News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Mitra Yoriskia, Sarjana Sopir Truk Sampah di Solok Diganjar Penghargaan oleh Kemendagri

Mitra Yoriskia, Sarjana Sopir Truk Sampah di Solok Diganjar Penghargaan oleh Kemendagri

Mitra Yoriskia, Sarjana Sopir Truk Sampah di Solok Diganjar Penghargaan oleh Kemendagri

- AKBP Ahmad Fadilan: Saya Sangat Salut dan Bangga! -

SOLOK, PATRONNEWS.CO.ID - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri RI) memberikan penghargaan terhadap tenaga harian lepas (THL) Pemko Solok, Sumatera Barat, Mitra Yoriskia, SH, sebagai Perempuan Berjasa dan Berprestasi tahun 2024, dalam rangka peringatan Hari Kartini tahun 2024. Mitra Yoriskia, SH bersama dengan 37 provinsi lain se-Indonesia, dijadwalkan akan menerima penghargaan tersebut pada 16 Mei 2024 di Kota Solo (Surakarta), Jawa Tengah. Hal itu tertuang dalam Surat Kemendagri Nomor: 400/10/11/2198/SJ tanggal 9 Mei 2024 yang ditandatangani oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kemendagri Komjen Pol Drs. Tomsi Tohir, M.Si.

Penerima Penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi diberikan kepada 38 perempuan se-Indonesia, yang terbagi dalam lima kategori. Yakni bidang kesehatan, pendidikan, sosial budaya, lingkungan hidup, dan pertanian. Mitra Yoriskia dalam kategori Lingkungan Hidup atas dedikasinya sebagai salah satu sopir truk sampah di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok. Gadis asal Nagari Saok Laweh, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok tersebut, sebelumnya viral di media sosial setelah datang ke prosesi wisudanya dengan mengendarai truk sampah pada 4 Oktober 2022 lalu. Saat itu, Mitra Yoriskia berhasil lulus dengan IPK 3,73 dengan prediket pujian (cumlaude). 

Kapolres Solok Kota, AKBP Ahmad Fadilan, S.Si, M.Sc, M.Si, mengaku salut dan sangat bangga dengan penghargaan yang diterima Mitra Yoriskia dari Kemendagri. Menurut Ahmad Fadilan, Mitra Yoriskia sangat layak mendapatkan penghargaan itu dan menyebutnya sebagai perempuan bermental baja.

"Mashaa Allah. Saya secara pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat Kota Solok dan Kabupaten Solok, sangat salut dan bangga dengan penghargaan yang diterima oleh Mitra Yoriskia. Dia adalah perempuan bermental baja yang tidak semua orang, bahkan seorang perempuan, mau menjadi sopir truk sampah," ungkap Elan, sapaan Ahmad Fadilan. 

Menurut Ahmad Fadilan, karakter Mitra Yoriskia adalah anugerah yang dititipkan Allah untuak Kota Solok maupun Kabupaten Solok. Menurut Elan, Mitra Yoriskia tidak hanya cumlaude dari sisi akademis, tapi juga cumlaude dari sisi karakter dan mentalitas.

"Mitra Yoriskia adalah aset berharga bagi Kota Solok dan Kabupaten Solok dalam membangun SDM tangguh dan berkualitas. Karakter dan mentalitasnya layak menjadi teladan bagi masyarakat, khususnya bagi para orang tua dan generasi penerus dalam menanamkan nilai-nilai dan karakter tangguh," ujarnya. 

Hadiri Wisudanya Kendarai Truk Sampah

Sebelumnya, Mitra Yoriskia, SH, menggemparkan jagat media sosial Kota Solok dan Kabupaten Solok saat foto dan videonya ketika wisuda ke-58 Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) Solok, Selasa (4/10/2022). Saat itu, Mitra Yoriskia, sebagai salah satu wisudawati, datang ke lokasi wisuda dengan menggunakan truk sampah berwarna hijau milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok. Mitra yang berpakaian wisuda lengkap dengan toga, mengendarai sendiri truk sampai tersebut. 

Mitra Yoriskia, di hari itu resmi menyandang titel sarjana hukum (SH), dengan status cumlaude (pujian), dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,73 dengan standar 4,00. Anak ketiga dari empat bersaudara ini dengan penuh percaya diri dan kebanggan ingin menunjukkan bahwa seorang sopir dan pengawas truk sampah juga berhak menyandang titel sarjana. Mitra Yoriska merupakan pegawai honorer di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemko Solok. Rasa bangga itulah yang ingin ditunjukkan Mitra dengan mengemudikan truk ke prosesi wisuda, karena hal itu merupakan rutinitas tugasnya sehari-hari. 

Putri ketiga dari empat bersaudara pasangan Darlion dan Rosmimi ini setiap harinya tidak sungkan untuk mengemudikan mengemudikan dump truck warna hijau tersebut untuk mengambil kontainer sampah di sejumlah titik di Kota Solok. Kemudian mengantarnya ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Ampang Kualo. 

"Begitulah keseharian saya. Berbaur dengan sampah. Namun bagi saya, ini adalah proses untuk mencapai cita-cita," ungkapnya.

Gadis kelahiran 28 November 1998 yang tinggal di depan SDN 01 Saok Laweh ini, mengaku memilih jurusan Ilmu Hukum di UMMY Solok untuk cita-citanya menjadi seorang jaksa. Mitra yang juga pernah menyabet prestasi pemain Basket Terbaik Kota Solok tahun 2015, berharap seluruh generasi muda, khususnya Kota Solok untuk tidak gengsi bekerja apapun, selagi halal agar cita-cita tercapai. 

"Jangan gengsi apalagi malu mengerjakan profesi apapun, asalkan halal dan baik. Mari kita nikmati prosesnya dan berbuat yang terbaik dengan penuh komitmen dan integritas," ungkapnya. 

Sekadar diketahui UMMY Solok berdiri sejak tahun 1984 dan telah mewisuda ribuan lulusan. Sejumlah lulusan telah menempati sejumlah posisi strategis di pemerintahan dan institusi lainnya. Semisal Dr. Liferdi Lukman yang kini menjabat Kepala Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) Jawa Barat, Wakil Walikota Solok Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Solok Dr. Desmon, hingga Kepala Dinas Pertanian Kota Solok Zulkifli Ishaq, SP.

Kabar Mitra Yoriskia datang ke lokasi wisuda menggunakan dump truck sampah, ternyata juga sampai ke telinga Kapolres Solok Kota AKBP Ahmad Fadilan, S.Si, M.Sc, M.Si. Kapolres yang merupakan lulusan jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya ini, mengaku salut dan ikut bangga dengan capaian Mitra yang berhasil kuliah sambil bekerja sebagai honorer di DLH Kota Solok. Menurut Ahmad Fadilan, hal ini harus menjadi motivasi dan inspirasi bagi generasi muda, baik di Kota Solok maupun di daerah lainnya.

"Meski baru menjadi Kapolres Solok Kota dan warga baru disini, saya ikut bangga mendengar kabar ini. Saya berharap, hal ini bisa menjadi motivasi dan inspirasi bagi semua orang. Tidak hanya di Kota Solok, tapi juga di daerah lain," ujarnya.

AKBP Ahmad Fadilan yang pernah menghabiskan waktu sekira 3,5 tahun sebagai Interpol Mabes Polri di Sabah, Malaysia, mengungkapkan dirinya melihat sendiri bagaimana pentingnya pendidikan. Selama bertugas di negeri jiran, Ahmad Fadilan mengaku bahwa sulitnya akses pendidikan pada anak-anak pekerja migran, membuat mata rantai sebagai pekerja sulit terputus.

"Pendidikan adalah salah satu kunci untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Selamat kepada Mitra Yoriskia, SH," ungkapnya. (PN-001)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment