News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sumbar Butuh Sosok Berpengalaman, Pedagang Pasar Raya Padang Curhat ke Nasrul Abit

Sumbar Butuh Sosok Berpengalaman, Pedagang Pasar Raya Padang Curhat ke Nasrul Abit

PADANG - Calon Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Nasrul Abit, bertemu dengan puluhan pedagang Pasar Raya Padang di Kantor DPD Partai Gerindra Sumbar di Padang, Rabu (30/9). Para pedagang yang tergabung dalam Komunitas Pedagang Pasar itu mencurahkan kegelisahan hati mereka perihal Pasar Raya Padang yang makin tidak terurus.

Salah seorang pedagang, Rozana, mengaku sangat sedih dan kecewa melihat pengelolaan pasar raya. Menurutnya, apa yang dibangun oleh Pemerintah Kota Padang di pasar raya sangat tidak sesuai dengan peruntukannya, misalnya pasar bagonjong yang dibuat seperti rumah-rumah. Katanya, rumah bagonjong itu sangat tidak cocok dengannya yang berjualan buah-buahan.

"Masalah tempat jualan, sejak gempa tidak ada tempatnya. Memang ada dikasih Disperindag kemarin, tapi tidak sesuai dengan dagangan kami. Kami berdagang buah, tapi dibikin rumah-rumah seperti itu," kata Rozana.

Rozana membeberkan bahwa tempat-tempat yang bagus di Pasar Raya Padang tidak diberikan kepada pihak yang memiliki kartu kuning.

Ketua Komunitas Pedagang Pasar Kota Padang, Asril Manan, menyampaikan bahwa atas segala masalah yang terjadi di Pasar Raya Padang, semua pedagang di pasar itu sudah membulatkan tekad untuk mendukung sepenuhnya pasangan calon Nasrul Abit-Indra Catri (NA-IC) pada Pilgub Sumbar. Alasan pedagang mendukung NA-IC, kata Asril Manan, karena paslon itu sudah sangat berpengalaman dalam memimpin daerah.

"Kita melihat rekam jejak NA-IC selama ini. Jadi, kita sangat butuh pemimpin yang mengerti birokrasi, seorang pamong, dan tahu dengan apa yang dibutuhkan masyarakat," ujarnya.

Setelah mendengar keluhan dan aspirasi pedagang itu, Nasrul Abit mengatakan bahwa di Indonesia, Sumbar merupakan satu-satunya daerah yang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)-nya tidak hancur akibat  goncangan ekonomi meski pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan.

"Ekonomi UMKM satu-satunya yang bisa bertahan di Indonesia walaupun pertumbuhan sudah di bawah 4,92 persen, tapi masih lo kita masih memiliki ketahanan yang luar biasa. Karena ekonomi lemah, UMKM harus menjadi prioritas ke depan," tuturnya.

Salah satu upaya untuk mewujudkan itu, kata Nasrul Abit, ia telah berbicara dengan direksi pihak perbankan untuk mengupayakan pemberian kredit lunak kepada UMKM di Sumbar.

Menurutnya, hal itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat pada masa pandemi Covid-19. (*/PN-001)

Sumber: Tim Media Center NA-IC

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment