News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

"Batang Nan Makin Tarandam", Kiprah Kabupaten Solok di MTQN Tingkat Sumbar ke-39 di Padang Panjang 2021

"Batang Nan Makin Tarandam", Kiprah Kabupaten Solok di MTQN Tingkat Sumbar ke-39 di Padang Panjang 2021

Kiprah Kabupaten Solok MTQ ke-39 Tahun 2021 di Kota Padang Panjang

Batang yang Kian Tarandam

Kabupaten Solok "mempertahankan" statusnya sebagai penghuni papan bawah di MTQ Nasional ke-39 Tingkat Sumbar di Kota Padang Panjang, 12-19 November 2021. Berada di posisi kedua/ketiga dari bawah, seperti raihan MTQ ke-38 di Kota Solok 2019. Apa yang salah dengan Kabupaten Solok?

RIJAL ISLAMY, Solok

MUSABAQAH Tilawati Quran Nasional (MTQN) XXXIX Tingkat Sumatera Barat di Kota Padang Panjang, resmi ditutup, Jumat (19/11/2021). Kota Padang meraih juara umum dengan koleksi 103 poin, mengungguli Kabupaten Tanah Datar (62), yang sebelumnya meraih juara umum di MTQ ke-38 di Kota Solok. Posisi ketiga, diraih Kota Pariaman (59), disusul Pasaman (51) dan Agam (47) di peringkat keempat dan kelima. Melengkapi posisi sepuluh besar, ada Padang Pariaman (46) di posisi enam, Padang Panjang (35) di posisi ketujuh, Bukittinggi (31) posisi kedelapan, dan Pasaman Barat (29) di tempat kesembilan. Posisi kesepuluh, dengan kebijakan baru baru panitia, diisi dua daerah. Yakni Kota Solok dan Kota Payakumbuh dengan sama-sama 25 poin.

Kabupaten Sijunjung (17), Dharmasraya (14), Solok Selatan (13), Pesisir Selatan (10) dan Kota Sawahlunto (8) mengisi peringkat ke-11 hingga ke-15. Sementara, di papan bawah, yang jika di kompetisi liga sepakbola adalah zona merah (degradasi), diisi oleh Kabupaten Solok dan Kabupaten Limapuluh Kota dengan raihan 5 poin. Kabupaten Kepulauan Mentawai, yang masyarakatnya mayoritas non muslim, berada di juru kunci dengan tanpa meraih satu poin pun. 

Bagi Kota Padang, tentu hasil ini sangat menggembirakan dan memuaskan. Sebagai daerah ibukota, Padang sebagai sentral "segala hal" akan senantiasa ingin jumawa. Bagi Tanah Datar, meski kecewa karena tidak bisa mempertahankan status juara, tentu tak terlalu berkecil hati. Posisi kedua, jelas bukan hasil yang buruk. Apalagi, jika berkaca pada raihan daerah lain di papan tengah, apalagi di papan bawah. 

Pada MTQ ke-38 di Kota Solok tahun 2019 lalu, Tanah Datar meraih juara umum dengan raihan 77 poin. Kota Padang meraih 65 poin, disusul Kota Pariaman (60) dan Kabupaten Padang Pariaman (57). Tuan rumah Kota Solok melengkapi lima besar dengan raihan 44 poin. Kabupaten Agam (41), Bukittinggi, Payakumbuh (27), Pasaman (23) dan Sijunjung (22) melengkapi 10 besar. 

Kota Padang Panjang berada di poisisi ke-11 dengan raihan 18 poin. Tiga daerah dengan poin sama (14) mengisi peringkat ke-12 hingga ke-14, yakni Pesisir Selatan, Limapuluh Kota dan Solok Selatan. Kabupaten Dharmasraya (12) dan Kota Sawahlunto (10) mengisi tangga 15 dan 16. Di papan bawah, ada Kabupaten Solok (8) dan Kabupaten Pasaman Barat (7), serta Kabupaten Kepulauan Mentawai yang tak mengantongi satu poin pun. 

MTQ Nasional Tingkat Provinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan pada 12-19 November 2021 di Kota Padang Panjang diikuti oleh 1.159 peserta. Terdiri dari 76 peserta perwakilan dari Kabupaten Agam, Dharmasraya (60), Mentawai (24), Limapuluh Kota (67), Padang Pariaman (73), Pasaman Barat (54), Pasaman (61), Pesisir Selatan (56), Sijunjung (50), Solok Selatan (54), Kabupaten Solok (71), Tanah Datar (72), Bukittinggi (59), Padang Panjang (73), Padang (78), Pariaman (66), Payakumbuh (41), Sawahlunto (52) dan Kota Solok (72).

Bagi Kabupaten Solok, raihan di Padang Panjang ini menjadi titik nadir bagi daerah yang dipimpin oleh Bupati Capt. Epyardi Asda, M.Mar. Apalagi, dengan jargon; Mambangkik Batang Tarandam, Menjadi Daerah Terbaik di Sumbar", Epyardi Asda tentu saja ingin prestasi Kabupaten Solok di bidang apa saja semakin meningkat. Termasuk dengan menjanjikan para kafilah sejumlah uang tunai jika mampu meraih prestasi di Kota Padang Panjang. Namun kenyataannya, jangankan untuk menjadi yang terbaik, Kabupaten Solok tidak juga kunjung bangkit, bahkan kian terendam. 

Padahal, saat melepas kafilah di Islamic Center Kotobaru, Jumat (12/11/2021), Epyardi Asda menjanjikan bonus besar untuk para juara. Yakni Rp25 juta untuk juara pertama, Rp15 juta untuk juara kedua dan Rp10 juta untuk para juara ketiga. Bonus tersebut disebut Epyardi berasal APBD Kabupaten Solok. Bahkan, Epyardi juga menjanjikan bonus tambahan dari kantong pribadinya sebanyak Rp10 juta untuk juara pertama, Rp7,5 juta untuk juara kedua dan Rp5 juta untuk juara ketiga. Namun ternyata, iming-iming mendadak itu tidak mampu membuat prestasi mendadak naik.

Dalam rangkaian pelepasan kafilah pada Jumat (12/11/2021) tersebut, Kabag Kesra Setdakab Solok, Zaitul Ikhlas, bahkan menebar optimisme yang nyaris menembus langit. Zaitul Ikhlas yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPRD (Sekwan) bahkan sesumbar Kabupaten Solok menargetkan menempati posisi lima besar. Alasannya, persiapan kafilah sudah sangat matang. Rombongan cukup "gemuk" dengan berisikan 71 orang yang mengikuti 13 cabang perlombaan. Rombongan tambah "gemuk", karena juga diisi oleh offisial dan pendamping sebanyak 56 orang.

"Kami datang ke Padang Panjang dengan persiapan yang sangat matang. Kami ingin memperbaiki prestasi. Sebelumnya berada pada posisi 17, target kali ini berada pada posisi lima besar," ungkap Zaitul Ikhlas, selaku Ketua Rombongan, Jumat (12/11/2021).

Berbeda dengan "optimisme" tinggi dari Zaitul Ikhlas, saat mengunjungi kafilah MTQ di Padang Panjang pada Kamis (18/11/2021), Epyardi dalam diskusinya dengan kafilah, offisial dan pendamping, justru menerima keluhan dan kendala yang dialami oleh rombongan. Salah sagunya, sulitnya mencari bakat untuk dipersiapkan sejak dini. Penyebabnya, tidak ada lomba MTQ tingkat kecamatan maupun tingkat Kabupaten Solok, karena Covid-19. Tentu, ini adalah alasan yang cukup lucu, sebab, daerah lain di Sumbar, juga terkena pandemi Covid-19, bahkan mungkin lebih parah dari Kabupaten Solok.

"Kendala pada saat perlombaan seperti ini semoga menjadi pelajaran untuk kita semua ke depannya," ucap Epyardi.

Dijelaskannya, untuk menguatkan bidang keagamaan ia akan tahun menganggarkan Rp2 miliar untuk pembinaan keagamaan di Kabupaten Solok. Hal ini juga berkaitan dengan akan diadakannya MTQ tingkat Kabupaten Solok. Bahkan, Epyardi juga sesumbar Kabupaten Solok bisa meraih posisi tiga besar pada MTQ ke-40 di Solok Selatan pada tahun 2023 mendatang.

"Ke depannya akan kami benahi keagaaman di Kabupaten Solok yang selama ini tidak terperhatikan. Tahun 2023 MTQ tingkat provinsi dilaksanakan di Solok Selatan dan saya bertekad Kabupaten Solok mendapatkan 3 besar. Saya akan sampaikan ke nagari-nagari untuk mencari bibit untuk membanggakan Kabupaten Solok," tuturnya.

Rusydi Haris Dwi Putra
Lalu, apakah Kabupaten Solok kekurangan bibit dan potensi untuk mengikuti MTQ tingkat Sumbar? Tentu pertanyaan ini cukup konyol, jika menilik sejarah dan para wakil Kabupaten Solok di tingkat nasional, maupun warga Kabupaten Solok yang di setiap MTQ tingkat Sumbar, justru membela daerah lain. Satu contoh, ada nama Rusydi Haris Dwi Putra, qori asal Surian, Kabupaten Solok, yang menjadi juara di ajang Seleksi Tilawah Quran dan Hadits Nasional (STQH) nasional di Maluku Utara, 17-20 Oktober 2021 lalu. Haris yang turun di cabang Tafsir Bahasa Arab, menjadi satu-satunya wakil Sumbar yang menjadi juara. (*/PN-001)

Sumber: hantaran.co, klikpositif.com, antaranews.com, suhanews.com, benuanews.com

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment