News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sidang DPRD Kabupaten Solok Ricuh, Nyaris Baku Hantam, Ini Kronologinya!

Sidang DPRD Kabupaten Solok Ricuh, Nyaris Baku Hantam, Ini Kronologinya!

SOLOK - Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Solok dengan agenda pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rabu (18/8/2021) berlangsung ricuh. Rapat Paripurna yang dihadiri Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar, Wakil Bupati Jon Firman Pandu, SH, Ketua DPRD Dodi Hendra, Wakil Ketua DPRD Ivoni Munir dan Lucki Efendi, Anggota DPRD, Kepala OPD Pemkab Solok dan stake holder terkait, serta undangan tersebut, sejumlah anggota DPRD nyaris terlibat baku hantam. 

Bahkan, emosi sejumlah anggota dewan terhormat itu semakin memuncak dan tak terkendali sehingga berujung terjadinya aksi saling dorong dan saling gertak. Asbak rokok yang terdapat diatas meja pun dibanting hingga pecah dan melayang ke lantai.

Awalnya, agenda sidang paripurna dibuka langsung oleh Ketua DPRD Kabupaten Solok, Dodi Hendra dan dihadiri langsung oleh Bupati Solok, Epyardi Asda. Sidang dibuka sekitar pukul 11.00 WIB.

Ini Videonya: 

Sejak awal sidang dengan agenda penyampaian laporan hasil pembahasan Raperda RPJMD, hujan interupsi dari anggota dewan langsung mewarnai suasana sidang. Karena situasi cukup panas, sidang diskors selama 30 menit.

Namun ketika sidang kembali dibuka oleh pimpinan sidang Dodi Hendra, aksi interupsi dari anggota dewan kembali terjadi.

Nazar Bakri salah seorang anggota DPRD dari Fraksi PKS awalnya menyampaikan pendapat melalui interupsinya. Setelah itu Hafni Havis anggota dewan dari Fraksi Gerinda juga menyampaikan interupsi. Saat Hafni Havis menyampaikan pendapatnya, anggota dewan lainya juga melayangkan interupsi. Aksi interupsi yang disampaikan oleh sejumlah anggota dewan yang tumpanh tindih itu semakin sengit. Sejumlah anggota dewan mempersoalkan pimpinan sidang, membuat suasana memanas dan sejumlah anggota dewan tersulut emosi. Karena emosi yang tak terkendali, sejumlah anggota dewan pun terlibat aksi saling dorong untuk memisahkan dan meredakan agar tidak terjadi aksi baku hantam. 

Situasi di ruang sidang paripurna dewan terhormat itu semakin memanas dan tak terkendali. Aksi pukul meja hingga membanting asbak rokok terlihat ikut mewarnai aksi anggota dewan di dalam ruang sidang. Akhirnya, sidang terpaksa kembali diskors dengan memilih melakukan rapat internal dewan. (PN-001)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment