Wagub Vasco tentang Pentingnya Publikasi
Wakil Gubenur Sumatera Barat Vasco Ruseimy, berbicara lugas, bahwa publikasi kinerja pemerintah adalah hal yang sangat serius dan harus menjadi prioritas utama. Pernyataan ini diungkapkan ketika berkunjung ke kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Sumbar, Jalan Pramuka Raya, Padang beberapa hari lalu.
Wagub pada kesempatan itu menekankan, sekiranya publikasi tidak jalan, maka yang dianggap tidak bekerja adalah gubernur dan wakil gubernur. Diskominfotik sebagai jantungnya Pemerintah Provinsi harus memastikan pesan-pesan pemerintah sampai ke masyarakat. Dan, komunikasi publik harus berjalan efektif, serta terkoordinasi, agar masyarakat mengetahui program dan capaian pemerintah.
Mencermati harapan Wagub Vasco, saya jadi teringat, ketika Pemerintahan Sumbar dipimpin Gubernur Azwar Anas dan Hasan Basri Durin. Kedua kepala daerah ini, sangat peduli dengan pentingnya informasi pembangunan sampai ke masyarakat. Sehingga, kemanapun kunjungan kerja, Biro Humas kantor gubernur, dengan sejumlah wartawan yang berposko di Kantor Gubernur senantiasa mengiringi. Satu atau dua mobil, berisi wartawan daerah, wartawan ibukota yang mangkal di kantor gubernur, termasuk wartawan media elektronik, RRI dan TVRI.
Hal yang sama, juga terjadi di lingkungan sekretariat DPRD Sumbar. Keberadaan wartawan tidak lepas dari kunjungan kerja DPRD ke dalam daerah, maupun ke luar provinsi.
Mengapa wartawan penting ikut kunjungan kerja? Selain bertugas meliput kegiatan seremonial gubernur - wakil gubernur, serta DPRD, sekaligus bisa membuat reportase lebih jauh dibalik kunjungan kerja tersebut. Reportase itu, adalah sisi yang muncul, akibat kejelian wartawan dalam mencermati secara kritis situasi di lapangan. Inilah bentuk lain, di balik peristiwa, bisa disebut analisis berita, dan sampai-sampai kalau fakta itu unik, dan menarik dapat ditulis wartawan secara bersambung.
Biasanya, tulisan wartawan berupa analisis berita, atau reportase, di kliping oleh Biro Humas provinsi, Humas Pemkab atau Pemko, termasuk juga oleh OPD terkait. Selanjutnya oleh kepala daerah analisis dan reportase itu, bahkan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk ditindaklanjuti. Begitulah perlunya, wartawan diikutsertakan ke lapangan. Bisa memotret dari berbagai sudut pandang.
Berbeda dengan hari ini, ketika media disuguhi dengan press release yang sudah jadi, dan masyarakat disuguhi dengan video tiktok, Instagram, Facebook serta WhatsApp.
Saya melihat, meski sekarang kita sudah berada di era digital, kehadiran wartawan peliput di lingkungan Pemprov masih relevan. Diskominfotik sebagai "jantung" pemerintah perlu bergerak lebih leluasa untuk memastikan pesan-pesan pemerintah sampai ke masyarakat, juga perlu didukung tenaga "pemburu" dan peliput berita dengan basis ilmu jurnalistik. Sehingga, informasi apapun namanya produk Diskominfotik yang sampai ke publik lebih bernilai komprehensif.
Semoga persoalan komunikasi dan publikasi pemerintah provinsi Sumatera Barat yang diharapkan Wagub, bisa dijawab oleh kinerja Diskominfotik Sumatera Barat dibawah pimpinan Kadis Siti Aisyah. Sebab, seperti dijelaskan Siti, kepada Wagub Vasko, Diskominfotik Sumbar, dalam operasional akan berfokus pada lima tujuan besar yang mencakup bidang komunikasi publik, informasi dan teknologi, serta berbasis data statistik.
Peran sebagai juru bicara pemerintah provinsi, juga menjadi tantangan tersendiri bagi Diskominfotik, dengan memperkuat data dan informasi ter-update. Keterampilan berkomunikasi menjadi hal pokok yang harus terus dikembangkan baik secara kelembagaan maupun personal. Perlu, juga kerjasama antara Diskominfo kabupaten-kota dengan koordinasi Diskominfotik provinsi, guna mengalirkan arus informasi setiap saat.
Satu hal yang penting, di tengah banjir informasi, diperlukan sikap dan tindakan produksi informasi yang mengedepankan pemikiran kritis dan kreatif dalam memproduksi informasi yang relevan. Informasi yang monoton, kaku, sulit bisa segera sampai alias kalah dengan berita yang viral dari sisi negative. Sekali lagi, tenaga Diskominfotik perlu belajar ilmu jurnalistik dengan akademisi dan para ekspertis di bidang ini. Salam.***
Post a Comment