News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Epyardi Asda-Jon Firman Pandu Akan Menangi Pilkada Solok, Ini Alasannya!

Epyardi Asda-Jon Firman Pandu Akan Menangi Pilkada Solok, Ini Alasannya!

SOLOK - Eskalasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Solok memasuki babak akhir. Paslon Bupati-Wakil Bupati Solok Capt. Epyardi Asda-Jon Firman Pandu menjadi kandidat yang paling berpeluang memenangkan kontestasi. Pasangan yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan total 12 kursi dari 35 kursi DPRD Kabupaten Solok tersebut, memiliki berbagai kelebihan dibandingkan kandidat-kandidat lainnya. 

Pengalaman sebagai anggota DPR RI tiga periode, atau selama 15 tahun, Epyardi menjadi tokoh sentral di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2020. Watak dan karakternya yang "keras", berbanding lurus dengan apa yang telah diperbuatnya untuk Kabupaten Solok, dan Sumatera Barat. Dua hal yang melekat di dirinya bagai dua sisi mata uang ini, membuat Epyardi Asda dibenci, sekaligus dicintai oleh masyarakat. Namun, ibarat hukum alam, kebenaran akan mencari jalannya sendiri. Epyardi dengan segala kelebihan dan kekurangannya menjadi magnet yang paling kuat di eskalasi Pilkada Kabupaten Solok 2020.

Meski tidak lagi menjadi Anggota DPR RI, Epyardi Asda, tidak serta merta hilang di peredaran. Titisannya, Athari Gauthi Ardi, melanjutkan kiprahnya di Senayan dengan menjadi Anggota DPR RI asal Sumbar periode 2019-2024. Tentu saja, program-program dalam pokok pikiran (Pokir) DPR RI yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Solok, semasa Epyardi, bisa tetap dilanjutkan oleh Athari. Seperti Bedah Rumah, PISEW, KotaKu, P3A, dan sebagainya. 

Sang Calon Wakil Bupati, Jon Firman Pandu, dinilai menjadi sosok yang paling pantas mendampingi Epyardi. Dari sekian banyak kandidat, Epyardi akhirnya memilih JFP menjadi Calon Wakilnya. Jon Firman Pandu, bahkan rela meninggalkan zona nyamannya sebagai Ketua DPRD Kabupaten Solok 2019-2024. Tentu hal ini, sudah dipikirkan dengan matang oleh JFP. Salah satu alasannya, tentu karena berpasangan dengan Epyardi Asda.

Sebagai sosok anak muda energik, Jon Firman Pandu adalah "oase" dari wilayah timur Kabupaten Solok. Sepanjang dunia terkembang, tidak banyak figur dari wilayah timur yang "menjabat" di Kabupaten Solok. Jon Firman Pandu, diharapkan menjadi "pemecah kebuntuan", sehingga, akan banyak lagi lahir tokoh-tokoh dari wilayah timur. Implikasinya, tentu wilayah akan menjadi perhatian. Tidak seperti saat ini, wilayah timur seakan tidak mendapat tempat dan terlupakan. Bahkan, sudah terbentuk adagium bahwa "peta politik" Kabupaten Solok hanya terbagi tiga wilayah. Yakni Solok bagian utara, Solok bagian selatan dan Solok bagian tengah. 

Sejumlah alasan kuat membuat masyarakat akan menentukan pilihannya ke Epyardi Asda dan Jon Firman Pandu di Pilkada Kabupaten Solok 9 Desember 2020. 

Pertama, APBD Kabupaten Solok hanya berada di kisaran Rp1,2 triliun dan pendapatan asli daerah (PAD) sekira Rp75 miliar. Akibat pengeluaran dan pemdapatan yang sangat "timpang" ini, Kabupaten Solok butuh energi dari tingkat pusat dan provinsi. Epyardi Asda dengan koneksinya di tingkat pusat, bisa menjawab hal ini.

Kedua, dengan kehidupan Epyardi dan Jon Firman Pandu yang terbilang sangat mapan, keduanya telah berkali-kali menegaskan tidak akan korupsi, namun maju di kontestasi untuk pengabdian. 

Ketiga, sebagai kandidat yang berlatar belakang politik dan pengusaha, Epyardi dan Jon Firman Pandu, akan memilih para pegawainya yang cakap bekerja. 

Keduanya diyakini bakal mendukung pegawai yang berprestasi dengan peningkatan kapasitas untuk bisa berbakti berbakti ke daerah. Di sisi lain, para pegawai akan merasa terlindungi, sebab dengan karakter yang dimiliki, keduanya akan senantiasa "pasang badan" membela para "pasukannya".

Asda Pandu juga akan memilih pegawai yang memiliki kemampuan mengelola internal untuk membangun Kabupaten Solok. Keduanya tidak akan memandang sikap politik. Sehingga, akan ada budaya baru di kalangan birokrasi Kabupaten Solok. Yakni, para pegawai dan ASN tidak lagi memiliki sikap politik dan bermanuver. Sehingga mereka akan bekerja sesuai tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) di bidangnya masing-masing.

Keempat, Asda-Pandu akan menerapkan skala prioritas dalam pembangunan. Yakni berdasarkan kebutuhan wilayah. Dengan fakta bahwa Kabupaten Solok adalah daerah agraris, Asda-Pandu berulangkali sudah menegaskan bahwa akan mengabdi berdasarkan kebutuhan daerah dan komoditas apa yang cocok di kawasan masing-masing. 

Kelima, masyarakat akan memilih pemimpin yang baik. Karena "baik" adalah suatu hal subyektif, Asda-Pandu memiliki nilai lebih dibandingkan kandidat lain. Yakni, senantiasa hadir di masyarakat di kondisi apapun. Baik saat senang maupun susah. Hal itu, terbukti, saat dunia dilanda pandemi virus corona (Covid-19), Asda-Pandu justru hadir lebih dahulu meringankan beban masyarakat. Bahkan, jauh sebelum pemerintah "hadir" memberikan bantuan. 

Keenam, sejarah hidup Epyardi Asda dan Jon Firman Pandu, senantiasa menjafi kisah inspiratif bagi masyarakat Kabupaten Solok. Kisah hidup keduanya membawa karakter kuat, bahwa siapapun bisa menjadi yang terbaik dengan kerja keras. Sesuai dengan jargon mereka, Mambangkik Batang Tarandam, dan menjadikan Kabupaten Solok sebagai Kabupaten Terbaik.

Ketujuh, Epyardi Asda-Jon Firman Pandu bakal memberi kenyamanan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Solok, karena akan menjadi pemerintahan yang kuat. Karakter kuat yang dimiliki keduanya bakal membuat "persaingan" dan upaya tarik-menarik dengan DPRD akan minim. Sehingga, program-program pembangunan akan sangat fokus. Sehingga, efek dari pembangunan, secara kualitas dan kuantitas akan sangat dirasakan oleh masyarakat. Di sisi lain, masyarakat tidak akan lagi memiliki "beban fikiran" dengan politik, dan fokus bekerja dan berkarya sesuai bidangnya masing-masing. (rijal islamy)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment