Head to Head di Pilkada Padang Pariaman dan Kota Pariaman
Pesta demokrasi Padang Pariaman dan Kota Pariaman dalam pemilihan kepala daerah tinggal hitungan bulan. Politik kedua daerah ini menjadi pusat perhatian, terutama terkait dengan suara koalisi partai politik (parpol) di balik pasangan calon masing-masing kepala daerah tersebut.
Kekuatan koalisi parpol yang mendukung pasangan calon menjadi salah satu penentu kemenangan dalam Pilkada Padang Pariaman dan Pilwako Pariaman nanti. Namun, suara terbesar dalam koalisi belum sepenuhnya menjamin kemenangan pasangan yang di usung.
Pencalonan calon bupati dan wakil bupati serta calon wali kota dan wakil walikota mengharuskan pengusung memiliki suara yang memenuhi syarat ambang batas pencalonan atau yang dikenal sebagai presidential threshold.
Partai politik hasil pemilu 2024, dimana yang berhak adalah partai politik yang mendapat kursi DPRD 20 persen atau suara total 25 persen pada Pemilu 2024 kemarin.
Dari koalisi partai yang terbangun untuk mengusung masing-masing calon kedua kepala daerah tersebut, penulis me-yakini, bahwa pilkada Padang Pariaman dan Pilwako Pariaman berjumlah dua poros.
Dua poros itu yakni, pasangan Suhatri Bur – Yosdianto mendapat partai pengusung dari Partai PAN dan PPP dengan jumlah kursi di parlemen PAN 7 kursi dan PPP 4 kursi. Artinya, Suhatri Bur- Yosdianto sudah memenuhi syarat kursi untuk maju di Pilkada 2024 ini.
Begitu juga dengan pasangan John Kenedy Aziz – Rahmat Hidayat. Pasangan ini telah berkomitemen dengan 7 partai politik yang berkoalisi untuk mengantar pasangan ini yakni, Partai PKB, Golkar, Nasdem, Demokrat, PKS, Gerindra, dan PDI.
Sedangkan untuk Pilwako Pariaman akan dihiasi dengan jumlah dua poros. Ini diyakini dengan jumlah partai politik di parlemen DPRD Kota Pariaman yakni Partai Golkar, PAN, PBB, Demokrat, PPP, PKS, Gerindra, dan Nasdem telah dikantongi oleh masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil walikota Pariaman 2024.
Genius Umar – Ridwan partai yang akan mengusung kedua pasangan balon dalam Pilwako 2024 yakni, Partai PKS, PBB, dan Partai Demokrat. Selain ketiga partai, Genius menyebut masih ada kemungkinan penambahan koalisi yakni Partai Golkar.
Yota Balad – Mulyadi sebagai mesin pengusung di Pilwako kali ini yakni, Partai PPP, Nasdem, dan Partai Gerindra yang telah memenuhi syarat kursi untuk maju di Pilwako 2024 ini. Artinya, kedua pasangan ini sudah memenuhi syarat dalam Pilwako 2024 ini.
Dari hasil koalisi partai tersebut, diyakini Pilkada Padang Pariaman dan Pilwako Pariaman 2024 berjumlah dua poros. Sejumlah pakar mendorong Pilkada kali ini diikuti menimal tiga poros kekuatan.
Hanya saja dengan waktu yang sempit dan perkembangan dinamika politik hari ini mengarah pada dua potensi bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati Padang Pariaman, dan walikota dan wakil walikota Pariaman 2024.
Dengan terbentuk koalisi partai pengusung di masing-masing kandidat Pilkada dan Pilwako tersebut, keunggulan ini tidak dapat dijadikan jaminan kemenangan di Pilkada dan Pilwako Pariaman 2024.
Artinya, kekuatan koalisi partai belum tentu dapat diterjemahkan menjadi seberapa besar perolehan suara dari pendukung partai. Segala kemungkinan masih terbuka lebar, dan hasil akhir Pilkada 2024 akan sangat ditentukan oleh dinamika politik dan perubahan opini publik dalam menyosong Pilkada serentak kali ini. (***)
Post a Comment