Tinggalkan Zona Nyaman, Ramadhani Pilih Kepentingan yang Lebih Besar
SOLOK - Calon Wakil Walikota Solok, Dr Ramadhani Kirana Putra, SE, MM, menegaskan komitmennya maju di Pilkada Kota Solok 2020, adalah demi kepentingan yang lebih besar membangun Kota Solok. Pilihan tersebut memiliki konsekuensi besar, yakni harus menanggalkan statusnya sebagai Anggota DPRD Kota Solok 2019-2024. Apalagi, dengan majunya Ketua DPD Partai Golkar yang juga Ketua DPRD Kota Solok, Yutris Can, di Pilkada 2020, sejatinya, Ramadhani digadang-gadang akan menjadi Ketua DPRD Kota Solok 2019-2024. Artinya, comfort zone (zona nyaman) di legislatif, harus ditinggalkan Ramadhani, demi berjuang ke ranah eksekutif."Saya rela meninggalkan zona nyaman, demi kepentingan yang lebih besar untuk mengabdi di Kota Solok. Awalnya, saya memang tidak ada rencana maju di Pilkada Kota Solok 2020. Banyak pertimbangan dan permintaan dari sejumlah tokoh, demi kepentingan yang lebih besar. Selama lebih 6 tahun di DPRD Kota Solok, yang menjadi mitra pemerintah, banyak program-program besar yang belum terlaksana. Sebanding dengan program-program besar yang telah terlaksana. Hal itu menegaskan niat saya maju di Pilkada 2020," tegasnya, saat silaturahmi bersama masyarakat Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah, Senin malam (12/10/2020).
Dalam silaturahmi yang juga dihadiri Calon Walikota Zul Elfian tersebut, Ramadhani juga menyoroti, banyaknya program-program pembangunan yang telah dilakukan Pemko Solok, namun tidak terpublikasi dengan baik. Ramadhani menyebut sejumlah program tersebut di antaranya pembangunan 11 masjid baru, pembangunan 10 kantor lurah, 1 kantor camat, pembangunan rumah sakit, Gelanggang Olahraga (GOR), Kantor Kerapatan Adat Nagari (KAN), pembangunan Lapangan Merdeka Solok, normalisasi Batang Lembang, dan sebagainya, yang justru baru terlaksana di kepemimpinan Zul Elfian.
"Masyarakat banyak yang tidak tahu, karena tidak terpublikasi maksimal. Meski dengan APBD yang terbatas, yakni sekira Rp 700 miliar dengan PAD sekira Rp 50 miliar, namun berkat komunikasi dengan pemerintah pusat dan provinsi, semua hal itu bisa dituntaskan. Hal ini berkat kegigihan Pak Zul Elfian untuk membawa Kota Solok ke arah yang lebih baik," tegasnya.
Ramadhani juga menegaskan dirinya bersama Zul Elfian, telah menyepakati berbagai komitmen jika nanti terpilih memimpin Kota Solok 2021-2024. Di antaranya pendelegasian dan pembagian tugas yang jelas antara Walikota dan Wakil Walikota. Ramadhani mengungkapkan Walikota bakal lebih fokus mengurus porsi APBN dan APBD Provinsi untuk Kota Solok. Sementara, Wawako mendapat pendelegasian tugas pembangunan di "internal" Kota Solok.
"Banyak program yang belum selesai dan banyak impian masyarakat yang harus diwujudkan. Pemerintahan harus lebih banyak hadir di masyarakat, memberikan akses pelayanan publik. Hal itu hanya akan bisa diwujudkan, jika seluruh pihak dan elemen bersatu dan memberikan sumbangsih fikiran dan tenaga, sesuai porsinya masing-masing. Kami juga sangat antusias, dengan kolaborasi dan koalisi beaar yang terbangun di NasDem, PKS dan PAN. Mari kita luruskan niat dan motivasi untuk membangun Kota Solok menjadi lebih maju dan diberkahi," ungkapnya.
Ramdhani juga memgingatkan agar masyarakat tidak terpengaruh dengan isu dan fitnah yang ditujukan ke Pasangan Zul Elfian-Ramadhani Kirana Putra dengan akronim ZIDANE. Menurut Ramadhani, masyarakat Kota Solok adalah pemilih yang cerdas yang bisa memfilter kabar yang beredar.
"Banyak cerita yang berkembang. Yang disebarkan oleh orang-orang yang dengki. Tapi, kita harapkan seluruh masyarakat Kota Solok jangan sampai terpecah-belah. Seluruh calon yang maju di Pilkada Kota Solok, merupakan putra-putra terbaik, yang sama-sama memiliki keinginan menjadikan Kota Solok lebih baik. Namun, masyarakat tentu akan sangat tahu, siapa sosok terbaik. Yakni dengan menimbang kapasitas, kompetensi dan track record (latar belakang) masing-masing kandidat," tegasnya. (PN-001)
Post a Comment