News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Usai Santap MBG, 14 Pelajar SDN 9 dan SMPN 3 Padang Panjang Dilarikan ke RSUD

Usai Santap MBG, 14 Pelajar SDN 9 dan SMPN 3 Padang Panjang Dilarikan ke RSUD

Padang Panjang, PATRONNEWS.co.id - Sebanyak 14 pelajar dari SMPN 3 dan SDN 9 Padang Panjang Timur harus dilarikan ke RSUD Padang Panjang, Selasa (7/10/2025). Belasan pelajar dari dua sekolah itu terkapar lemas setelah menyantap makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada siang hari. Para siswa mengeluhkan gejala yang mirip, mulai dari muntah-muntah, pusing, hingga demam, tak lama setelah jam makan siang.

Informasi yang diperoleh, kedua sekolah tersebut berada dalam satu kompleks yang sama. Dari total korban, sembilan siswa berasal dari SMPN 3, sementara empat lainnya dari SDN 9 Padang Panjang Timur.

Plt. Direktur RSUD Padang Panjang, dr. Dessy Rahmawati, membenarkan adanya sejumlah pelajar yang sedang mendapatkan perawatan intensif. “Sampai sore ini kami masih melakukan pendataan dan observasi. Anak-anak tersebut mengalami gejala yang serupa usai makan siang,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Pelayanan RSUD Padang Panjang, Marlina, menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan penyebab pasti kondisi para pelajar tersebut. 

"Ada tujuh anak yang sedang kami tangani. Apakah ini keracunan akibat MBG atau sebab lain, kami belum bisa pastikan. Harus melalui observasi dan uji laboratorium terlebih dahulu," katanya.

Dari keterangan pihak sekolah, gejala awal mulai terlihat tak lama setelah program makan siang MBG selesai dilaksanakan. Beberapa murid mengeluh pusing dan mual, kemudian jatuh lemas di lingkungan sekolah sebelum akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Padang Panjang, Nasrul, membenarkan laporan tersebut. Ia menyebut tujuh murid SDN 9 mengalami gejala muntah dan pusing usai menyantap makanan MBG. 

"Kami terus memantau kondisi anak-anak yang sedang dirawat di RSUD. Sampel makanan sudah dibawa ke laboratorium untuk memastikan penyebabnya," ujarnya.

Menurut data yang dihimpun, di Kota Padang Panjang baru terdapat satu dapur utama penyedia MBG yang melayani sejumlah sekolah, terutama di wilayah Kecamatan Padang Panjang Timur. Dugaan sementara, makanan yang dikonsumsi para pelajar berasal dari dapur tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pihak rumah sakit masih melakukan observasi terhadap kondisi para korban. Sementara tim dari Dinas Kesehatan dan BPOM juga sudah turun tangan mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium.

Wali Kota Padang Panjang, Hendri Arnis, turut memantau langsung kondisi para pelajar di RSUD. Ia meminta agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keamanan dan kualitas program MBG di daerahnya. 

"Kesehatan anak-anak adalah prioritas utama. Kami ingin tahu pasti apa penyebabnya agar kejadian seperti ini tidak terulang," tegasnya. (*/PN-001)

Sumber: fajarsumbar

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment