News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pahlawan Kesiangan di Solok Sejuk dan Damai

Pahlawan Kesiangan di Solok Sejuk dan Damai

Ironis rasanya menyaksikan manuver politik sejumlah tokoh yang dulunya berada di lingkaran kekuasaan Bupati Epyardi Asda, kini tampil seolah sebagai pejuang keadilan. Mereka yang dulu diam seribu bahasa ketika kebijakan tak berpihak dipertontonkan di depan publik, kini berubah menjadi sosok kritis yang menyerukan ketidakadilan.

Pasca terpilihnya Jon Firman Pandu sebagai Bupati Solok dan Candra sebagai Wakil Bupati, serangan demi serangan bermunculan dari mereka yang dulunya nyaman berada di “istana”.

Narasi yang dibangun seolah-olah kepemimpinan baru ini mengedepankan kepentingan keluarga dan mengabaikan prinsip-prinsip pemerintahan. Padahal, publik Kabupaten Solok tahu persis siapa mereka, dan rekam jejak yang mereka tinggalkan ketika berada dalam lingkaran kekuasaan sebelumnya.

Kepemimpinan Epyardi Asda memang menyisakan sejumlah catatan. Banyak kebijakan menuai kontroversi, bahkan memantik kegaduhan hingga ke level provinsi. Namun saat itu, kritik yang seharusnya datang dari orang-orang terdekatnya justru absen. Mereka memilih bungkam dan menikmati kenyamanan kekuasaan.

Kini, dengan wajah baru pemerintahan Jon Firman Pandu dan Wabup Candra, masyarakat mulai merasakan angin segar. Tagline “Solok Sejuk dan Damai” bukan sekadar slogan, tetapi sudah menjadi napas baru bagi masyarakat yang sebelumnya terbelah oleh konflik dan perbedaan.

Maka, kritik dari “pahlawan kesiangan” itu seharusnya tidak perlu membuat gentar kepemimpinan baru. Masyarakat Solok sudah cukup cerdas dalam menilai mana kritik yang berdasar dan mana yang bermuatan politis.

Justru saat ini adalah momentum bagi Jon Firman Pandu dan Wabup Candra untuk fokus pada janji-janji politik mereka yaitu menyatukan kembali masyarakat, menjalankan pemerintahan yang bersih, serta mengembalikan kepercayaan publik, termasuk para perantau yang telah menunjukkan dukungan besar.

Yang dibutuhkan rakyat Kabupaten Solok bukanlah adu retorika, tapi kerja nyata. Bupati dan Wabup harus tetap teguh, tidak mudah terprovokasi, dan tidak larut dalam drama politik masa lalu yang melelahkan. Pemerintahan ini harus tampil sebagai simbol harapan dan perubahan yang membawa manfaat nyata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Masyarakat Kabupaten Solok sudah lelah dengan konflik yang tak berujung. Kini saatnya menunjukkan bahwa kepemimpinan bisa berjalan tanpa gaduh, tanpa bisikan-bisikan yang menyesatkan, dan tanpa kepentingan pribadi yang menunggangi roda pemerintahan. 

Solok telah memilih arah baru. Mari jaga agar tetap sejuk, damai, dan berpihak pada rakyat.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment