News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Didemo, Wisatawan Asal Cina Batal Kunjungi Istano Basa Pagaruyung dan Nonton Pacu Jawi di Tanah Datar

Didemo, Wisatawan Asal Cina Batal Kunjungi Istano Basa Pagaruyung dan Nonton Pacu Jawi di Tanah Datar

TANAH DATAR - Kunjungan wisata ratusan wisatawan asal Kunming, China, ke Istano Basa Pagaruyung, Batusangkar, Tanah Datar, dibatalkan. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar, Abdul Hakim di Batusangkar, Senin (27/1/2020), mengatakan pembatalan kunjungan itu dilakukan setelah melalui pertimbangan dari kedua belah pihak baik dari rombongan turis maupun pemerintah daerah. Sebekumnya, kunjungan wisatawan asal China tersebut didemo oleh warga Bukittinggi.

"Atas kesepakatan tersebut, bupati telah menyatakan bahwa kedatangan turis asal negara tirai bambu ke Tanah Datar dibatalkan," kata Abdul Hakim.



Sebelumnya dijadwalkan kedatangan kunjungan turis China itu akan disambut di Istano Basa Pagaruyung dengan tari gelombang sekitar pukul 09.30 WIB. Kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah rumah dinas bupati dan makan siang di sana. Setelah itu, dijadwalkam menyaksikan acara pacu jawi di Nagari Sungai Jambu. Lalu melanjutkan perjalanan ke Danau Singkarak dan kembali lagi ke Kota Padang.

Kloter Kedua Akhir Januari juga Dibatalkan

Sementara itu, Marawa Corporate, agen biro perjalann yang mendatangkan turis dari Kunming China membatalkan rombongan kelompok terbang (kloter) kedua yang bakal datang ke Sumbar di akhir Januari 2020 ini. Rombongan besar kedua turis China sampai Minggu siang tadi on schedule landing di BIM 31 Januari.

"Tapi, wabah Corona melanda Wuhan, China dan berdampak kepada berbagai negara, dan untuk menghindari kekhawatiran, keresahan dan ketak nyamanan masyarakat Sumbar, kedatangan rombongan kedua dari China, kami rencanakan pembatalan," ujar Darmawi didampingi GM Choco Travel Iwan.

"Kami harus mengedepankan rasa aman publik Sumbar dan masyarakat di lingkungan destinasi pariwisata di Sumbar, kita sudah sampaikan notice ke agen travel di China untuk membatalkan jadwal 31 Januari itu,"ujar Iwan.



Darmawi dan Iwan tidak mau berandai-andai karena virus corona sendiri sampai saat ini belum ada vaksin untuk menyembuhkannya.

"Pastinya batal dulu, kalau virus sudah bisa diatasi maka kehadiran turis dari China kita tindak lanjut ulang lagi," ujar Iwan.

Darmawi juga memastikan tim pendamping rombongan turis Kunming di Sumbar juga melakukan pemeriksaan berkala.

"Meski dikatakan sehat baik di Bandara keberangkaan mereka sampai keluar dari terminal kedatangan internasional BIM, turis guide kami menerapkan secara berkala pemeriksaan suhu tubuh mereka," ujar Darmawi.



Sebelumnya, sebanyak 150 turis asal Kunming Cina tiba di Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, pada Minggu pagi pukul 06.36 WIB yang akan berwisata selama lima hari di Sumatera Barat. Kedatangan rombongan turis asal Cina tersebut disambut langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Sekda Sumbar Alwisdan pemangku kepentingan terkait.

Tiba di Bandara usai melewati pemeriksaan imigrasi dan suhu tubuh menggunakan thermal scaner rombongan disambut tari pasambahan dan hiburan musik khas Minang talempong di pintu kedatangan internasional.

PT Marawa Corporate yang bekerja sama dengan Cocos Tour selaku biro perjalanan yang mendatangkan wisatawan Cina ke Sumbar memastikan mereka yang akan berkunjung tidak terjangkit virus corona yang saat ini sedang mewabah di negeri tirai bambu tersebut.

Pimpinan PT Marawa Corporate Darmawi mengatakan seluruh WNA China berangkat dari Bandara Kunming di Provinsi Yunan yang berada di kawasan pegunungan Tiongkok melalui penerbangan langsung dalam waktu empat jam perjalanan.

Menurut dia lokasi tersebut jauh dari daerah Wuhan yang berjarak sekitar 19 jam perjalanan dan mereka yang akan berangkat ke Sumbar harus melalui pemeriksaan di Bandara Kunming.

Darmawi menjelaskan sesampai di Padang rombongan akan dibawa ke Kota Pariaman menikmati indahnya Pantai Gondoriah. Selain itu juga mengunjungi Sekolah Tinggi Beruk dan Museum Tabuik.

Setelah itu rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Kota Bukittinggi, dan akan singgah di Lembah Anai dan menginap di Bukittinggi. Di kota tersebut akan mengunjungi Ngarai Sianok, Lubang Jepang dan Jam Gadang.

Kemudian bertolak ke Batusangkar mengunjungi Istana Basa Pagaruyung dan akan disuguhkan tari piring dan menonton aksi pacu jawi.

Setelah itu wisatawan melanjutkan perjalanan ke Kota Padang melalui Danau Singkarak serta menikmati keindahan alam danau tersebut. Sesampai di Padang keesokan harinya mereka bertolak ke kawasan Mandeh, Pulau Cubadak untuk menikmati keindahan bahari.

Selanjutnya pada esoknya mereka akan menggunakan kapal pinisi menuju Pulau Pasumpahan dan Swarnadipa untuk menikmati keindahan laut.

Kemudian pada hari keempat akan berjalan-jalan di Kota Padang mengunjungi kawasan pondok, Masjid Raya Sumbar dan Pantai Air Manis dan pada Jumat (31/1) akan bertolak ke China sekitar pukul 20.00 WIB.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mendatangkan wisatawan asing ke Sumbar. Terkait adanya kekhawatiran virus corona yang sedang mewabah pihaknya menyampaikan semua rombongan sudah mendapatkan visa yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri.

"Jadi tidak boleh menolak orang datang kalau syaratnya lengkap, selain itu juga sudah dilakukan antisipasi dengan melakukan pemeriksaan ketat," katanya lagi.

Sejalan dengan itu Sekda Sumbar Alwis mengatakan Sumbar punya kepentingan terhadap pariwisata sebagai sarana meningkatkan pendapatan daerah sehingga tidak ada alasa menolak sepanjang sesuai prosedur. Ia memastikan sudah ada jaminan dari petugas kesehatan bahwa yang datang sudah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial menyampaikan direncanakan ada dua pesawat carter dua kali sebulan untuk mendatangkan wisatawan asal Cina .

Ia menyebutkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Sumbar per tahun sebanyak 57 ribu orang dan dengan adanya penambahan ini bisa bertambah 4.200 orang per tahun.

Selain itu ia menyampaikan manfaat secara ekonomi cukup bagus karena lama masa tinggal wisatawan Cina mencapai lima hari empat malam berbeda dengan wisatawan asing negara lain yang hanya menginap 2,9 hari di Sumbar.

Kemudian angka rata-rata uang uang dibelanjakan wisatawan asing mencapai Rp11 juta dan wisatawan lokal Rp600 ribu per hari. (*/ANT/PN-001)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Post a Comment