News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bangga! Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang Kabupaten Solok Lolos 100 Besar ADWI Tahun 2024

Bangga! Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang Kabupaten Solok Lolos 100 Besar ADWI Tahun 2024

SOLOK, PATRONNEWS.CO.ID - Kabar baik datang dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf). Salah satu Desa Wisata di Kabupaten Solok, yakni Desa Wisata Danau Diateh di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, berhasil menembus 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2024. Pengumuman 100 besar disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno melalui media sosial Instagram Anugerah Desa Wisata Indonesia, @anugerahdesawisataindonesia. 

Dalam pengumuman tersebut, dari 100 Desa Wisata di Indonesia, sembilan desa wisata terbaik diantaranya berasal dari Sumatera Barat. Yakni 2 dari Pesisir Selatan, 2 dari Kabupaten Agam, Sijunjung, Padang Pariaman, Limapuluh Kota, Kota Padang dan Kabupaten Solok. 

Desa Wisata Danau Diateh di Nagari Alahan Panjang, berhasil menembus 100 besar dari 6.010 desa wisata yang mengikuti kompetisi ADWI tahun 2024. Dalam seleksi sebelumnya, tiga Desa Wisata dari Kabupaten Solok berhasil masuk 300 besar. Selain Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang, dua Desa Wisata lainnya, yakni Desa Wisata Kampung Batu Dalam Kecamatan Danau Kembar dan Desa Wisata Tabek, Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti. Di saat 300 besar, sebanyak 28 Desa Wisata asal Sumbar berhasil lolos. 

9 desa wisata di Sumbar yang masuk 100 besar ADWI 2024:

1. Desa Wisata Sungai Nyalo (Pesisir Selatan)

2. Desa Wisata Ekowisata Berbasis PRB Nagari Amping Parak (Pesisir Selatan)

3. Desa Wisata Danau Diateh - Alahan Panjang (Kabupaten Solok)

4. Desa Wisata Sisawah (Sijunjung)

5. Desa Wisata Sintuak (Padang Pariaman)

6. Desa Wisata Simarasok (Agam)

7. Desa Wisata Pesona Pagadih (Agam)

8. Desa Wisata Nagari Wisata Kapalo Banda Taram (Limapuluh Kota)

9. Desa Wisata Teluk Buo, Kota Padang.

Tentang Desa Wisata Danau Diateh

Desa Wisata Danau Diateh berada di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti Kabupaten Solok. Desa Wisata ini berdiri berdasarkan pada Surat Keterangan Bupati Solok nomor : 556/246/2021. Nagari alahan Panjang sendiri merupakan sebuah nagari yang memiliki penduduk sebanyak 20.628 jiwa, dengan jumlah KK 6.101 (sumber: Disdukcapil Kabupaten Solok Tahun 2022). Alahan Panjang berada dilalui jalan lintas nasional yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Jambi serta yang menghubungkan Kabupaten Solok dengan Kabupaten Solok Selatan. Selain itu Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang juga akan dihubungkan dengan jalan Bayang (Pesisir Selatan) - Alahan Panjang yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan. Kualitas jalan yang menjadi penghubung ke Desa Wisata ini cukup baik. Jarak dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) + 2,5 jam perjalanan. Jarak dari Kota Padang + 2 jam perjalanan dan dari kota Solok + 1,5 jam perjalanan.

Daya tarik wisata utama di Nagari Alahan Panjang adalah kawasan Danau Diateh. Danau ini berdasarkan kepercayaan masyarakat setempat merupakan kembaran Danau Dibawah yang berlokasi tidak jauh dari Nagari Alahan Panjang. Namun dibanding kembarannya itu, Danau Diateh lebih diuntungkan dari segi aksesibilitas karena berada di pinggir jalan nasional. Danau Diateh sangat populer di Sumatera Barat. Buktinya angka kunjungan yang tercatat ke kawasan ini hingga 50.000 orang pertahun. Jumlah ini terus meningkat setiap tahunnya. Daya Tarik alami ini hingga kini masih tergolong sebagai danau yang lestari yang tampak pada kualitas air danau yang masih jernih dan kawasan pinggir danau yang masih hijau. Selain itu secara jelas dapat dilihat bahwa kawasan sekitar danau memiliki kontur alam yang terdiri dari kawasan perbukitan (bukit barisan), rawa dan dataran rendah.

Luas Danau Diateh 12,3 km dan berada pada ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut (mdpl). Dengan ketinggian seperti ini, kawasan Alahan Panjang, terutama di pinggir danau diateh memiliki suhu yang sangat dingin. Yakni rata-rata di 18 derajat celcius setiap harinya. Danau Diateh sendiri adalah hulu dari Sungai Batanghari yang mengalir hingga ke Provinsi Jambi. 

Hamparan alam pinggir Danau Diateh masih sangat hijau berkat lahan pertanian yang masih dipertahankan hingga kini. Hampir 80 persen kawasan Nagari Alahan Panjang, dimanfaatkan sebagai lahan pertanian yang dikelola oleh masyarakat setempat. Di antara produk pertanian yang secara rutin dihasilkan adalah tanaman Holtikultura berupa sayur-mayur. Alahan Panjang merupakan penghasil tanaman holtikultura terbesar di Sumatera Barat dan Sumatera. Salah satu komoditas utama di Alahan Panjang adalah bawang merah. Alahan Panjang adalah penghasil bawang merah terbesar kedua setelah Brebes di Jawa Tengah. Selain itu Alahan Panjang juga merupakan penghasil tanaman buah khas negeri dingin seperti terong pirus atau dikenal juga dengan terong Belanda serta buah markisa.

Di samping tanaman pertanian, yang menjadi tanaman khas di Alahan Panjang adalah tanaman hias. Berbagai tanaman hias dapat tumbuh dengan baik berkat kesuburan tanah dan kondisi suhu yang mendukung. Di setiap halaman bangunan, terutama rumah penduduk dapat dinikmati berbagai jenis tanaman hias dengan corak yang beragam. Selain kawasan pertanian sebagian lahan di Alahan Panjang juga merupakn kawasan kawasan hunian, dimana sebagian bangunan juga difungsikan sebagai penunjang pariwisata antara lain berupa Akomodasi Penginapan yang terdiri dari berbagai jenis mulai dari tipe Homestay, Pondok Wisata, Villa, Glamping hingga yang bertipe Hotel. selain itu juga hadir Akomodasi makan minum berupa cafe, restoran sampai warung makan tradisional.

Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang dikelola oleh 4 Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan didukung penuh pemerintahan nagari dengan potensi yang beragam. Adapun Pokdarwis tersebut adalah Pokdarwis Danau diateh Alahan Panjang, Pokdarwis Taluak Dalam, Pokdarwis Kabun Taluak Aia Dingin, dan Pokdarwis Salingka Usak yang disatukan dalam struktur organisasi Pengelola Desa Wisata Alahan Panjang yang dikeluarkan oleh Walinagari Alahan Panjang. Pengelola Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang juga terdiri dari sejumlah Kelompok Tani, UMKM dan tokoh tokoh masyarakat Nagari Alahan Panjang. 

Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang didukung oleh pentahelix pariwisata diantara lain dari Dunia usaha ( Hotel Green Hill, Villa dan Hotel Kayu Putih, Sanak Tour, Xiara Tour, Malenjang Holiday dan banyak lainnya. Dari sisi akademisi/Perguruan Tinggi ada Universitas Islam Negeri Imam Bonjol, Universitas Taman Siswa, Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang dan Insitut Seni Indonesia Padang Panjang. 

Di Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang juga terdapat beberapa komunitas yang sering mengadakan event tahunan untuk memeriahkan acara di desa wisata, komunitas komunitas tersebut diantaranya ada Alahan Panjang Bersepeda (ABC), Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), komunitas motor trabas (ALPATRAC). 

Desa Wisata Danau Diateh dengan berbagai kegiatannya sering diliput oleh beberapa media nasional seperti Trans TV, Trans7,  Global TV dan TVRI melalui program-progam unggulannya seperti Jejak Petualang, Si Bolang dan lainnya.  Media cetak seperti kompas  beberapa kali juga meliput berita tentang pariwisata di Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang. Selain media media di atas, konten kreator baik yang berasal dari Sumatera Barat maupun yang berasal dari luar Sumatera Barat juga telah menjadikan Desa Wisata  Danau Diateh Alahan Panjang menjadi pilihan untuk video di channel-nya masing masing. Bahkan Youtuber yang berasal dari luar negeri pun telah ada yang datang ke desa ini.

Terkait dengan Pariwisata yang berkelanjutan dimana fokus penyelamatan lingkungan sudah dimulai di Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang. Pemerintah nagari melalui Badan Usaha Milik Nagari bekerjasama dengan Pengelola Desa Wisata dalam pengembangan pariwisata edukasi pengelolaan sampah organik menjadi kompos. Begitu juga dengan penggiat lingkungan yang ada di Desa Wisata telah mengikuti pelatihan pengolahan sampah anorganik menjadi produk daur ulang seperti ecobrik. 

Kerjasama lainnya dengan BUMNag adalah dalam pengeloaan peralatan camping. Dimana pengelola Desa wisata memanfaatkan penanaman modal BUMNag di Peralatan Camping ini sebagai salah satu unit usaha di Desa Wisata.

Desa Wiata Danau Diateh Alahan Panjang telah mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Solok dalam pemberdayaan masyarakat, peningkatan SDM pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Program yang didapat tidak hanya dari sisi Pariwisata tapi juga di berbagai sektor antara lain sektor pertanian, Perikanan, UMKM dan infrastruktur pendukung pariwisata. 

Progam-progam yang telah didapat oleh desa wisata ini antara lain : Progam Jalan Hibah Daerah (PHJD) Tahun 2022 dari Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Program Pengembangan dan peningkatan Kapasitas Pengelola Desa Wisata dan Pokdarwis dari Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, Progam KKN dengan Perguruan Tinggi yang di Sumatera Barat terkait pengembangan potensi pariwisata di Alahan Panjang. Kerja sama dengan media lokal maupun nasional terhadap promosi desa wisata Alahan Panjang. Sinergitas bersama dengan para pelaku wisata dan industri di Alahan Panjang.

Nagari Alahan Panjang sendiri memiliki 10 jorong. Pada tiap jorong tersebar potensi wisata yang telah dan akan terus dikembangkan untuk berbagai bentuk pariwisata  ;Agrowisata, Wisata belanja, wisata budaya,  wisata kuliner, wisata sejarah, eduwisata, ekowisata serta wellness tourism.

Agrowisata dikembangkan melalui kerjasama dengan kelompok tani. Agrowisata dalam hal ini lebih diarahkan pada wisata pengalaman dimana wisatawan akan terlibat langsung dalam kegiatan pertanian 

Wisata Sejarah

Di kawasan Nagari Alahan Panjang terdapat peninggalan sejarah berupa rumah lahir tokoh Nasional Bpk. M Natsir, Kuburan Nyonya, Kuburan Angku Gadang Bahan (yang membuka lahan Alahan Panjang pertama kali) Situs Tanam Batu dan lainnya. Para wisatawan dapat diajak berkunjung ke kawasan-kawasan ini dengan mendapat penjelasan langsung dari tokoh masyarakat melalui koordinasi Pokdarwis setempat.

Eduwisata yang telah dikembangkan berkaitan dengan dunia pertanian dan budaya. Dimana para wisatawan dapat mengikuti proses pertanian dengan paparan langsung dari petani, serta inovasi teknologi tepat guna smart farming dalam pertanian, dan serta mengikuti pelatihan seni khas Minang bersama sanggar seni setempat. 

Wisata Kuliner yang dikembangkan di Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang adalah Paket memasak kuliner asli Desa Wisata seperti Samba Lado Kambuik, Goreng Ikan Danau Diateh, Gulai Terong Pirus dan Pensi, Dodol Tomat, Kentang Goreng, Minyak Bawang, Cabe Bubuk, Pinyaram Hitam dan lain sebagainya. Produk kuliner yang dimiliki oleh Desa Wisata Alahan Panjang dihadirkan di Pasar Kreatif dalam bentuk Pasar Wisata yang diberi nama “Balai Sawah Tangah” yang mengkolaborasikan konsep makanan tradisional, peran perempuan dan tradisi budaya.

Wisata Budaya

Wisata Budaya dikembangkan melalui kerjasama dengan Niniak Mamak pengurus Kerapatan Adat Nagari Alahan Panjang. Aktifitas Budaya yang dapat diikuti oleh para tamu antara lain: Menyaksikan pertunjukan seni khas Minang, Belajar petuah adat dari para tetua, makan bajamba ketika ada alek nagari, baarak maantaan nasi yang ada ketika ada momen pernikahan, mendengarkan tuturan adat khas Nagari Alahan Panjang dan lain sebagainya.

Eko Wisata

Paket ekowisata yang telah dikembangkan di Desa Wisata Alahan Panjang adalah pelestarian tanaman Pinus di kawasan penghijauan Nagari Alahan Panjang. Wisata Belanja di pusatkan di lahan pertanian dan pasar Alahan Panjang. Para wisatawan biasa membeli berbagai hasil bumi baik yang ditanam dengan pola konvensional maupun organik. Dalam catatan terakhir pengurus Desa Wisata Alahan Panjang, angka kunjungan yang telah dilakukan ke Nagari Alahan Panjang mencapai kisaran 5.000 pengunjung tiap bulan, dan sampai 10.000 pengunjung perbulan di hari raya atau libur anak sekolah. 

Para wisatawan tersebut berasal dari dalam Sumbar dan provinsi tetangga, pulau jawa dan luar negeri (Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, eropa, Amerika, Australia dan lain sebagainya). Sementara itu, sektor inti yang mendatangkan dampak ekonomi antara lain jasa kepemanduan pariwisata. Selain dampak ekonomi, pengelolaan Desa Wisata Alahan Panjang juga memberi dampak pada pelestarian lingkungan melalui paket ekowisata. Salah satu contohnya adalah penghijauan yang telah dilakukan di sepanjang pinggir jalan, penginapan dan danau. 

Seluruh produk dan atraksi yang dimiliki oleh Desa Wisata Danau Diateh Alahan Panjang dikelola langsung melalui Kelompok Sadar Wisata yang bersinergi dengan Pemerintah Nagari melalui kerjasama dengan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Mandiri Sejahtera Nagari Alahan Panjang dalam pengelolaan tenda dengan no kontrak 03/SPK-3/1/2022, pengelolaan unit sampah no kontrak 02/SPK-1/XII/2021, dan bidang ekraf no kontrak 01/SPK/-1/XII/2021.

Adapun Maskot Desa Wisata Alahan Panjang diberi nama "NAGOTE"  dengan latar belakang maskot desa wisata Danau Diateh. Di balik alamnya yang asri dan hawa sejuk, dan udara yang dingin, Danau Kembar ini ternyata punya kisah legenda. Orang-orang tua yang telah lama tinggal di sekitar Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Sumatera Barat paham betul legenda ini. Konon, ada seorang niniak (orang yang sudah tua) yang bernama Angku Gadang Bahan yang kerjanya adalah Maarik kayu (membuat papan/tonggak). Badannya besar tinggi dan kampaknya sebesar Nyiru. Nyiru adalah tempat menempis beras yang lebarnya kira-kira 50cm x 80cm. 

Setiap berangkat ke hutan niniak ini tidak lupa membawa kampak atau beliungnya. Niniak ini makannya hanya sekali seminggu, tapi sekali makan 1 gantang (6 kaleng susu kental manis). Untuk mendapatkan kayu/papan yang bagus dia harus naik gunung/hutan. Setelah beberapa hari dalam hutan dia akan pulang dengan membawa beberapa helai papan/tonggak yang telah jadi dan membawa ke pasar untuk dijual. Pada suatu hari ketika berangkat ke hutan, di tengah hutan tempat dia bisa lewat tertutup. Niniak ini kaget, kenapa ada makhluk yang menghambat jalannya. Makhluk ini sangat besar sehingga menutup pemandangannya. Niniak berusaha untuk mengusirnya tapi makhluk ini tidak bergeming, malah balik menyerang. Ternyata makhluk ini adalah seekor naga.

Tidak bisa disangkal lagi darah pituah niniak moyang langsung mengalir ke seluruh tubuh Angku Gadang Bahan, katanya: "Lawan tidak dicari, kalau bertemu pantang mengelak". Terjadilah perkelahian antara naga dan Angku Gadang Bahan. Naga melakukan penyerangan, Angku Gadang Bahan tidak tinggal diam. Seluruh kemampuan yang dimiliki dikeluarkan. Beliung yang berada di tangan bereaksi, dan memang Angku Gadang Bahan sangat ahli memainkannya, tentu jurus-jurus silat yang sudah mendarah mendaging oleh Angku Gadang Bahan tak lupa dikeluarkan. Akhirnya Naga betekuk lutut dan menyerah. 

Naga kehabisan darah karena sabetan beliung Niniak Gadang Bahan. Kepala Naga Nyaris putus, darah mengalir dengan deras. Angku Gadang Bahan menarik naga itu dan melempar dengan sekuat tenaga dan sampai ke sebuah lembah yang kini menjadi danau. Bangkai ular naga raksasa yang dibantai oleh Angku Gadang Bahan inilah yang membentuk angka delapan tertimbun tanah, tergenanglah air hingga membentuk dua danau besar. Dari legenda itu pulalah nama dua daerah di mana danau ini berada berasal. Nama Kecamatan Lembah Gumanti berasal dari singkatan lembah nago nan mati. Yang kedua adalah sebuah daerah bernama Aia Sirah (Air Merah), daerah ini terkenal dengan airnya yang merah. Konon itu adalah darah yang terus keluar dari kepala naga. Cerita turun temurun inilah yang membuat masyarakat sekitar tidak ada yang berkeinginan membawa perahu hingga ke tengah danau. (PN-001)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment