untuk rehab ruang guru, ruang toilet, pengadaan buku pustaka, peralatan PJOK, peralatan seni budaya dan peralatan alat musik tradisional dengan total nilai mencapai Rp 250 juta lebih. Sedangkan di SMP Muhammadiyah, DAK sebesar Rp 96 juta digunakan untuk pengadaan peralatan labor IPA dan rehab kelas dengan tingkat kerusakan sedang.
"Untuk Sanggar Kegiatan Belajar, DAK kita alokasikan pada pembangunan toilet, pembangunan TBM, pengadaan buku pustaka, peralatan pendidikan TIK dan pengadaan media pendidikan. Total keseluruhannya mencapai Rp 891 juta lebih," papar Ali Thabrani di hadapan Fadly.
Terkait peninjauan ini, Fadly menyebutkan, dirinya mengapresiasi Disdikbud yang telah bekerja keras membenahi sarana dan prasarana pendidikan.
"Manfaatkan fasilitas yang sudah ada. Tolong dirawat dan jangan sampai rusak," pesan Fadly. (*/PN-001)
Sumber: cici/facebook Kominfo Padang Panjang
Post a Comment