News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Refleksi Hari Pendidikan Nasional: Guru, Murid dan Orang Tua

Refleksi Hari Pendidikan Nasional: Guru, Murid dan Orang Tua

Hari pendidikan nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei. Pertanyaan yang selalu muncul adalah sudahkah pendidikan kita sesuai harapan? 

Harapan dari pendidikan itu sendiri adalah memuliakan manusia. Kemuliaan manusia dapat dilihat dari tingkat pendidikannya. Sebagaimana Allah tegaskan dalam Qur'an surat surat Al-Mujadalah ayat 11, yang berbunyi : _"Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan"_. 

Pendidikan mestinya dilakukan dengan memperhatikan prosesnya. Bagaimana proses pendidikan itu berlangsung menjadi tolak ukur capaian tujuan pendidikan.

Pendidikan bukan sekedar "transfer knowledge" saja. Pendidikan diharapkan sebagai sarana penanaman nilai-nilai dan norma yang berlaku. Apalah gunanya ilmu tinggi terapi akhlak tidak terpuji. 

Proses pendidikan mestinya melibatkan 3 pihak bukan hanya 2 pihak saja. Selama ini terkesan pendidikan itu hanya antara Guru dan Murid saja. Padahal orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk generasi muda menuju Indonesia emas 2045.

Kerjasama yang baik antara guru, murid dan orang tua akan memaksimalkan proses dan meningkatkan hasil pendidikan itu sendiri. Waktu anak-anak justru lebih banyak bersama orang tua. Sehebat apapun guru disekolah jika tidak ada kerjasama dengan orang tua, mustahil tujuan pendidikan tercapai dengan maksimal.

Saya menyebutnya "Pendidikan Terpadu". Adanya keterpaduan antara proses pendidikan di keluarga dengan proses pendidikan di sekolah.

Pihak sekolah diminta untuk melibatkan orang tua dalam proses pendidikan anak-anak. Sebaliknya juga orang tua mesti peduli dengan proses pendidikan anaknya jika ingin mewarisi generasi emas. 

Alangkah indahnya jika ada kerjasama guru dengan orang tua dalam mendidik anak-anak. Kekurangan di keluarga bisa dilengkapi disekolah dan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan disekolah dipraktekkan di keluarga.

Jika pendidikan terpadu ini tidak dilakukan maka lingkungan masyarakat akan sangat mempengaruhi perilaku anak-anak. Beruntung jika lingkungan tempat tinggal anak kita baik. Bagaimana dengan lingkungan masyarakat yang sudah terkontaminasi dengan hal-hal yang negatif. 

Pergaulan bebas, narkoba, kenakalan remaja, tauran, geng motor dan LGBT adalah ancaman nyata bagi generasi muda kita.

Kami berharap pemerintah daerah mengambil peran melalui Dinas Pendidikan mempelopori terwujudnya "Pendidikan Terpadu" ini. SDM Kabupaten harus meningkat demi kemajuan daerah tercinta ini. Meningkatkan SDM dimulai dari "Pendidikan Terpadu".

2/5/2025


Ari Rafika WD, S.Pd.I

Sekretaris Komisi 1 DPRD Kabupaten Solok

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment