News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Pakai Jas PPP Dampingi Epyardi Asda Mendaftar ke NasDem, Yulfadri Nurdin Disorot!

Pakai Jas PPP Dampingi Epyardi Asda Mendaftar ke NasDem, Yulfadri Nurdin Disorot!

Dendi: Ini Pelecehan Terhadap PPP dan Wagub Audy Joinaldy

SOLOK, PATRONNEWS.CO.ID - Ketua Dewan Pimpinan Cabang DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Solok, Dr. Dendi, S.Ag, MA, Sabtu (4/5/2024), mempertanyakan alasan apa mantan Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin memakai jas PPP saat mendampingi Epyardi Asda mendaftar sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Sumatera Barat (Sumbar) ke Partai Nasdem di Padang, Sabtu (4/5/2024).

"Ini bukan masalah sederhana, apa maksudnya Pak Yulfadri Nurdin memakai jas PPP saat mendampingi Epyardi Asda saat mendaftar ke Nasdem," ujarnya.

Diungkapkannya, PPP sampai sekarang ini belum menyatakan sikap akan mendukung dan mengusung siapa yang akan menjadi Calon Kepala Daerah (Cakada). Dendi mempertanyakan apa tujuan dari Yulfadri Nurdin.

"Publik bisa saja salah kaprah dengan Pak Yulfadri Nurdin memakai jas PPP saat mendampingi Epyardi Asda tersebut. Dan isu akan mudah terbangun bahwa PPP sudah bersama Epiyardi Asda untuk maju sebagai Calon Gubernur Sumbar," sebutnya.

Dijelaskannya, masyarakat Sumbar khususnya Kabupaten Solok sangat mengetahui bahwa hubungan PPP dengan Buya Mahyeldi masih baik-baik saja, dan jelas ada Pak Audy Joinaldy sebagai Wakil Gubernur Sumbar yang pastinya orang PPP.

"Jadi mental ketokohan Pak Yulfadri Nurdin ini sebagai tokoh Kabupaten Solok perlu juga dipertanyakan, sekaligus beliau kita minta mengklarifikasi terkait dirinya memakai jas PPP saat mendampingi Epyardi Asda ke Nasdem tersebut," harapnya.

Ketua DPC PPP Kabupaten Solok tersebut juga menyebutkan bahwa Pak Yulfadri Nurdin terakhir menjabat sebagai Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Solok. Menurutnya, sangat tidak logis orang yang tidak kader partai memakai jas PPP saat mendukung calon tertentu.

"Ini bisa saja pelecehan terhadap PPP, terkait langkah hukum kita bicarakan dulu di internal PPP," pungkasnya.

Sementara itu, Yulfadri Nurdin orang yang disebutkan Ketua DPC PPP Kabupaten Solok telah sengaja memakai jas PPP saat mendampingi Epyardi Asda mendaftar sebagai Bacagub ke Nasdem, belum menjawab saat coba dikonfirmasi oleh media.

Sebelumnya, Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar, mendaftarkan diri ke Partai NasDem Sumbar untuk bertarung menghadapi petahana Mahyeldi Ansharullah-Audy Joinaldy pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumbar 2024, Sabtu (4/5/2024). Epyardi datang ke NasDem Tower Sumbar, Jalan Veteran, Padang. dengan Ketua DPW PAN Sumbar Indra Dt Rajo Lelo serta sejumlah kader PAN lainnya sekira pukul 11.00 WIB. Kedatangan Epyardi bersama rombongan diterima Ketua Partai NasDem Sumbar Fadly Amran serta sejumlah kader NasDem Sumbar. 

Fadly menyebutkan, Epyardi merupakan bakal calon gubernur Sumbar pertama yang mendaftar ke NasDem. 

"Kita buka pendaftaran 1-7 Mei 2024. Pak Epyardi merupakan orang pertama yang mendaftar di NasDem untuk Pilgub Sumbar," kata Fadly kepada wartawan di Nasdem Tower Padang, Sabtu (4/5/2024). 

Fadly mengatakan setelah mengambil formulir, Epyardi mesti memenuhi sejumlah persyaratan mulai dari pengembalian formulir hingga ikut fit and proper test. 

"Setelah itu DPP NasDem akan mengeluarkan SK siapa calon gubernur Sumbar dari Nasdem," kata Fadly. 

Sementara Epyardi mengatakan, untuk maju pada Pilkada Sumbar, PAN harus berkoalisi dengan partai lain. 

"Kita harus koalisi bersama. NasDem merupakan partai pertama saya mendaftar," kata salah satu Ketua DPP PAN itu. 

Epyardi mengatakan dirinya dengan Nasdem satu visi yaitu restorasi atau perubahan. 

"Saya juga ingin membawa perubahan bagi Sumbar. Setelah 15 tahun, Sumbar masih stagnan. Tol belum selesai, jalan tembus Pesisir Selatan-Solok juga belum selesai," jelas Epyardi. 

Epyardi menjadi salah satu tokoh yang dinilai serius untuk mencoba menantang kekuatan petahana Mahyeldi-Audy Joinaldy pada Pilkada Sumbar 2024. Epyardi menjadi tokoh pertama yang terang-terangan menyatakan sikap maju pada Pilkada Sumbar menantang petahana Mahyeldi. Sementara sejumlah tokoh seperti Andre Rosiade (Ketua Gerindra Sumbar), Mulyadi (Ketua Demokrat Sumbar), Fakhrizal (mantan Kapolda dan Cagub Sumbar) hingga kini belum menyatakan sikap akan bertarung atau tidak pada Pilkada Sumbar.

Meski begitu, niat Epyardi Asda untuk maju di Pilkada Sumbar 2024 ini cukup menjadi tanda tanya. Selain karena selama 3 tahun memimpin Kabupaten Solok dipenuhi konflik dengan berbagai elemen masyarakat, kondisi Kabupaten Solok juga tak kunjung membaik dari sebelumnya. Bahkan, kemiskinan di Kabupaten Solok masih berada di level bawah di Sumbar, tepatnya berada di posisi tiga terbawah dari 19 kabupaten/kota se-Sumbar. 

Terlebih lagi, pada Pilkada Kabupaten Solok tanggal 9 Desember 2020 lalu, pasangan Epyardi Asda - Jon Firman Pandu, hanya menang tipis 814 suara atas pasangan Nofi Candra - Yulfadri Nurdin. Asda-Pandu meraih 59.625 suara. Paslon 01, Nofi Candra-Yulfadri Nurdin yang meraih 58.811 suara. Paslon nomor urut 03, Desra Ediwan Anantanur-Adli memperoleh 28.490 suara. Sementara, Paslon nomor urut 04, Iriadi-Agus Syahdeman meraih 22.048 suara. Selisih 0,48 persen ini, kemudian berujung di Mahkamah Konstitusi. MK kemudian memutuskan bahwa Asda-Pandu memenangkan Pilkada Kabupaten Solok dengan putusan Nomor 77/PHP.BUP-XIX/2021, tanggal 22 Maret 2021. (PN-001)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment