News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pemeriksaan Sampel Swab Warga Kotobaru Solok, 29 Negatif, 3 Inkonklusif

Pemeriksaan Sampel Swab Warga Kotobaru Solok, 29 Negatif, 3 Inkonklusif

SOLOK - Kabar gembira bagi masyarakat Kabupaten Solok, khususnya Nagari Kotobaru, Kecamatan Kubung. Sebanyak 29 orang dari 32 sample warga nagari Kotobaru yang sebelumnya diambil sample swab, hasilnya negatif terjngkit virus corona (Covid-19). Sementara 3 orang sisanya, dinyatakan inkonklusif dan harus dilakukan pemeriksaan ulang. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, dr. Marzetti Marwazi, meneruskan hasil pemeriksaan laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Kamis pagi (21/5/2020).

"Alhamdulillah. Dari 32 sampel yang kita kirim, 29 hasilnya negatif dan 3 orang inkonklusif," kata Maryetti.

Maryetti menyebutkan, untuk tiga warga dengan hasil pemeriksaan inkonklusif ini akan dilakukan pemeriksaan ulang oleh pihak laboratorium Unand. Belum diketahui apakah sampel swab akan diambil ulang, atau menggunakan sampel yang dikirim sebelumnya.

"Apapaun cara pemeriksaannya, kita berhara untuk warga kita yang 3 orang ini, hasilnya juga akan negatif," ungkapnya.

Sebelumnya, Gugus Tugas  percepatan penanganan Covid-19 kabupaten Solok melakukan tracing dan pengambilan sample Swab terhadap 32 orang yang memiliki kontak erat dengan BS (69) PDP asal nagari Kotobaru yang meninggal di RSUD Arosuka.

Almarhum BS (69), laki-laki, pensiunan Pemko Solok, semula berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan telah dilakukan rapid tes dengan hasil negative. Namun sehari sebelum hasil Swab tes keluar, BS meninggal pada Kamis (14/5/2020) saat pasien sedang menjalani perawatan di RSUD Arosuka dan dikuburkan di pandam pekuburan keluarga.

Dari riwayat penyakit yang dialami, BS pernah dirawat di RS M Natsir Kota Solok, Semen Padang Hospital (SPH) dan terakhir di RSUD Arosuka, Kabupaten Solok. Sebelumnya, BS juga pernah menjalani rapid test di RS M Natsir dan SPH, dengan hasil kedua tes menunjukkan negatif.

Sehari berada di RSUD Arosuka,  Kamis  (14/5/2020) pagi, kondisi kesehatan pasien drop. Pasien BS direncanakan menjalani tindakan operasi pengeluaran cairan pleura. Pihak RSUD Arosuka menganjurkan dilakukan tindakan isolasi. Namun pihak keluarga meminta tidak diisolasi, dengan alasan sudah menjalani dua kali rapid test  dengan hasil negatif. Kelaluannya, pasien akhirnya dirawat di Ruang Paru Interne.

Pada Sekira pukul 08.00 WIB, pasien BS akhirnya meninggal. Salah seorang dokter di RSUD Arosuka menganjurkan pengambilan sampel swab. Setelah dilakukan swab, pihak RSUD Arosuka menyimpulkan untuk penyelenggaraan jenazah dengan protokol Covid-19, namun pihak keluarga menolak.

Almarhum dimandikan oleh keluarga mamakai alat pelindung diri (APD) seadanya, berupa mantel plastik dan hanscoen (sarung tangan). Namun tidak semua yang memandikan jenazah memakai APD, apalagi APD khusus. Pemakaman almarhum juga tidak dilakukan dengan protokol pemakaman Covid-19.

Pada Sabtu (16/5/2020), tim gugus tugas Kabupaten Solok langsung melakukan tracing terhadap yang melakukan kontak erat langsung dengan BS, termasuk melakukan pengambilan sampel swab. Sebanyak 32 sample swab diambil di nagari Kotobaru dan 31 sample swab diambil dari petugas di RSUD Arosuka.

Sambil menunggu hasil swab tersebut, Pemkab Solok menutup seluruh pelayanan di RSUD Arosuka. Alasannya, untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (*/PN-008)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment