Telan Anggaran Rp19 Miliar, Pekerjaan Jalan Bayang-Alahan Panjang Diduga Tak Sesuai Spesifikasi Teknis
Pessel, PATRONNEWS.CO.ID - Pekerjaan pembangunan jalan Bayang - Alahan Panjang diduga menggunakan material tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sebagaimana tertera di dalam dokumen lelang.Aroma tak sedap itu berhembus kepermukaan publik dan menjadi sorotan tajam. Pekerjaan ruas jalan strategis yang menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dengan Kabupaten Solok itu dilaksanakan oleh PT. Citra Muda Noer Bersaudara, menelan anggaran sebesar Rp19.017.535.480,80.
Berdasarkan hasil pantauan sejumlah awak media di lapangan, material base A yang digunakan dalam pekerjaan jalan tersebut diduga berasal dari limbah galian batu basi di kawasan Kebun Teh Sariak Bayang, bukan dari sumber material yang telah memenuhi standar mutu sebagaimana dipersyaratkan dalam dokumen kontrak.
Selain itu, batu yang digunakan untuk pemasangan batu penahan tebing saluran (drainase) juga disorot karena diduga kuat bukan batu sungai sebagaimana spesifikasi, melainkan batu gunung hasil galian lokasi di sekitar proyek. Jenis batu tersebut memiliki tingkat abrasi tinggi dan mudah hancur, sehingga dinilai berpotensi menurunkan kekuatan serta daya tahan konstruksi.
Lebih lanjut, ditemukan pula indikasi bahwa material galian C yang digunakan dalam proyek tersebut tidak memiliki izin resmi, yang berarti ilegal secara hukum.
Salah seorang sumber berinisial "RM" menyebutkan, kegiatan pengambilan material dilakukan tanpa memenuhi ketentuan perizinan yang berlaku.
"Ya, material yang digunakan jauh dari ketentuan spesifikasi dokumen lelang, seperti dugaan untuk saluran (drainase) menggunakan pasangan batu gunung hasil galian di lokasi proyek," kata dia.
"Kemudian, kualitas base A dan base B diduga juga tidak sesuai campuran yang disyaratkan (campuran dari galian dilokasi proyek)," sambungnya.
Terkait hal itu, Kontraktor dari PT. Citra Muda Noer Bersaudara, Syafrizal Noer, saat dihubungi media ini tidak mau menanggapi dan melimpahkan persoalan tersebut kepada konsultan pelaksana.
"Kontraktor iya, saya tidak pelaksana mana tau saya model fisiknya. Masalah pekerjaan tentu konfirmasi pada konsultan dan Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat," kata dia.
Sementara itu, konsultan pelaksana PT. Citra Muda Noer Bersaudara, Ryski, membantah adanya penyimpangan spesifikasi dalam pekerjaan tersebut.
"Semua pekerjaan telah kami laksanakan sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam kontrak. Terkait drainase sepanjang 700 meter lebih, material yang digunakan adalah batu sungai sesuai ketentuan,” ujarnya saat dikonfirmasi di lapangan, Sabtu (11/10/2025).
Namun, berdasarkan hasil pantauan lapangan yang dilakukan awak media, pasangan batu drainase di lokasi proyek tampak bukan batu sungai, melainkan batu yang diambil dari sekitar area pekerjaan, memperkuat dugaan bahwa material tidak sesuai standar yang ditetapkan. Sehingga pembangunan jalan tersebut tidak akan bertahan lama.
Diketahui, bahwa ruas jalan strategis yang menghubungkan Kabupaten Pesisir Selatan dengan Kabupaten Solok itu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggalokasikan anggaran sebesar Rp38 miliar dalam APBD tahun 2025, dikerjakan oleh PT. Citra Muda Noer Bersaudara dan PT. Arpex.
Publik kini menantikan langkah tegas dari pihak berwenang untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas pekerjaan dan legalitas sumber material yang digunakan, guna memastikan proyek bernilai miliaran rupiah tersebut benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
Sementara, Plt Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Dedi Rinaldy, saat dihubungi mengatakan terkait persolaan tersebut pihaknya akan melakukan pengecekan ke lapangan terdahulu.
"Nanti kita cek dulu ke lapangan sama PPK-nya. Kalau hasilnya gak bagus akan kita bongkar," ucapnya. (Milhendra Wandi)
Post a Comment