News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

PSBB, Kota Solok Tetap Menerima Tamu dari Daerah Terjangkit

PSBB, Kota Solok Tetap Menerima Tamu dari Daerah Terjangkit

SOLOK - Meski dalam situasi kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemko Solok tetap menerima tamu dari daerah terjangkit virus corona (Covid-19). Wakil Walikota Solok, Reinier, menerima kunjungan Anggota DPRD Sarolangun, Jambi, di Ruang Kerja Wakil Walikota Solok, Jumat siang (15/5/2020). Turut hadir, Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, dr Ambun Kadri, yang juga Jubir Covid-19 Kota Solok. Kunjungan itu, dalam rangka sharing informasi terkait kiat-kiat Pemko Solok dalam penanganan Covid-19. Saat ini, Sarolangun menjadi salah satu daerah terjangkit Covid-19 dengan 2 pasien positif, 1 pasien dalam pemeriksaan (PDP), 8 orang dalam pemantauan (ODP), dan 116 orang tanpa gejala (OTG).

Ketua rombongan, Hermi, mengapresiasi upaya Pemerintah Kota Solok dalam mempertahankan status positif di Kota Solok yang zero (tidak ada yang positif). rombongan meminta kiat-kiat yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Solok dalam mencapainya.

"Perlu dicontoh bagaimana Kota Solok dapat mempertahankan zona amannya dari penyebaran virus covid-19," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Wawako mengucapkan terimakasih terhadap kedatangan rombongan dari Sarolangun. Meski begitu, Reinier menyatakan Kota Solok  masih jauh dari kesempurnaan.

"Menjadi daerah perlintasan menjadi tantangan tersendiri bagi kami Pemerintah Kota Solok. Karena itu, kamo mewanti-wanti dalam penyebaran virus Covid-19, Kota Solok sangat riskan. Kami selama ini telah terapkan PSBB yang ketat. Salah satunya membentuk Satgas-Satgas," ungkap Wawako.

Rombongan dari Sarolangun juga meminta kiat-kiat pemko solok dalam sistem penganggaran dan pergeseran anggaran di Kota Solok selama kejadian luar biasa seperti saat sekarang ini.

Sebelumnya, Wakil Walikota Solok, Reinier, pada Jumat pagi (15/5/2020) berkunjung ke RSUD Solok  Banda Pandung, dan sekaligus melakukan Covid test ataus tes swab. Reinier juga memberi arahan serta nasehat pada masyarakat untuk selalu hidup sehat serta memakai masker dan sering mencuci tangan setelah melakukan aktivitas di luar rumah.

"Kita mengharapkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan juga jika keluar rumah diwajib memakai masker untuk melindungi dampak dari Covid-19.  Saya berharap,  masyarakat, sehabis aktivitas di luar selalu mencuci tangan dengan air mengalir serta memakai sabun," ujarnya.

Reinier juga mengucapkan rasa terimakasih atas kinerja Satgas Covid -19 yang merupakan Garda terdepan dalam memerangi Covid-19. Termasuk para medis yang ikut andil dalam upaya penyelamatan terhadap masyarakat yang dirawat.

"Secara pribadi maupun sebagai Wakli Walikota mengucapkan terimakasih Satgas Covid -19 dalam upaya memerangi penyebaran wabah dari Covid -19. Termasuk para medisnya ikut andil dalam merawat pasiennya. Dan juga bagi masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan dan mau keluar rumah selalu memakai masker dan setelah aktivitas diluar segera membersihkan atau mencuci dengan air mengalir serta pakai sabun," imbuh Reiner.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengapresiasi upaya Pemko Solok dalam mempertahankan status zona hijau Covid 19 di daerahnya.

"Saya mengapresiasi upaya Pemko Solok, karena telah berhasil mencegah penyebaran virus corona," kata Nasrul saat video conference  (vicon) bersama Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumatera Barat dengan tema “Upaya Pemerintah Daerah Pertahankan Zona Hijau Covid-19, Senin (11/5/2020).

Nasrul juga memberikan saran kepada Wawako Solok agar PPT dan ODP yang tersisa di Solok untuk dilakukan tes swap di 2 daerah yang baru. Hal itu untuk memastikan kota Solok aman dari vorus corona.

"Ditambah lagi kalau difokuskan pada 3 daerah status zona hijau, saya meyakini Lab FK Unand akan menyanggupinya," kata Nasrul.

Kota Solok Tetap "Zona Hijau"

Kota Solok masih mempertahankan statusnya sebagai "zona hijau", atau wilayah yang belum ditemukan adanya virus corona. Dilansir dari situs resmi penanganan virus corona Pemko Solok, https://corona.solokkota.go.id, akumulasi PPT mencapai 1.369 orang, yang telah selesai pemantauan sebanyak 1.226 orang, dan yang sedang dalam Pemantauan sebanyak 143 orang. Sementara, akumulasi ODP di Kota Solok adalah 130 orang, yang telah selesai pemantauan sebanyak 119 orang, dan ODP yang sedang dalam pemantauan sebanyak 11 orang. Akumulasi pasien dalam pemeriksaan (PDP) sebanyak 4 orang, dan dari hasil pemeriksaan swab dinyatakan negatif Covid-19. Sedangkan, jumlah orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 4 orang.

Sebanyak 4 OTG tersebut diketahui hasil tracking yang dilakukan. Salah seorang perawat di RSUD Padang Panjang yang dinyatakan positif Covid-19, memiliki orang tua di Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah. Perawat tersebut, memiliki riwayat kontak dengan pasien dari Jakarta di RSUD Padang Panjang, pada tanggal 21 April. Tenaga kesehatan itu mengunjungi Kota Solok pada tanggal 23 dan 24 April. Hasil tes swabnya dinyatakan positif tanggal 30 April. Keluarga yang ditemui di VI Suku, akhirnya menjadi OTG sebanyak 4 orang. Pada tanggal 5 Mei telah diambil sampel swabnya dan diperiksa di Labor FK Unand Padang. Dari hasil Lab yang keluar hari Jumat 8 Mei 2020, hasilnya negatif.

Kabag Humas, Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokomp) Kota Solok, Nurzal Gustim, S.STP, M.Si mengatakan, meski keempatnya dinyatakan negatif Covid-29, tapi tetap mengikuti isolasi mandiri.

"Jumat pagi (8/5/2020), keluar hasilnya. Tapi tetap harus isolasi sampai selesai 14 hari," ucapnya.

Sebelumya, empat warga Kota Solok menjadi OTG setelah diketahui dari hasil tracking, punya kontak erat dengan keluarganya yang sudah positif corona di RSUD Padang Panjang (klaster Panyalaian). Awalnya, 4 orang yang satu keluarga tersebut sempat menolak dilakukan tes swab. Namun, setelah diberi pemahaman oleh petugas akhirnya ia mau ikut tes swab.

Kendala Logistik

Empat warga OTG pada Rabu (6/5/2020) yang sempat protes itu, terkait karena tidak adanya bantuan logistik. Pantauan  di lokasi rumah OTG, seorang pria memakai masker sempat mengatakan niat kepada seorang warga untuk keluar rumah membeli makanan, karena tidak adanya bantuan logistik. Sementara ia dilarang untuk keluar rumah. Pria tersebut meminta kepada salah seorang warga untuk meminta bantuan kepada pihak terkait untuk memberikannya suplai logistik.

Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Solok, Nurzal Gustim menyampaikan, hal tersebut sudah dibahas dalam rapat bersama gugus tugas, camat dan lurah.

"Kemarin itu ternyata sudah ada kesepakatan keluarga dengan petugas bahwa keluarga mereka yang bergantian mensuplai logistik. Pas rapat tadi dengan camat dan lurah. Diminta Lurah untuk mengkoordinir dan mengakomodir itu," ucapnya. (PN-001)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment