News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Elvy Basri: Pariwisata Kota Solok Harus Segera Bangkit Usai Pandemi Covid-19

Elvy Basri: Pariwisata Kota Solok Harus Segera Bangkit Usai Pandemi Covid-19

Dispar Kota Solok Gelar Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata
Elvy Basri: Pariwisata Harus Segera Bangkit Usai Pandemi Covid-19

SOLOK - Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pariwisata Kota Solok yang bekerjasama dengan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Hotel Taufina Kota Solok, Rabu-Sabtu (22-25/7). Pelatihan ini diikuti oleh para pengelola destinasi wisata, hotel/penginapan, serta kelompok sadar wisata (Pokdarwis) di Kota Solok. Narasumbernya Dosen-dosen Fakultas Pariwisata dan Perhotelan UNP.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok Elvy Basri, SE, MM, menyatakan tujuan pelatihan tersebut adalah Meningkatkan peran masyarakat, khususnya generasi muda terhadap pentingnya tata kelola destinasi wisata. Kemudian meningkatkan rasa memiliki dan peduli terhadap objek-objek wisata di daerah. Serta mewujudkan terciptanya Sapta Pesona yakni Aman, Tertib, Bersih, Sejuk, Indah, Ramah Tamah dan Kenangan. Disebutkan Elvy Basri, dengan pengelolaan destinasi yang baik maka meningkat kunjungan wisata diharapkan meningkat nilai jual bagi semua pihak yang terkait di Kota Solok.

"Kepariwisataan merupakan bagian yang paling mendukung dan berpengaruh dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup. Pengembangan kepariwisataan dilakukan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata," ujarnya.

Elvy Basri juga menyatakan, Kota Solok memiliki kekayaan alam dan budaya dan mempunyai nilai historis dan geografis sangat tinggi. Kota Solok menurutnya memiliki beragam daya tarik wisata alam seperti Pulau Belibis, Sarasah Batimpo. Kemudian, daya tarik wisata buatan seperti Laing Park, Solok Water Park, Puncak Klasik. Lalu, daya tarik wisata minat khusus seperti Agro Wisata Sawah Solok, Agro Wisata Batu Patah Payo. Kemudian daya tarik wisata sosial budaya seperti seni pertunjukan dan kerajinan.

"Semua potensi tersebut membutuhkan kemampuan SDM yang berperan untuk menata daya tarik wisata serta mempromosikan destinasi wisata tersebut," ujarnya.

Elvy Basri juga menyatakan saat ini harus akui bahwa tingkat kunjungan wisata ke Kota Solok maupun daerah lainnya sangat menurun dikarenakan musibah Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 masuk sejak Februari 2020 dan Pemerintah mengambil kebijakan pada awal Juni 2020, bahwa kita masuk kepada "New Normal" yang sesuai dengan standar protokol Covid-19.

"Wabah Covid-19 langsung berdampak pada industri pariwisata. Terdampak paling awal, beresiko tertular salah satu yang paling tinggi, berpotensi paling terpuruk, dan pulih paling akhir. Sesuai dengan arahan pemerintah dalam mitigasi sektor pariwisata, bahwa langkah-langkah mitigasi untuk sektor pariwisata yang terdampak pandemi Covid-19 perlu dilakukan secepat-cepatnya agar sektor pariwisata bisa tetap bertahan," ungkapnya. (PN-001)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment