News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Dua Bulan Lebih Berlatih Tanpa Uang Saku, Ini Curhat Atlet Sumbar Menuju PON Papua

Dua Bulan Lebih Berlatih Tanpa Uang Saku, Ini Curhat Atlet Sumbar Menuju PON Papua

PADANG - Sebanyak 174 atlet berbagai cabang olahraga (Cabor) yang disiapkan KONI Sumbar ke ajang PON XX 2021 Papua, kini berlatih dengan kondisi miris dan memprihatinkan, karena sudah dua bulan lebih sejak Januari 2021 tidak menerima uang saku. Di sisi lain, mereka diminta untuk berprestasi tinggi guna mengharumkan nama Ranah Minang di pentas nasional. Paradoks memang.

Begitulah, simak curahan hati (Curhat) para pelatih dan atlet yang berjibaku persiapan diri ke PON Papua. Misalnya pelatih Angkat Berat, Nanda Telambanua mengakui, bonus yang dia dapat selama ini tidak bersisa lagi, semuanya habis untuk beli asupan gizi atletnya. Begitu juga dengan Rolla Nasution petinju puteri kebanggan Sumbar yang kini kebingungan, karena uang tabungannya ludes buat biaya latihan.

Siapakah yang bertanggungjawab masalah ini, KONI atau Dispora?

Petinju puteri andalan Sumbar itu, wajar mengeluh dengan kondisi sekarang. Anak muda ini belum punya pekerjaan tetap untuk menambah asupan gizi selama latihan. Harapannya satu, uang bulanan yang diberikan KONI Sumbar.

"Saya sangat mengharapkan sekali dana bulanan KONI itu buat menambah gizi latihan. Bukan saya saja tapi semua atlet pasti mengharapkan dana tersebut," ujarnya, Sabtu kepada wartawan usai menjalani latihaan bersama di Sport Hall GOR H Agus Salim Padang, Sabtu (13/3/2021).

Rolla yang sukes meraih medali emas pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Bengkulu 2019 lalu, ditargetkan meraih medali emas buat kontingen Tuah Sakato pada PON XX Papua. Namun dengan kondisi macam ini apakah tuntutan tersebut pantas diberikan padanya? Atlet dibiarkan terlantar tanpa gizi yang memadai dan bisa jadi membuat semangat atlet jadi kendor.

Iwan Samurai, atlet Binaraga kebanggaan Sumbar juga meminta Pemprov Sumbar mencairkan dana pembinaan atlet. Ia yang dijagokana sebagai atlet peraih medali di PON Papua, juga mengeluhkan lambannya uang saku keluar.

Nanda Telambanua mengecam keras prilaku buruk yang diperlihatkan petinggi olahraga Sumbar. Menurutnya, ini ada semacam konspirasi guna menjatuhkan olahraga Ranah Minang yang dipimpin Ketua KONI Syaiful.

"Janganlah korbankan atlet, kasihanilah kami yang sudah mati-matian berjuang meraih tiket PON," ucap mantan juara dunia angkat berat itu.

Atlet legenda nasional itu berharap, kepada Dispora Sumbar agar kasihan terhadap atlet. Karena mereka ikhlas mengharumkan nama daerahnya.

"Saya melihat selama ini aliran dana buat atlet dari Dispora diberikan ke KONI, kemudian baru dibagikan kepada yang berhak," ucapnya.

Untuk diketahui, tahun 2021 ini, anggaran buat KONI Sumbar sangat kecil tidak mencukupi sampai berangkat PON Papua, sebelumnya KONI telah menganggarkan sebesar Rp 45 miliar. Namun, tanpa diberitahu Dispora langsung main potong saja, akhirnya menjadi Rp 20 miliar.

"Dana sebesar itu mana cukup hingga berangkat ke Papua," jelas Syaiful, Ketua KONI Sumbar.

Disinggung belum cairnya dana Rp 20 miliar buat persiapan atlet, menurut Syaiful dia sudah dapat informasi dana itu sudah berada di kas Dispora Sumbar.

"Jadi kita sifatnya menunggu kapan diberikan ke KONI," katanya.

Bustavidia selaku Kadispora Sumbar. Dia menjelaskan, dana KONI sebesar Rp 20 miliar masih berada di Badan keuangan daerah. Namun, untuk mencairkan tidak gampang harus ada beberapa mekanisme yang dilalui.

"Misalnya RAB yang harus dievaluasi tim," sebutnya.

Terlepas dari berbelitnya birokrasi pencairan dana KONI Sumbar ini, Ketua Pelatda KONI Sumbar Togi P Tobing, Sabtu (13/3/2021) usai mempimpin latihan bersama Atlet PON, meminta pengambil kebijakan dalam pencairan dana, yakni Dispora Sumbar dan Gubernur Sumbar segera mencairkan dana untuk atlet ini.

"Apapun mekanismenya hendaknya dicarikan jalan keluar secepatnya. Sehingga atlet dan pelatih tetap bersemangat latihan demi Sumatera Barat," tegasnya. (*/PN-001)

Sumber: beritaminang.com, sumbarpost.com

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment