News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Vivi Fortuna Calon Kuat Sekda Kabupaten Solok

Vivi Fortuna Calon Kuat Sekda Kabupaten Solok

Calon Sekda Kabupaten Solok, sudah mengerucut ke tiga nama. Yakni Medison, S.Sos, M.Si, Vivi Fortuna Ahadi Destri, ST, MM, dan Muliadi Marcos, SE, MM. Bagaimana peluang dan latar belakang ketiga calon?

RIJAL ISLAMY, Solok

Setelah Aswirman, SE, MM, pensiun pada 1 Juni 2021, Kabupaten Solok belum memiliki Sekretaris Daerah (Sekda) definitif. Asisten 1 Bidang Pemerintahan, Edisar, SH, M.Hum, kemudian ditunjuk sebagai pelaksana harian (Plh) Sekda. Setelah sekira tiga bulan "menjabat", Edisar kemudian "digantikan" oleh Medison, S.Sos, M.Si dengan "embel-embel" lebih "keren", yakni Pejabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda). Medison menjalankan dua fungsi sekaligus, yakni sebagai Pj. Sekda dan Asisten 2 Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Ekbang Kesra).

Kini, tiga calon Sekda Kabupaten Solok, sudah mengerucut ke tiga nama. Yakni Pj. Sekda sekaligus Asisten Ekbang Kesra Medison, S.Sos, M.Si, Kadis Perkim sekaligus Plt. Kadis PUPR Effia Vivi Fortuna Ahadi Destri, ST, MM, dan Staf Ahli Bupati Muliadi Marcos, SE, MM. Siapa yang paling berpeluang dan bagaimana latar belakang ketiga calon?

Medison, S.Sos, M.Si

Bupati Solok, Capt. Epyardi Asda, M.Mar melantik dan mengambil sumpah jabatan Medison, S.Sos, M.Si sebagai Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Solok, di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Solok, Senin (27/9/2021). Medison dilantik berdasarkan pada Surat Gubernur Sumbar Nomor : 821/6583/IV/BKD-2021. 

Medison merupakan ASN asal Koto Laweh, Kecamatan Lembang Jaya, Kabupaten Solok, yang merupakan wilayah bagian timur Kabupaten Solok. Medison masuk ke Kabupaten Solok, setelah lebih 20 tahun mengabdi sebagai ASN di Pemkab Sijunjung, di awal masa pemerintahan Bupati Gusmal Dt Rajo Lelo dan Wabup Yulfadri Nurdin. Lulusan Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) tahun 1994 tersebut, sebelum menjabat sebagai Asisten 2, merupakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari (DPMN) Kabupaten Solok. 

Meski sejak sekolah dan menuntut ilmu di APDN dikenal sebagai sosok yang cerdas, Medison memiliki hubungan kekerabatan yang sangat dekat dengan mantan Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin dan Wakil Bupati Solok Jon firman Pandu. Hal ini, sempat membuat statusnya "terancam dihabisi" sebagai pejabat di Pemkab Solok. Pasalnya, dalam Pilkada Kabupaten Solok 9 Desember 2020, Medison dipandang sebagai "bagian" dari "Tim Pemenangan" Nofi Candra - Yulfadri Nurdin. Bahkan, Medison juga sempat mendapat "garansi" dari Bupati Agam Dr. Andri Warman, sebagai Kepala Bappeda Kabupaten Agam. 

Saat pelantikan, Bupati Epyardi Asda menyatakan Medison merupakan sosok yang layak, ikhlas dan mumpuni dalam menjalankan tugas.

Effia Vivi Fortuna Ahadi Destri, ST, MM

Bupati Gusmal Dt Rajo Lelo, menjadi sosok yang memulangkan Vivi Fortuna ke Pemkab Solok dari jabatan Kepala Bidang (Kabid) di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pemprov Sumbar. Vivi kemudian diangkat menjadi Kadis PUPR menggantikan Ir. Fathol Bahri, M.Sc.Eng, yang "naik kelas" menjadi Kadis PUPR Sumbar. Tentu, Vivi bukan sosok sembarangan, karena PUPR merupakan salah satu strategis yang menjadi "bungo galeh" pemerintah kepada masyarakat. Sebab, di PUPR lah "janji" pembangunan berupa pembangunan fisik dikendalikan. 

Vivi, yang berasal dari Nagari Talang, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, atau wilayah bagian tengah Kabupaten Solok, menjadi pejabat andalan bagi Gusmal Dt Rajo Lelo. Berkebetulan berasal dari nagari bertetangga dalam kecamatan yang sama, sinergitas Bupati Gusmal dan Vivi dalam membangun Kabupaten berjalan dengan sangat "produktif". Di antaranya, Gedung Sekretariat Daerah, Taman Hutan Kota Wisata, Kantor Camat Gunung Talang, Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah, hingga proyek-proyek di masyarakat luas.

Meski sempat digantikan Syaiful, ST, MT, di awal Januari 2020, dan digeser menjadi Kadis Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Vivi Fortuna kembali ke jabatan Kadis PUPR pada awal Januari 2022, meski dengan status Pelaksana Tugas (Plt).

Peluang Vivi Fortuna menjadi Sekda Kabupaten Solok terbilang paling besar dibandingkan Medison dan Muliadi Marcos. Di samping kapasitas dan kompetensi yang dimiliki, Vivi Fortuna di masa kampanye Pilkada Kabupaten Solok tahun 2020 lalu, beberapa kali "tertangkap kamera" berpihak terhadap pasangan Epyardi Asda-Jon Firman Pandu. Bahkan, Vivi secara terang-terangan mendukung Asda-Pandu, meski Bupati saat itu, Gusmal Dt Rajo Lelo disinyalir mendukung pasangan Nofi Candra - Yulfadri Nurdin. Vivi juga dinilai berkontribusi besar terhadap kemenangan Asda-Pandu, baik dari segi pengerahan massa dukungan, maupun kontribusi logistik.

Konsep "Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok terbaik di Sumbar" yang diusung Epyardi Asda - Jon Firman Pandu, menjadikan peran Vivi akan sangat sentral dalam geliat dan percepatan pembangunan di Kabupaten Solok. Apalagi jika Vivi dijadikan Sekda Kabupaten Solok, tentu sosok "Bundo Kandung" ini bakal "mengomando" seluruh OPD untuk mewujudkan visi "Mambangkik Batang Tarandam, Menjadikan Kabupaten Solok terbaik di Sumbar", dalam aksi nyata dan bukan sekadar retorika. Hal ini, sesuai dengan karakter kepemimpinan Epyardi Asda, yang selalu meminta seluruh ASN Pemkab Solok bekerja keras, bekerja ligat, bekerja cerdas dan menunjukkan hasil nyata dalam pembangunan dan pelayanan ke masyarakat. 

Muliadi Marcos, SE, MM

Jika dibandingkan dengan Medison dan Vivi Fortuna, sosok Muliadi Marcos punya kelebihan yang tak dimiliki dua kandidat lainnya. Meski bukan putra asli Kabupaten Solok, Muliadi Marcos adalah sosok yang paling lama mengabdi di Kabupaten Solok. Jika Medison dan Vivi baru "pulang kampung" saat dipanggil Gusmal - Yulfadri Nurdin pada awal periode 2016-2021, Muliadi Marcos telah menghabiskan puluhan tahun mengabdi di Kabupaten Solok. Bahkan menjalani karier mulai dari staf, Kasubag, Kasi, Kabid, Camat, Sekretaris OPD, Kepala OPD, Sekwan, hingga Staf Ahli Bupati. Tentu, segala dinamika, keinginan, kebutuhan dan perkembangan sosial kemasyarakatan di Kabupaten Solok saat ini sudah khatam bagi Muliadi Marcos.

Apalagi, di Pilkada Kabupaten Solok 2020 lalu, Muliadi disebut menjadi "Ring Satu" di barisan Epyardi Asda - Jon Firman Pandu. Muliadi Marcos bisa menjadi pilihan alternatif yang "damai dan mendamaikan" dan "mencairkan" ketegangan dan dinamisnya sikap dan pilihan politik di ASN Pemkab Solok. Serta mereduksi (meredam) blok kedaerahan di Kabupaten Solok yang terkotak-kotak menjadi empat kawasan/wilayah. Yakni, Solok bagian utara, Solok bagian tengah, Solok bagian timur, dan Solok bagian selatan. (***)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

1 comments:

  1. Memang Vivi yang pas jadi sekda, disamping pasang badan,juga sudah teruji kemampuannya dalam menjalankan tugas sebagai birokrasi

    ReplyDelete