News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Kepala Dinas "Basiarak" dengan Bawahan di Solok, "Tensi Tinggi" Epyardi "Menular" ke Bawahannya?

Kepala Dinas "Basiarak" dengan Bawahan di Solok, "Tensi Tinggi" Epyardi "Menular" ke Bawahannya?

Rekaman CCTV Kadis Disparbud Kabupaten Solok Bertengkar dengan Bawahannya Beredar Luas di Medsos

Sekda Medison: Selesaikan Secara Bijak

Armen, AP: Mengapa CCTV Bisa Beredar Tanpa Izin Saya?

SOLOK, PATRONNEWS.CO.ID - Sejumlah video viral Bupati Solok Capt. H. Epyardi Asda, M.Mar beberapa waktu mulai "menjalar" ke "anak buahnya". Pada Kamis (4/5/2023), beredar video basiarak (adu mulut) antara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupten Solok, Armen, AP, dengan stafnya di kantornya sendiri. 

Berbeda dengan Epyardi Asda yang viral karena memperjuangkan kepentingan dan pelayanan terhadap rakyatnya, Kadis Parbud Armen, AP, justru "basiarak" karena dinilai seperti ingin menzalimi stafnya secara administrasi. Diketahui, pejabat asal Pesisir Selatan yang sempat "melarikan diri" ke Kepulauan Anambas, Riau, di masa kepemimpinan Syamsu Rahim (2010-2015) tersebut, tidak mau menandatangani surat rekomendasi pindah terhadap mantan Bendahara Disparbud Kabupaten Solok, Dina Mariana, yang lulus sebagai auditor di salah satu instansi di tingkat pusat. 

Armen, AP, merupakan loyalis mantan Bupati Gusmal (2005-2010) yang baru kembali saat Gusmal kembali menjabat pada 2016-2021. Namun, pada Pilkada 2020 lalu, Armen, melakukan langkah politik dengan mendukung pasangan Epyardi Asda - Jon Firman Pandu, meski berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Akibatnya, Armen dan sejumlah PNS Pemkab Solok lainnya, dikenai sanksi penurunan pangkat terkait pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN/PNS). Hal ini, merupakan buntut dari laporan dari Bawaslu Kabupaten Solok. Di Disparbud Kabupaten Solok sendiri, Armen, AP, baru menjabat sekira sebulan, usai dilantik pada 27 Maret 2023.


Dalam video berdurasi 2 menit 15 detik itu, terlihat Armen, AP, heboh dengan seorang pegawai, disaksikan para pegawai Disparbud Kabupaten Solok lainnya. Pegawai yang belakangan diketahui bernama Dina Mariana, mantan Bendahara Disparbud Kabupaten Solok, mengaku sudah beberapa hari mengajukan surat, dan belum di tandatangani oleh pimpinannya itu. Namun, Armen dalam video itu, justru menunjukkan arogansinya sebagai pimpinan. Bahkan, Dina Mariana sempat bersimpuh dan memohon agar Armen, AP, mau mendatangani surat permohonannya. 

"Kok saya kau atur-atur, kau siapa. Apa hak anda mengatur saya. Saya ini atasanmu atau bawahanmu," ujarnya.

Kadisparbud Kabupaten Solok, Armen, AP, kepada awak media mengaku bahwa sebenarnya persoalan tersebut bersifat internal. Armen malah mengaku heran rekaman video CCTV di Kantor Dinas yang dikomandoinya itu bisa tersebar luas hingga menjadi konsumsi publik.

"Yang jadi pertanyaan saya, justru perihal CCTV kantor kok bisa tanpa izin kadis menyebar kemana-mana. Ini suatu keanehan," tutur Armen.

Armen juga menuding bahwa anggotanya itu dengan tidak beretika memaksa-maksa dirinya selaku Kadis untuk menandatangani surat pindah.

"Selaku mantan bendahara tentu tidak bisa langsung pindah, harus menyelesaikan kewajiban-kewajiban, administrasi keuangan, dan menyelesaikan utang piutang. Ini malah maksa-maksa dengan ucapan-ucapan kata-kata yang tidak sopan," ujarnya lagi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Medison, S.Sos, M.Si, mengaku sangat menyayangkan hal seperti itu bisa terjadi.

"Kita tentu menyayangkan hal seperti ini bisa terjadi dan kita lebih sayangkan kok rekamannya bisa beredar keluar, " ujar Sekda.

Selain itu, Medison menegaskan pihaknya akan mengklarifikasi masalah tersebut secara detail ke Kepala Dibas Pariwisata melalui Asisten 1. Medison juga mengimbau kepada seluruh Kepala SKPD, Pimpinan Unit Kerja dan Camat, agar kalau ada masalah internal kantor, diselesaikan dengan baik dan bijaksana.

"Kalau ada pelanggaran tentu akan kita tindaklanjuti sesuai aturan," tegas Medison. (PN-001)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment