News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

[3] Mufakat Berbalut Siasat, Mengepung Athari, Demi Ambisi "Membalas" Epyardi

[3] Mufakat Berbalut Siasat, Mengepung Athari, Demi Ambisi "Membalas" Epyardi

[3] Mufakat Berbalut Siasat, Mengepung Athari, Demi Ambisi "Membalas" Epyardi

Pentas Pileg DPR RI 14 Februari 2024 di Kabupaten Solok, "Kompak" Menggerus Suara Athari Gauthi Ardi

"Perseteruan" Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar, dengan berbagai elemen, membuat nuansa Pileg 14 Februari 2024 di Kabupaten Solok memanas. Barisan "seteru politik" Epyardi Asda, kini "menarget" Athari Gauthi Ardi, anak kandung Epyardi Asda di pentas Pileg DPR RI 14 Februari 2024. Mungkinkah, dengan "mengepung" Athari di Kabupaten Solok, kekuatan Epyardi Asda bakal melemah dan tumbang?

Laporan RIJAL ISLAMY, Solok

Meskipun kepemimpinan Epyardi dinilai penuh dengan konflik dan pertentangan dengan berbagai elemen di Kabupaten Solok dan Sumbar, Athari Gauthi Ardi sebagai Anggota DPR RI asal Sumbar, bahkan satu-satunya asal Kabupaten Solok, justru membawa citra lain. Srikandi PAN tersebut, justru mampu menghadirkan program-program nasional ke Kabupaten Solok yang jumlahnya luar biasa.

Keberadaan Athari Gauthi Ardi di DPR RI, memang tidak bisa dilepaskan dari sosok Epyardi Asda, M.Mar. Athari adalah anak sulung Epyardi dan Emiko yang lahir pada 15 April 1992. "Perseteruan" antara Epyardi Asda, M.Mar, dengan "hampir" semua elemen di Kabupaten Solok, membuat publik seakan melupakan kiprah Athari Gauthi Ardi. Padahal, Anggota DPR RI Komisi V dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut, menjadi legislator yang paling banyak berbuat untuk masyarakat Sumbar. Baik dari jumlah program, maupun dari jumlah dana pusat yang berhasil dibawa ke Sumbar, khususnya Kabupaten Solok.

Athari Gauthi Ardi dan Capt. Epyardi Asda, M.Mar tak mungkin terpisahkan. Baik secara hubungan biologis, maupun ideologis politik. Sebagai anak sulung, Athari telah "dikader" sejak Epyardi "terjun" ke ranah politik sejak tahun 2003. Sebagai anak sulung dari 6 anaknya yang semuanya perempuan, Athari bahkan sudah menjadi Calon Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pileg 2014. Partai Ka'bah yang menjadi Rumah Gadang Epyardi saat menjadi Anggota DPR RI sejak 2004. 

Di Pileg 2019, Epyardi berhasil membawa PAN menjadi partai besar di Sumbar. Hal ini terbukti, dengan terpilihnya Athari Gauthi Ardi sebagai Anggota DPR RI dan PAN menjadi peraih kursi terbanyak di DPRD Kabupaten Solok dengan raihan 6 kursi, sama dengan Partai Gerindra. Athari yang meraih 82.982 suara, juga membantu PAN meraih 2 kursi dari Dapil 1 Sumbar. Asli Chaidir yang merupakan ayah kandung dari Walikota Padang Hendri Septa, mengisi kursi kedua PAN dari Dapil 1, yang meraih 70.057 suara. 

Athari Gauthi Ardi, usai dilantik, duduk di komisi V, komisi yang juga ditempati Epyardi Asda sebelumnya. Komisi V, membidangi infrastruktur dan perhubungan, dengan mitra kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional, Kementerian Desa, serta bidang lainnya. 

"Lakek tangan" Athari, sebenarnya langsung dirasakan oleh masyarakat Sumbar, khususnya di Kabupaten Solok. Namun, sayang seribu sayang, awal kiprah Athari di DPR RI dan sebagai "titisan" Epyardi di Senayan, tidak terekspos dengan baik. Ratusan miliar rupiah dana aspirasi/Pokir Athari di Kabupaten Solok dan Dapil 1 Sumbar, tidak begitu diketahui oleh masyarakat luas. 

Sejumlah program yang berhasil dibawa Athari ke Sumbar di antaranya adalah: program bedah rumah, berupa Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), program pemberdayaan Petani Pemakai Air (P3A) untuk irigasi pertanian, program Kota Tanpa Kumuh (KoTaKu), Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), Peningkatan Pengembangan Perbaikan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Pengadaan Bus Sekolah, Bantuan BUMNag, Pembangunan Jembatan Gantung, Rusunawa Pesantren, Sanitasi Lembaga Pendidikan Keagamaan (LPK), Sanitasi Masyarakat (Sanimas), Sanitasi Pedesaan (Sanides), Sanitasi Pesantren (Sanitren), Program Desa Wisata, Normalisasi Sungai, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), dan berbagai program lainnya.

Selama tiga tahun kiprahnya di DPR RI, Athari Gauthi Ardi sukses membawa program pusat ke Sumatera Barat senilai Rp256.375.000.000. Terdiri dari Rp46.875.000.000 di tahun 2020, Rp74.675.000.000 di tahun 2021, dan Rp134.825.000.000 di tahun 2022.

Dikepung di Kabupaten Solok

Sebagai incumbent (petahana) DPR RI asal Kabupaten Solok dengan perolehan suara yang fantastis, Athari menjadi target bersama bagi para Caleg DPR RI yang berasal atau memiliki "darah" keturunan Kabupaten Solok. Setidaknya, ada delapan Caleg DPR RI asal Kabupaten Solok yang akan bertarung selain Athari. Mereka adalah Gusmal, SE, MM Dt Rajo Lelo dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Nofi Candra dari Partai Gerindra, Irwan Afriadi, Fauzi Bahar dan Delmeria dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Suwirpen Syuib dari Partai Demokrat, Evelinda dari Partai Golkar, Edi Yosepson dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Mereka diyakini akan menggerus suara Athari. Apalagi yang selama ini memiliki "dendam politik" dan persisian dengan Epyardi Asda. Bahkan, dari titik basis yang dimiliki, mereka tersebar merata di seluruh bagian Kabupaten Solok. (bersambung)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment