News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dukung Penuh Program MBG, Wabup Solok Canangkan Program Susu Gratis

Dukung Penuh Program MBG, Wabup Solok Canangkan Program Susu Gratis

Advertorial

Solok, PATRONNEWS.co.id - Guna mendukung paket program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat, Pemkab Solok turut mencanangkan program pemberian susu gratis untuk siswa PAUD, TK dan SD sebanyak 55. 975 orang.

Sejak dimulai 6 Januari 2025 lalu, Program MBG telah menjangkau 33 provinsi. Selain menyasar siswa PAUD hingga SMK, program ini juga memberi manfaat ke yang lainnya. Tak mau ketinggalan, Pemkab Solok kemudian melengkapi paket program MBG ini melalui bagi-bagi susu gratis.

Hal itu terungkap saat Wakil Bupati Solok H. Candra, SH.I dikunjungi oleh Budi Budar, Direktur PT. Sirukam Lumbung Nagary atau lebih dikenal dengan Sirukam Dairy Farm di Rumah Dinas Wakil Bupati Solok, Rabu (9/4/2025).

Dalam pertemuan tersebut turut hadir Ketua GOW Kabupaten Solok, Lian Octavia Candra dan Sekretaris BKPSDM Kabupaten Solok, Marcos Sophan.

Wakil Bupati Solok, H. Candra mengatakan, selain bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak, program ini juga untuk mendukung keberlanjutan sektor perternakan lokal.

“Pentingnya program susu gratis ini adalah upaya Pemkab Solok untuk memastikan anak-anak sekolah di Kabupaten Solok memperoleh asupan gizi yang baik”

Menurut H. Candra, yang jadi pokok persoalan rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Solok, itu terdapat di sektor pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan.

“Kalau kita sederhanakan indikator IPM ini, kita bisa pastikan, kalau tidak ada yang bodoh, berarti semuanya pintar. Kalau tidak ada yang sakit, berarti semuanya sehat. Kalau tidak ada yang miskin, berarti semuanya sejahtera.”

Terkait dengan pendidikan, kita berharap kedepannya pendidikan ini kita urus dengan serius. Sekolah ini semuanya sudah gratis, namun orangtua murid masih terkendala dengan biaya pakaian sekolah. Untuk itu, Bupati Solok sudah berkomitmen untuk meanggarkan pakaian sekolah gratis.

Dari semua itu, yang lebih penting adalah kesiapan anak anak ini dalam menerima pelajaran. Makanya Presiden RI menyasarkan makan bergizi gratis kepada anak sekolah.

Nah, untuk melengkapi program Presiden Prabowo Subianto tersebut, Pemkab Solok juga akan mencanangkan proram susu gratis ini dengan sasaran yang sama, yakni siswa PAUD,TK, dan SD.

“Untuk melaksanakan itu, kita tidak akan cari keluar, kita akan berdayakan penyediaan susu ini dari pengusaha lokal Kabupaten Solok, sehingga perputaran uang itu tetap berada di solok,” tegas H.Candra.

Lebih lanjut H. Candra menjelaskan, saat ini Sirukam Dairy Farm sudah punya pengelolaan susu sendiri, apabila masih kurang, pihak Sirukam Dairy Farm sendiri bisa pula memberdayakan peternak lokal lainnya yang ada di Kabupaten Solok.

“Jadi APBD Kabupaten Solok ini terpakai oleh kita, dari kita, dan untuk kita. Mahal mahal sedikit pun tidak masalah, karena ini hasil produksi lokal, itu keinginan kami,” ungkap H. Candra.

Saat ini kita lagi berhitung, sambungnya. Ada skema pembagian susu gratis setiap hari, dan ada skema pembagian susu gratis 3 kali seminggu. Berapa anggaran susu yang akan kita bagikan, dan berapa biayanya.

Dengan adanya program ini, secara tidak langsung kita sudah memberdayakan dan mensuport Sirukam Dairy Farm dengan APBD Kabupaten Solok dengan mensuplay susu kepada 10.115 orang siswa PAUD dan TK, dan 45.860 orang siswa SD se-Kabupaten Solok.

Diketahui, saat ini Presiden RI memiliki program ketahanan pangan dan swasembada daging dengan menyiapkan 600 ribu ekor sapi, kita berharap nantinya Sirukam Dairy Farm akan mengelola program tersebut.

“Untuk mensukseskan 55 ribu lebih siswa yang butuh asupan gizi melalui susu, kita akan rangkul program pemerintah pusat tersebut”

Kita akan berdayakan peternak lokal. Nantinya, pihak Sirukam Dairy Farm juga siap memberdayakan dan melakukan pembinaan terhadap kelompok kelompok tani, anak anak muda, sarjana sarjana yang memiliki talent di sapi perah ini.

“Program susu gratis ini tidak hanya akan memberikan manfaat kesehatan bagi anak-anak, tetapi juga memberikan dukungan kepada peternak lokal. Ini merupakan langkah positif untuk mendorong perekonomian daerah, sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Solok,” terang Wabup H. Candra. 

Senada dengan itu, Budi Budar, Owner Sirukam Dairy Farm siap berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Solok. Pihaknya berkomitmen untuk menyediakan pasokan susu segar yang berkualitas dengan tetap memperhatikan keberlanjutan dan kesejahteraan peternak lokal.

“Kolaborasi antara pemerintah daerah dan sektor swasta dalam hal ini sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Kami akan menyuguhkan produksi terbaik, dan membantu mengembangkan usaha peternakan lokal”

Jebolan sarjana ekonomi Universitas Indonesia (UI) ini menyebutkan bahwa ia sudah bekerja selama 21 tahun di bidang pasar modal. Namun, jauh sebelumnya ia sudah berniat untuk memberikan sesuatu untuk Sumatera Barat. Dari sekian banyaknya industri yang ia geluti, yang cocok di Sumatera Barat itu adalah peternakan sapi perah.

“Sapi perah ini membutuhkan iklim yang khusus, butuh ketinggian minimal 800 KM keatas. Daerah yang dingin itu adalah Sumatera bagian Barat. Secara geografis, Kabupaten Solok ini termasuk salah satu daerah yang cocok untuk pengembangan sapi perah”

Budi menjelaskan, susu ini adalah irasional. Saat ini, 80% susu itu adalah impor. Sementara kemampuan lokal itu hanya bisa mensuplay susu sekitar 20%, bahkan itu kerap kurang.

“Penyebabnya adalah, permintaan itu cepat tumbuh dan bertambah, sementara suplay dari dalam negeri itu tidak berkembang pesat karena hanya berkutat di pulau jawa saja. Sementara, permasalahan yang muncul di jawa itu adalah masalah lahan,” terang Budi.

Jadi untuk pengembangan di jawa itu, banyak keterbatasan. Ada pun lahan untuk pengembangannya, akan bermasalah juga terhadap ketersediaan hijauan, sambungnya.

“Untuk kapasitas 18 ribu ekor sapi di Jawa Timur, itu menghabiskan seluruh kebun jagung se Jawa Timur. Sehingga tidak ada lagi lahan yang kosong untuk pengembangan dan lahan hijau di Jawa Timur”.

Sementara, diluar jawa itu sendiri peternak sapi perah cuma ada 3, yakni Grup Gunung Sewu di Lampung, Ultra Jaya di Brestagi, dan Sirukam Dairy Farm. Artinya, satu satunya peluang untuk pengembangan sapi perah saat ini, yaa diluar pulau jawa, ungkap Budi.

Perlu diketahui, dalam pertemuan bersama Dirjen peternakan RI, peternakan sapi perah Sirukam Dairy Farm ini yang paling terkecil dari 9 peternakan yang ada di Indonesia. Namun kita yang paling dianggap. Dengan konsep pemberdayaan daerah, kita bisa mengembangkan model Sirukam Dairy Farm itu dibanyak tempat.

“Selain memproduksi susu, pihak Sirukam Dairy Farm juga memproduksi keju yang berasal dari susu sapi perah,” terang Owner Sirukam Dairy Farm. (*/PN-001)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment