Calon Realistis Pilwako Solok 2020, NC Super Dahsyat di Poros Ketiga
Peta Politik Realistis Pilkada Kota Solok 2020
* Poros Ketiga, NC Bakal Super Dahsyat
- - -
Status Reinier Dt Mangkuto Alam, sebagai petahana, membuat peta persaingan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solok tahun 2020 menjadi "dingin". Dari sejumlah nama yang muncul, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solok, Ismael Koto, menjadi penantang serius. Meski nama petahana, Zul Elfian, tetap bergaung di Kota Solok, ditambah nama-nama lainnya semisal Andri "Erik" Marant, Dafrizal Buchari, Irman Yefri Adang, Herdiyulis, Jon Hendra, Hendriyas, Angri Nursya, Edi Chandra, hingga Verry Mulyadi, harus diakui belum mampu membendung popularitas dua kutub yang dimiliki Reinier dan Ismael Koto. Keduanya, menjadi dua kutub kuat, yang jika kedinamisan poltik membuatnya bersatu, peta persaingan menjadi "bubar". Eskalasi Pilkada Kota Solok, membutuhkan figur ketiga, yang diyakini tidak cuma menjadi pesaing, tapi juga mampu mengungguli dua kutub kuat tersebut. Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) pertama dan satu-satunya dari Solok Raya (Kota Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan), Nofi Candra, menjadi "poros" yang diyakini mampu memenangkan Pilkada Kota Solok 2020.
Catatan: RIJAL ISLAMY, Solok
Peta dan pola Pilkada Kota Solok menjadi "runyam" setelah sejumlah calon kuat di Kota Solok bertarung di sengitnya Pemilihan Legislatif (Pileg). Hasil yang diraih di Pileg, membuat yang terpilih, harus berfikir berulang kali untuk melepaskan "Punai di Tangan". Burung indah yang sudah di genggaman. Bagi yang gagal terpilih, dengan berbagai dinamika, intrik dan kontradiksi, "kekalahan" di Pileg 17 April 2019, juga dianggap sebagai "pertanda" untuk berfikir berulang kali untuk maju di kontestasi Pilkada 2020. Kembali menata hidup, dianggap sebagian masyarakat sebagai pilihan terbaik, "Daripada berhabis minyak, menurutkan syahwat politik".
Walikota Solok periode 2010-2015, Irzal Ilyas, terpilih sebagai Anggota DPRD Sumbar dari Dapil Sumbar 7 (Kota Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan). Ketua DPC Partai Demokrat Kota Solok tersebut, meraih 7.590 suara di Kota Solok. Artinya, lebih separuh dari 13 ribuan suara yang diraihnya berasal dari masih cintanya masyarakat Kota Solok kepadanya.
Ketua DPRD Kota Solok periode 2009-2014 dan 2014-2019, Yutris Can, juga terpilih dari Dapil Lubuk Sikarah. Berhasil menghadang "Prabowo Effect", Partai Golkar yang dipimpinnya berhasil menjadi pemenang Pileg. Artinya, Yutris Can akan mencatatkan sejarah sebagai Ketua DPRD Kota Solok tiga kali berturut-turut. Setelah 10 tahun membangun kosolidan parlemen, mungkinkah Boris (sapaan Yutris Can) akan meninggalkan apa yang telah dibangunnya? Demi berharap posisi di eksekutif?
Ramadhani Kirana Putra terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Solok dengan penuh gaya. Terpilih untuk periode kedua dengan status suara terbanyak se-Kota Solok dengan 1.200-an suara. Sejak kemunculannya di politik Kota tahun 2014 lalu, mantan Ketua HMI Cabang Solok dan KNPI Kota Solok tersebut, didapuk sebagai "Walikota Solok Masa Depan". Namun, dengan umur yang masih sangat belia, mungkinkah Dhani akan mempertaruhkan karier politiknya dengan godaan "karbit politik". Kemungkinannya kecil.
Jon Hendra, Andri Marant, Herdiyulis, Dafrizal Buchari, Angry Nursya, dan Verry Mulyadi, dipaksa harus menerima kenyataan, gagal di Pileg 2019. Mayoritas masyarakat tidak akan mudah menerima alasan, berbagai dinamika, intrik dan kontradiksi di Pileg 17 April 2019. Justru, "kekalaham" di Pileg, dianggap sebagai "pertanda" untuk berfikir berulang kali untuk maju di kontestasi Pilkada 2020. Kembali menata hidup, dianggap sebagian masyarakat sebagai pilihan terbaik, "Daripada berhabis minyak, menurutkan syahwat politik".
Sebagai manusia biasa, Reinier dengan status petahana, dan Ismael Koto sebagai pemenang kedua di Pilkada 2015, sekaligus Ketua DPC Gerindra Kota Solok, tetap memiliki kekurangan. Bagi lawan-lawan politiknya, kemenangan Reinier saat menjadi pasangan Zul Elfian di 2015, dianggap dominan kerja politik dan kemenangan Zul Elfian. Kerja politik Reinier, akan nampak, jika hingga jelang Pilkada 2020 ada upaya dan terobosan yang dilakukannya secara signifikan. Sehingga, dirinya tidak lagi dipandang sebagai "pendamping".
Ismael Koto, juga tidak luput dari kesangsian. Tidak tampilnya Ketua DPC Partai Gerindra Kota Solok tersebut di eskalasi Pileg 2019, membuat elektabilitasnya tidak bisa teruji. Istrinya, Fitria Ismael, yang bertarung sebagai Caleg DPRD Sumbar dari Dapil Sumbar 7, Solok Raya, gagal terpilih. Di Kota Solok, Partai Gerindra juga tidak bisa berbuat banyak. Di saat 13 DPC dari 19 kabupaten/kota di Sumbar menjadi pemenang Pileg, Kota Solok menjadi antitesis. Jangankan meraih kursi Ketua DPRD, Partai Gerindra di Kota Solok juga tidak mampu meraih salah satu dari dua kursi Wakil Ketua DPRD. Apalagi, saat ini muncul nama Verry Mulyadi, CEO klub sepakbola Solok FC, yang juga Anggota Exco PSSI Pusat dan pemilik VVC Arena di depan Masjid Agung Almuhsinin, Kota Solok. Nama Verry Mulyadi didengungkan oleh Andre Rosiade, salah satu petinggi Partai Gerindra asal Sumbar, sebagai calon Walikota Solok 2020.
Dari segala kelebihan dan kekurangan tersebut, calon ketiga atau poros ketiga, mengerucut ke nama Nofi Candra. Dari sekian nama yang muncul sebagai penantang Reinier dan Ismael Koto, Nofi Candra dianggap sebagai pilihan paling alternatif. "Syarat dan Rukun", sebagai Cawako Solok 2020 sudah dimiliki.
Lalu, pertanyaan besar muncul, NC maju dari partai apa? Saat ditilik lebih dalam, ternyata Nofi Candra saat ini tercatat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Amanat Nasional (PAN). Selain pernah menjadi Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Solok periode 2009-2012, Ketua DPP KUKMI (2001-2006), dan Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Solok (2012), NC juga tercatat sebagai Bendahara Ormas Nasional Demokrat (NasDem) Sumbar. Di samping itu, NC memiliki "kedekatan" dengan para kandidat Cawako-Cawawako Solok 2020. Seperti Andri Marant, Herdiyulis, Irman Yefri Adang, Jon Hendra, Yutris Can, Ramadhani Kirana Putra dan lain-lain. Dengan ungkapan politik yang sangat dinamis, tidak mustahil para sejawat seperjuangan, senasib sepenanggungan, dan teman saling membesarkan tersebut, akan solid mendukung NC di Pilwako Solok 2020. Apalagi, mereka saat ini adalah para ketua partai dan para petinggi partai di Kota Solok. Sehingga, untuk mencari syarat 4 kursi DPRD untuk maju di Pilwako Solok 2020, bukan hal yang sulit bagi Nofi Candra.
Satu hal yang menjadi ganjalan adalah Nofi Candra hingga saat ini disebut-sebut akan maju di kontestasi Pilkada Kabupaten Solok 2020. Atau calon Bupati Solok. Pergerakan "tim pemenangan" NC di Kabupaten Solok terlihat sangat "terstruktur, massif dan sistematis". Bahkan relawan NC, terutama "NC Solidarity" dan "NC Loyality" yang merupakan tim pemenangannya saat maju sebagai Senator Sumbar (Anggota DPD RI) tahun 2014, tumbuh bak cendawan di musim hujan di seluruh daerah di Kabupaten Solok. Bahkan, beberapa waktu lalu, sedikitnya 40 walinagari dari 74 nagari di Kabupaten Solok, sudah menegaskan mendukung NC maju di Pilbup Solok 2020.
Namun, politik yang dinamis, bisa saja membuat tim NC bersikap realistis. Yakni maju di kontestasi Pilwako Solok 2020. Sebuah pilihan yang realistis, jika dipandang dari kondisi geografis Kota Solok yang hanya memiliki 2 kecamatan dan 13 kelurahan. Bandingkan dengan Kabupaten Solok yang memiliki 14 kelurahan dan 74 nagari. Dengan perbandingan luas daerah dan jumlah penduduk yang sangat timpang, tidak mustahil NC akan mengambil pilihan realistis, berbalut dengan politik yang dinamis. Yakni menjadi poros ketiga di Pilwako Solok 2020. (***)
Profil Singkat
H. Nofi Candra, SE
Lahir: 23 November 1973 (umur 46)
Pendidikan:
- TK Bhayangkari Solok (1980)
- SDN 02 Solok (1986)
- SMPN 02 Solok (1989)
- SMAN 02 Solok (1992)
- Universitas Borobudur Jakarta (1997)
Karier:
- Direktur Utama PT Andalas Agriindo Mandiri
- Direktur Utama PT Nuansa Citra Sejati
- Direktur CV Usaha Tani
- Komisaris Utama PT Citra Nusantara Mandiri
- Komisaris Utama PT BPR Artha Niaga
- Pimpinan NC Super Market
- Direktur CV Nusa Jaya Tama
Organisasi:
- Ketua DPP KUKMI (2001-2006)
- Ketua KNPI Kota Solok (2009)
- Ketua Dewan Masjid Indonesia Kota Solok (2012)
Politik:
- Wasekjen DPP PAN
- Bendahara Ormas NasDem Sumbar
- Anggota DPD RI asal Sumbar periode 2014-2019.
Post a Comment