Demi Maksimalkan "Content" dan Pencitraan Pribadi, Bupati Solok Usulkan Tambahan 6 Tower BTS Telkomsel
Jakarta, PATRONNEWS.co.id - Di tengah kondisi perekonomian dan pembangunan infrastruktur yang semakin sulit di Kabupaten Solok, Bupati Solok Jon Firman Pandu, SH, malah lebih memprioritaskan penambahan fasilitas di sektor telekomunikasi. Ketua DPC Partai Gerindra yang populer sebagai Content Creator ini, diduga ingin memaksimalkan content Medsos dan pencitraan pribadinya ke masyarakat luas.
Berbagai elemen masyarakat Kabupaten Solok telah berulang kali mengingatkan agar Jon Firman Pandu lebih fokus membangun Kabupaten Solok. Terutama terkait perekonomian yang semakin sulit dan kondisi infrastruktur Kabupaten Solok yang sangat memprihatinkan. Bahkan, Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang merupakan Parpol pendukung Jon Firman Pandu dan H. Candra di Pilkada Kabupaten Solok 2024 lalu, Dr. Adli, sudah berulangkali mengingatkan JFP-Candra untuk lebih fokus berkiprah di "dunia nyata", bukan di jagat media sosial (Medsos).
Pada Selasa (2/9/2025) lalu, Bupati Solok, Jon Firman Pandu mendampingi Wakil Ketua Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, bertemu langsung dengan Direktur Utama Telkomsel, Nugroho, di Jakarta, untuk mengusulkan tambahan pembangunan enam tower Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel di Kabupaten Solok.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Solok, Teta Midra, Kepala Bidang APTIKA, Fitria Fenti, serta Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Solok, Iskan Nofis.
Andre Rosiade memaparkan bahwa sebelumnya telah diusulkan enam titik pembangunan BTS di Kabupaten Solok. Dari enam titik tersebut, lima telah beroperasi, sementara satu lagi yang berada di daerah Garabak Data sedang dalam proses aktivasi.
"Dari 6 usulan itu, 6-nya sudah terbangun. Lima sudah operasi, satu lagi dalam proses di Garabak Data, tapi tower-nya sudah ready. Insyaallah butuh satu bulan lagi baru bisa operasi," ujar Andre.
Andre menegaskan bahwa sebagai anggota DPR RI dari Sumatera Barat, dirinya terus berupaya mempercepat pembangunan, termasuk dalam hal pemerataan jaringan telekomunikasi.
"Hari ini Bupati Jon Firman Pandu menambahkan 6 titik lagi. Inilah komitmen kami, anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, partainya Presiden RI Bapak Prabowo Subianto," tegas Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar tersebut.
Bupati Solok, Jon Firman Pandu, mengapresiasi dukungan dari Andre Rosiade dan Telkomsel yang telah membantu mengatasi persoalan blank spot di wilayahnya.
"Lima tower sudah operasi, satu lagi di Garabak Data tinggal menunggu operasi dalam satu bulan ke depan. Hari ini kami usulkan lagi enam titik tambahan. Pak Dirut, terima kasih. Pak Andre, terima kasih. Kami, atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Solok, sangat berterima kasih. Mudah-mudahan yang masih kurang akan terus disupport," ungkap Jon Firman
Sementara itu, Dirut Telkomsel, Nugroho, menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Kabupaten Solok.
"Kita akan selalu berkolaborasi untuk sama-sama membela kepentingan rakyat. Tahun 2025, Kabupaten Solok tidak boleh ada blank spot lagi," tegas Nugroho.
Dengan adanya tambahan usulan ini, diharapkan akses komunikasi di Kabupaten Solok semakin merata dan mendorong kemajuan daerah, terutama dalam sektor pendidikan, ekonomi, dan layanan publik.
JFP-Candra Dikritik Tajam Kader PKS
Sementara itu, Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang Calon Wakil Bupati Solok 2020, Dr. Adli, menyampaikan kritik tajam ke Bupati Solok Terpilih Jon Firman Pandu, SH. Menurut Adli, sejauh ini, Jon Firman Pandu dinilai terlalu sibuk dengan pencitraan di media sosial (Medsos). Sehingga, dikhawatirkan akan menghambat upaya membangun Kabupaten Solok dengan program-program strategis yang telah dijanjikan di masa kampanye.
"Intensitas tinggi dalam ber-Medsos ini mencerminkan lebih banyak fokus pada pencitraan, ketimbang perencanaan kerja strategis. Orang yang terlalu fokus menjadi konten kreator cenderung tidak berpikir strategis, melainkan lebih ke pencitraan. Padahal, sebagai bupati, yang dibutuhkan adalah fokus pada program strategis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Solok," ungkapnya.
Dr. Adli juga menyorot tajam tagline "Sejuk dan Damai" yang diusung JFP-Candra. Adli menyebut tagline itu hanya strategi untuk memenangkan hati warga di jagat media sosial, tanpa memiliki substansi kuat yang relevan dengan kondisi masyarakat akar rumput di Kabupaten Solok. Kader PKS tersebut juga mengingatkan bahwa Kabupaten Solok membutuhkan pemimpin yang mampu memberikan solusi.
"Kabupaten Solok membutuhkan kepemimpinan efektif yang mampu menghadirkan solusi nyata. Tagline "Sejuk dan Damai" itu tidak dialektika. Kita perlu kepemimpinan yang berani menghadapi perbedaan demi menciptakan solusi yang lebih baik. Dalam budaya kita, basilang kayu dalam tungku, supayo api manyalo. Artinya, perbedaan pendapat dalam musyawarah adalah hal yang penting untuk menghasilkan pemikiran yang inovatif dan solusi produktif. Kepada Pak Bupati Terpilih, kurangi bermain media sosial, tingkatkan kerja strategis. Jangan biarkan pencitraan menjadi penghalang untuk mencapai kesejahteraan sosial bagi masyarakat Solok," tutupnya. (PN-001)

Post a Comment