News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Ivent Tradisi "Prosesi Maanta Syarat Ka Guru Baraja Silek" di Kapalo Koto Diharapkan Pahami Pesan Moral

Ivent Tradisi "Prosesi Maanta Syarat Ka Guru Baraja Silek" di Kapalo Koto Diharapkan Pahami Pesan Moral

Batusangkar, PATRONNEWS.co.id - FDB Institute berkolaborasi dengan Gebu Minang, GMMP dan Gerakan Sato Salaki tengah menyiapkan ivent budaya tradisi, yang bertajuk "Prosesi Maanta Syarat ka Guru Silek". FDB Institute, melaksanakannya pada Ahad, 2 Februari 2025 bertepatan dengan 3 sya'ban 1446 H.

"Insyaallah, bertempat  di Medan Bapaneh Maha Karya Kapalo Koto, Jorong Gurun, Luhak nan Tuo akan melakukan prosesi penyerahan syarat baraja ka guru silek," kata Dr DR Febby Dt Bangso Sst.par .M.Par QRGP kepada wartawan media ini, secara daring, Ahad (26/1/2025).

Febby Dt Bangso, pendiri FDB Institute lebih lanjut menjelaskan bahwa belajar silek tuo ada tradisi penyerahan syarat baraja ka guru yang harus dilakukan agar ilmu yang didapat bermanfaat dan berkah. 

Adapun syarat yang akan diserahkan kepada guru, dijelaskannya, adalah siriah langkok, kain putih,  sakin, bareh untuk 4 syarat ini diminta kepada murid menyediakannya.

Sementara uang , ayam jantan biriang , limau kuku harimau disediakan oleh pihak Medan Bapaneh Maha Karya dengan syarat mamak dari murid harus hadir saat penyerahan syarat karena tradisi dahulu ini merupakan tanggung jawab mamak mencarikan guru untuk kamanakan baraja silek atau baraja mengaji.

'Kita berharap kegiatan ini tidak hanya sebagai prosesi tradisi belaka tetapi ada pesan moral yang mungkin belakangan ini terabaikan. Orang tua murid juga akan memasak bersama sama untuk makan guru bersama para mamak dan undangan," papar Febby Dt Bangso. 

Doktor Pariwisata yang juga alumni Lemhanas RI ini lebih lanjut menjelaskan kegaiatan yang dilakukan secara rutin ini adalah setiap akhir pekan belajar musik dan tari. Pada setiap Senin belajar silat tuo dan setiap Hari Rabu belajar panitahan atau pasambahan.

"Kegiatan kelas 2025 ini diberikan secara gratis kepada anak anak yang ingin belajar. Kita siapkan fasilitasnya karena kita memahami luhak nan tuo,  tanah datar sebagai Kota Budaya memiliki tanggung jawab moral yang lebih , melalui Gerakan #JagoLuhaknanTuo,  sato sakaki kita harapkan menjadi gerakan partisipasi masyarakat bersama tokoh masyarakat baik di ranah dan di rantau, dan kita juga ingin menguatkan posisi Luhak nan Tuo sebagai jantung Minangkabau dan pusat pengembangan Budaya Melayu di Asia," ungkapnya.

Ia mengatakan penguatan seni budaya tradisi akan memberikan pengalaman tersendiri kepada generasi muda.

"Kita harapkan akan menjadi kreatifitas anak nagari dalam upaya melestarikan adat dan budaya," pungkasnya 

Kegaiatan ini akan dihadiri langsung oleh guru gadang silek harimau Edwel Dt Rajo Gampo Alam dan dimeriahkan dengan gelaran saluang klasik yang syarat pesan dan makna. (Agusmardi)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment